🥀 || 16

8.1K 440 5
                                    

"Mau kemana lo?" tanya Argev saat melihat Visha keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang rapi.

"Mau nginep dirumah Floren," jawab Visha.

Argev membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O'. Visha mengambil tas mininya, "Gue pergi dulu," ucapnya kearah Argev.

Argev mengangguk pelan, "Ya, hati-hati."

"Ini Argev gak ada niatan mau nganterin gue?" Batin Visha. Ia mencoba untuk sabar, sepertinya Argev memang bukan tipe lelaki yang pekaan.

"Kenapa lo bengong?" tanya Argev sembari menaikkan sebelah alisnya.

"Eng-enggak kok... gue gak papa, gue pergi ya, bye." Visha langsung keluar dari kamar, sedangkan Argev menatap kepergian Visha dengan wajah bingungnya, kenapa tiba-tiba wanita itu gugup?

***

Tok...tok...tok...

Visha mengetuk pintu rumah Floren berkali-kali, beberapa saat kemudian pintu dibuka oleh seseorang, siapa lagi jika bukan Floren.

"Hy! Cepet banget lo masih sore padahal," ucap Floren.

"Males gue pergi malam sendirian, ntar kalau ada yang culik gue gimana?"

"Halu lo berlebihan!"

"Ih bukan halu! Kalau gue diculik kan kasian ba—"

Floren menaikkan sebelah alisnya, "Ba? Ba apa?" tanyanya penasaran.

"Ba— eh salah maksud gue bokap, kasian bokap gue ntar nyariin gue kemana-mana."

Floren mengangguk percaya, "Yok masuk."

Floren mempersilahkan Visha masuk kedalam rumahnya, ia langsung mengajak Visha menuju ke kamarnya.

"Cerita Sha buruan," ucap Floren tak sabaran.

"Jangan sekarang, Ara belum datang, capek gue cerita dua kali."

Floren mendengus kesal, "Terserah, gue mau ke dapur dulu ambil cemilan." Setelah mengucapkan kalimat itu, Floren pergi dari kamarnya, sesuai dengan perkataannya, ia menuju ke dapur untuk mengambil cemilan.

Visha berbaring diatas kasur Floren, ia menatap langit-langit kamar tersebut, tangannya terulur mengelus perutnya yang belum menonjol itu.

"Kok gue ragu ya mau cerita ke Floren sama Ara," batinnya.

Malam harinya, setelah makan malam, Visha, Floren, dan Ara berkumpul didalam kamar milik Floren. Floren dan Ara sudah siap untuk mengintrogasi Visha.

"Jadi lo kenapa?" tanya Ara.

"Emm eh ambilin permen itu dong," ucap Visha mengalihkan pembicaraan.

Floren memberikan kepada Visha permen yang ditunjuknya, "Udah noh, cepetan cerita!"

"Besok aja deh ya, tiba-tiba gue ngantuk."

"Lo bener-bener ya! Sumpah gue penasaran banget ini! Lo nunda-nunda mulu, makin penasaran guenya!" omel Floren.

Namun Visha sama sekali tidak menanggapi omelan yang keluar dari mulut Floren, ia justru berbaring diatas kasur dan memeluk guling, setelah itu ia mulai memejamkan kedua matanya.

"Visha!" panggil Ara kesal.

"Hmm," dehem Visha.

"Buruan cerita!"

"Besok..."

"Halah lo besok-besok mulu, ntar ujung-ujungnya PHP, dahlah males gue sama lo," ucap Floren kesal.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang