"Lo mau dengerin penjelasan gue?"
Saat ini Argev dan Visha berada di Taman, tidak terlalu banyak orang disana, jadi mereka bisa bebas mengobrol.
Argev terdiam sejenak lalu ia mengangguk pelan, "Iya, jelasin semuanya."
"Gue ngaku, gue memang jebak lo. Gue memang ngasih obat perangsang di minuman lo, itu karena gue pengen bisa deket-deket sama lo Gev! Kalau gue gak begitu, udah pasti lo langsung jauhin gue kan?"
"Tapi lo salah Sha, gak seharusnya lo begitu—"
"Gue memang salah, jujur, gue juga gak nyangka lo bakal ngelakuin hal itu ke gue, itu semua diluar dugaan gue."
Visha menghembuskan nafasnya kasar, "Gue memang bodoh, gue gak berpikir sebelum bertindak, gue bodoh Gev! Gue bodoh!" Visha histersi.
"Visha tenang, malu kalau ada orang yang liat." Argev membawa Visha kedalam pelukannya. Visha merasakan kehangatan didalam pelukan Argev, ia merasa sangat nyaman dipelukan lelaki itu.
"Gue gak sengaja Gev, gue mohon maafin gue." Visha mulai menangis didalam pelukan.
Argev mengusap-usap puncak kepala Visha, "Lo tenang dulu ya."
"Kenapa lo bisa senekat itu?" tanya Argev dengan suara lembut.
"Kan gue sudah bilang tadi, gue itu pengen bisa deket-deket sama lo, abisnya lo jauhin gue mulu," jawab Visha.
Argev menghela nafasnya, yang dilakukan Visha memanglah salah, bahkan sangat salah. Tapi mau bagaimana lagi, percuma saja Argev memarahi Visha, karena itu tidak akan memperbaiki keadaan.
"Ya udah."
"Ya udah apa?" Visha menatap Argev.
"Ya udah mau diapain lagi, semuanya udah terjadi."
Visha menunduk, "Maaf Gev."
"Ayok pulang."
"Gue i-ikut lo?" tanya Visha ragu.
Argev mengangguk, "Iya, pulang sama gue, ayok."
***
Mobil Argev berhenti tepat didepan pekarangan rumahnya. Visha keluar dari mobil tersebut, ia menatap kearah teras rumah, ada seorang perempuan yang mengenakan seragam putih abu-abu.
"Gev, itu siapa?" tanya Visha saat menyadari Argev sudah keluar dari mobil.
Argev mengikuti pandangan Visha, "Lah siapa tuh," gumamnya.
"Papa sama Kak Angel ada dirumah?" tanya Visha.
Argev menggeleng pelan, "Gak tau kayaknya gak ada deh, Papa kerja, dan kayaknya Kak Angel kerumah temennya, tadi malam dia bilang gitu sih."
"Bi Yati gak ada ya? Kok ada tamu gak dibukain sih," ucap Visha pelan. Ia melangkahkan kakinya menuju kearah teras rumah, Argev mengikuti Visha dari belakang.
"Maaf, nyari siapa ya?" tanya Visha kearah gadis berseragam putih abu-abu itu.
Gadis itu membalikkan badannya menatap kearah Visha, ia menatap Visha dari atas sampai bawah, "Lo siapa ya?" tanyanya balik.
"Lisa? Lo ngapain kesini?" Argev sedikit terkejut dengan kehadiran gadis bernama Lisa itu.
Lisa mengembangkan senyumnya kearah Argev, "Gue nungguin lo dari tadi. Gue kesini karena mau belajar bareng lo Gev, kan tadi bu Risna bilang gue harus belajar matematika sama lo."

KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY
Teen Fiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] "Jika saja aku benar-benar berpikir sebelum bertindak, pasti penyesalan itu tidak akan terjadi." - Cavish Asteria. [Start : 3 Juni 2020] [Finish : 3 Juli 2020] Cover by @Lidya_NH