🥀 || 12

8.4K 471 8
                                    

Ara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia menatap Visha tak enak sembari menyengir, "Hehe maaf Sha, becanda."

"Mulut lo emang gak ada filternya," ucap Floren gregetan.

"Gue bingung mau mulai dari mana ceritanya," ucap Visha.

"Emang tentang apaan sih?"

"Sumpah dah Sha, kalau lo bilang begitu gue makin kepo."

"Malam minggu nginep dirumah Floren kuy? Ntar gue sekalian cerita," ucap Visha.

"Gue sih ayok aja," sahut Ara.

Flore mengangguk pelan, "Oke deh, ngikut aja gue mah."

"Sip malming ya, langsung ngumpul disana aja." Ara dan Floren mengangguk mengiyakan ucapan Visha.

***

"Aku antar kamu pulang ya?" Naufal menahan Visha dengan cara memegang lengan wanita itu.

Visha menepisnya, "Gue pulang sendiri aja."

"Kenapa? Lagian kamu gak bawa mobil kan? Kamu pakai ojek online kan? Ya udah aku antar aja—"

"Gak usah Fal! Gue bisa sendiri!" Bentak Visha. Seluruh murid yang berada disekitar koridor pun menatap kearah mereka berdua.

Naufal membawa Visha kedalam pelukannya, "Jangan marah-marah, gak enak diliatin orang," bisiknya pelan tepat ditelanga Visha.

"Kalau kamu mau pulang sendiri ya udah gak papa, hati-hati ya." Naufal mengusap-usap puncak kepala Visha.

Visha memutar kedua bola matanya malas, "Gue duluan." Ia berlalu dari hadapan Naufal.

Naufal menghela nafasnya berat, tiba-tiba ada seorang gadis yang menghampirinya, gadis itu tersenyum manis kearahnya.

"Hy Naufal."

Naufal menatap gadis itu lalu ia tersenyum tipis, "Iya hy."

"Kenapa gak bareng Visha?" Tanya Gadis itu berbasa-basi.

"Dia pulang sendiri," sahut Naufal.

Gadis bernama Gabyel itu mengangguk pelan sembari membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O', "Emm... Fal?"

"Iya?"

"Gue boleh minta tolong sama lo gak?"

"Apa?" tanya Naufal sembari menaikkan sebelah alisnya.

"Bisa anterin gue pulang? Ayah gue gak bisa jemput, gue gak bawa mobil."

Naufal terdiam sejenak, beberapa detik kemudian ia mengangguk, "Ya udah pulang sama gue aja."

"Yey makasih Fal."

"Iya, ayok." Naufal berjalan mendahului Gabyel.

Gabyel tersenyum miring, lalu ia berjalan dibelakang Naufal.

***

Tok...tok...tok...

Untuk keselian kalinya Visha mengetuk pintu rumah mewah itu. Ia bingung, kenapa tak ada sahutan? Apakah dirumah tidak ada orang? Kemana asisten rumah tangganya itu?

Tok...tok...tok...

Visha menghembuskan nafasnya kasar, ia melipat kedua tangannya dibawah dada, bibirnya manyun, ia benar-benar kesal jika menunggu seperti ini.

Ceklekkk...

"Eh Non Visha udah pulang," ucap Bi Yati yang membukakan pintu itu.

"Kok lama Bi?" tanya Visha.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang