🥀 || 14

7.9K 451 8
                                        

"Kamu mau aku antar ke UKS? Atau mau aku antar pulang?" tawar Naufal, ia sangat khawatir dengan keadaan Visha.

Visha menghembuskan nafasnya kasar, ia menatap Naufal dengan tatapan dingin, "Lo bisa diem gak sih? Pusing tau gak!"

"Iya maaf."

"Hoekkk..." Visha menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya. Naufal semakin khawatir dengan Visha, "Sha kenapa? Ayok aku antar pulang aja ya? Atau mau mampir ke dokter dulu?"

"Gak usah gue gak papa."

Drttt...drttt...

"Handphone kamu bunyi tuh Sha," ucap Naufal sembari melirik handphone Visha yang berada diatas meja.

Visha mengambil handphonenya, ia melihat nama Argev tertera disana, Visha meneguk salivanya susah payah, ia melirik kearah Naufal lalu ia mengangkat telepon tersebut, "Ha-halo..."

"Ntar pulangnya gue jemput, gue diomelin sama Papa."

"Iya— hoekkk..."

"Visha? Lo kenapa?"

"Gak papa kok mual aja hehe."

"Gue jemput sekarang ya?"

"Gak usah, lo kan harus belajar."

"Ntar setelah gue antar lo pulang, gue balik lagi ke Sekolah."

"Gak us—"

"Gue otw."

Tut.

"Mampus gue!" batin Visha.

"Dari siapa?" tanya Naufal.

"Temen," sahut Visha.

Naufal menatap kedua mata Visha, ia tau Visha sedang berbohong kepadanya. Visha merasa risih ditatap Naufal seperti itu, ia mengalihkan pandangannya, "Kenapa sih lo, gak percaya sama gue?"

"Percaya kok." Naufal tersenyum kearah Visha.

"Gue mau ke kelas duluan ya Fal." Visha berdiri, Naufal pun ikut berdiri, "Ayok aku antar, aku takut kamu kenapa-kenapa."

Visha menatap Naufal, tanpa ia sadari senyuman terbit di bibirnya. Naufal sangat perhatian kepadanya walaupun ia tak pernah bersikap lembut ke lelaki itu, Naufal benar-benar tulus kepadanya.

"Sayang? Kenapa?" Naufal menyadarkan lamunan Visha.

Visha mengalihkan pandangannya, "Emm gak papa, ayok."

***

Visha dan Naufal sampai didepan ruang kelas XII IPS 3. Visha menatap kearah Naufal, "Lo ke kelas sana," ucapnya mengusir Naufal.

"Kamu beneran gak mau aku anterin pulang? Atau gak mau istirahat ke UKS? Wajah kamu pucet," ucap Naufal khawatir.

Visha menghela nafasnya, "Gue gak papa, mending lo ke kelas aja."

Naufal mengangguk, ia mengusap-usap puncak kepala Visha, "Aku ke kelas ya, kalau kamu mau pulang bilang sama aku, nanti aku antar."

Visha mengangguk saja, padahal nanti Argev akan menjemputnya. Setelah itu, Naufal pun pergi dari hadapan Visha.

Visha masuk kedalam ruang kelasnya, dilihatnya Floren dan Ara sedang mengobrol, ia menghampiri kedua temannya itu.

"Dari mana lo? Kenapa tadi pergi?" tanya Ara saat melihat Visha datang.

"Sha lo pucet banget," panik Floren, ia menempelkan punggung tangannya ke jidat Visha, mengecek suhu tubuh wanita itu.

"B aja kok," gumam Floren, "Lo sakit apa sih sebenernya? Akhir-akhir ini kayak sering mual gitu? Kenapa?" tanya Floren.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang