2 bulan kemudian...
Ujian akhir telah dilaksanakan, dan hari ini adalah hari pengumuman kelulusan.
Seluruh murid SMA Tanjaya berkumpul di gedung aula inti Sekolah mereka. Semuanya sudah tak sabaran menunggu hasil pengumuman.
Berbeda dengan Visha, ia terlihat santai-santai saja menunggu hasil pengumuman, ia sama sekali tak deg-degan seperti orang-orang.
"Duh, gue takut gak lulus," ucap Floren grogi.
"Lama banget sih diumuminnya, udah jam delapan nih." Ara melirik kearah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
"Santuy aja kali, pasti lulus," ucap Visha mencoba untuk menenangkan Floren dan Ara.
"Santuy matamu! Kalau lulus tapi nilainya jelek gimana," ujar Floren.
Visha mengangkat kedua bahunya acuh, "Bodo amat." Ia memang tak pernah peduli dengan masalah nilai.
"Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh..."
Seorang lelaki naik keatas panggung dan tentunya itu mengundang perhatian para murid-murid SMA Tanjaya."Waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh..."
"Sebelumnya saya ucapakan terima kasih kepada kalian semua yang hadir di gedung aula inti SMA Tanjaya. Saya selaku kepala sekolah SMA Tanjaya ingin mengumumkan bahwa murid-murid SMA Tanjaya angkata ke dua puluh lima dinyatakan lulus seratus persen!!!"
Suara tepuk tangan mulai bersahut-sahutan, berita bahagia itu tentunya membuat seluruh murid-murid SMA Tanjaya angkatan ke 25 senang.
"Saya harap, setelah lulus dari Sekolah ini, kalian semua bisa menggapai cita-cita kalian masing-masing!"
"Aamiin."
"Saya doakan, kalian semua kelak menjadi orang yang sukses!"
"Aamiin."
"Dan jangan pernah lupakan SMA Tanjaya jika kalian sudah sukses nanti."
"Prom night akan dilaksanakan pada malam ini, di ballroom hotel *****, saya harap semua alumni SMA Tanjaya angkatan ke 25 untuk hadir berpartisipasi dalam acara."
"Selanjutnya mungkin dari dewan guru ada yang ingin memberikan amanat untuk anak-anak kita, silahkan..."
"Gue lulus!" pekik Floren tak percaya.
Visha memutar kedua bola matanya malas, "B aja kali Ren, alay banget lo."
"Bukan alay, tapi bahagia, lo mah gak paham Sha," kesal Floren.
"Halah."
"Btw Sha, perut lo makin menonjol aja," ucap Ara.
Visha melirik kearah perutnya yang memang terlihat sedikit menonjol.
"Ya iyalah! Kan ada manusia, tolol banget sih lo Ra," sahut Floren.
"Bener tuh," sahut Visha.
Ara menggerutu kesal, "Iya iya! Salah mulu gue."
"Btw ntar malem langsung ketemuan disana aja ya?" Floren meminta persetujuan dari Visha dan Ara.
Visha mengangguk, "Iya."
"Ren, lo jemput gue dulu dong."
"Gak mau ah," tolak Floren.
"Bareng gue aja mau Ra? Tapi gue bareng Argev sih pastinya."
Ara menggelengkan kepalanya cepat, "Gak gak gak," tolaknya."
"Gue gak mau jadi nyamuk ya. Btw Argev ikut ke prom kita?" tanya Ara sembari menaikkan sebelah alisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY
Fiksi Remaja[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] "Jika saja aku benar-benar berpikir sebelum bertindak, pasti penyesalan itu tidak akan terjadi." - Cavish Asteria. [Start : 3 Juni 2020] [Finish : 3 Juli 2020] Cover by @Lidya_NH