Vote!
Jika ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan,***
"Sebelah Sini!!" terdengar Hanbin berteriak mengarahkan para pengangkut barang menuju lantai atas
Jennie yang sedang berada dikamar tentu jelas mendengar teriakan Hanbin
Ia buru- buru melangkah keluar merasa penasaran dengan kebisingan di dalam rumahmelihat Hanbin yang berada di ujung tangga Jennie menghampirinya
"Han,, ada apa ini?" tanya Jennie penasaran"ayo pak ikuti aku," Hanbin beranjak pergi membawa para pengangkut barang ke ruangan yang masih kosong menghiraukan Jennie dengan pertanyaannya
Jennie mematung
Lihat sekarang?! Kim Hanbin mengabaikanmu!"lemari, kasur dan barang yang tadi di simpan di teras di bawa ke kamar sebelah sini," Hanbin masuk ke kamar yang masih kosong itu, dan mulai membenahi barang- barang yang barusan di angkut
Jennie menghampirinya kembali, berusaha mengambil perhatian Suaminya
Hanbin pura- pura tidak menyadari adanya Jennie ia sibuk membuka pelastik yang masih menempel pada sofa yang baru ia beli"kau sengaja mengabaikanku?" protes Jennie
namun tetap sama, Hanbin masih mengabaikannya ia malah melangkah masuk ke kamar mandi untuk mengecek beberapa keran dan lampu
Jennie buru- buru mengikutinya masuk ke kamar mandi, lalu menutup pintunya
"Hanbin?!" Jennie kesal ia menghentikan pergerakan tangan Hanbin pada keranHanbin menoleh
menyadari Jennie yang masih mengenakan jubah mandi ia menatap Jennie tajam
"Berani sekali kau masih berpakaian seperti ini di depan para pengangkut barang? di depan pria lain selain aku?! pergi ke kamarmu! dan ganti pakaianmu dengan benar!"---
tidak ada yang perlu di khawatirkan untuk Jennie mulai sekarang, Kim Hanbin sudah memutuskan untuk menempati kamar lain yang sudah di isi dengan barang- barang mewah yang baru, yang sudah di benahi dengan rapi,
bahkan sekarang Jennie kesal!
ruangan yang ditempatinya terasa berbeda berkebalikan dengan Kamar Suaminya, terlihat begitu mewah,
Ck! memang licik!tapi walaupun begitu, Jennie masih merasa tidak enak hati, rasanya masih ada yang mengganjal, menghadapi sikap Hanbin yang berbeda, selalu mengabaikannya, hatinya terasa ditampar keras setelah perubahan sikap Suaminya
Seperti sekarang ini,
Jennie mengigit bibirnya gelisah, memikirkan bagaimana cara agar Hanbin mau berbicara kepadanya seperti biasa, walaupun kelakuan Kim Hanbin yang usil selalu menganggunya, Jennie lebih memilih Hanbin yang seperti biasa daripada yang sekarang, berubah masa bodoh padanya! rasanya ada yang hilangHanbin duduk bersila membelakanginga sibuk dengan dirinya sendiri, membenarkan alat elektronik yang baru di belinya sama sekali tidak menganggap keberadaan Jennie dari beberapa jam yang lalu,
ponsel Jennie berdering nyaring di atas meja, Jennie melirik sekilas tidak berniat mengangkat telpon
Hanbin menoleh melewati bahunya melihat Jennie pura- pura sibuk membaca novelnya matanya beralih melihat ponsel yang segaja Jennie abaikan panggilannya
"ponselmu berbunyi!" ujar Hanbin dingin kemudian sibuk kembali dengan urusannya
"ahh,, tidak penting paling itu Rossie yang tidak ada kerjaan menggangguku"
Ponselnya kembali berdering keras
Jika hanya karena mengabaikan panggilan di ponselnya membuat Hanbin mau berbicara walaupun sedikit, maka dari itu ia tidak akan mengangkatnya lagiPanggilan ke lima di ponselnya masih Jennie abaikan membuat Hanbin merasa jengkel
"Aku yakin telingamu masih normal dan mendengar ponselmu berbunyi sedari tadi dengan sangat Jelas, bisakah kau angkat saja panggilannya! sangat mengganguku! telingaku rasanya mau borok, mendengar nada dering ponselmu yang berisik!"Jennie membeku, mengigit pelan bibir bawahnya,
Apakah cara ini terlalu kekanak- kanakan? ah tentu saja Aku memang gila!dengan gerakan kasar Jennie mengambil ponselnya dan langsung menempelkan ponselnya pada telinganya, ia akan marah pada Rossie yang menganggunya, tapi setidaknya ia berterimakasih, karena ulah Rossie dan ponsel bawel ini Kim Hanbin mau berbicara, walaupun terkesan sedikit kasar
"Hallo?" ujar Jennie malas matanya masih menatap punggung hanbin
"Aku bersumpah akan mengakhiri hubungan ini jika kau tidak datang menemuiku!"
Jennie terpanjat kaget, ia berdiri kemudian buru- buru melangkah menjauh ke belakang rumah, meninggalkan suaminya sendiri di tengah ruangan jaga- jaga jika Kim Hanbin mendengar percakapannya
Nafasnya memburu, ketegangan menyerang tubuhnya setelah mendengar Kim Taehyung marah, kata- katanya barusan membuat Jennie panik,
"Taehyung, aku sungguh menyesal tidak mengangkat telponmu dari tadi, aku kira Rossie yang menghubungiku, Maaf" sedikit berbisik Jennie yang menyangka Rossie yang meneleponnya sedari tadi, Jika tahu Kim Taehyung sudah dipastikan akan langsung diangkatterdengar suara nafas menghembus berat
"Apa Kau melupakanku Jennie! Apa kau melupakan keberadaan ku sebagai kekasihmu! Apa kau ingin putus denganku!?"Kim Hanbin begerak gelisah, menunggu Jennie yang tak kujung selesai dengan acara telponannya dengan seseorang yang Kim Hanbin pun tidak tahu siapa?
walaupun rasa kesal masih menyelimuti hatinya setelah perkataan Jennie kemarin sore, ia juga merasa senang di temani Jennie sedari tadi
walaupun tidak ada percakapan akrab, setidaknya Jennie berusaha mengambil perhatiannya dengan cara apapun, itu berati Jennie menyesal atas perkataanya kemarin, Hanbin Sangat senangKim Hanbin menoleh setelah mendengar langkah Jennie berlari terbirit- birit menuju tangga lantai atas
Hanbin mengernyit Ada apa dengan Jennie?tidak lama, Kim Hanbin melihat Jennie rapi berdandan cantik sudah siap pergi dengan tasnya
"Han aku akan pergi sebentar, ada urusan penting, dan ini sangat mendadak"Hanbin mengangguk, tidak mau berdebat panjang hanya karena Jennie pergi sebentar,
Isterinya terburu- buru meninggalkan Kim Hanbin
ia mengutuk dalam hati, sendirian sangat membosankan! berbeda dengan kehadiran Jennie, walau bagaimanapun Hanbin jangan terlalu mengatur Jennie, Jennie akan semakin membencinya dan akan kembali dengan perkataan yang tidak ingin ia dengar seperti kemarin sore Menyerah atas pernikahan ini---
Taehyung menatap Jennie tajam,
"Tolong mengerti Taehyung! aku bukan mengabaikanmu, hanya saja aku sangat sibuk" Ujar Jennie memohon,Taehyung mendecih pelan
"Kau sibuk apanya?
-sibuk bermesraan dengan suamimu? sampai kau lupa mengecek ponselmu! dan mengabaikan teleponku? begitu?!"Jennie sampai kehabisan kata- kata! kenapa Taehyung bisa berpikiran seperti itu? apa kurang pengorbanannya sampai datang ke apartement Taehyung dan hanya dituduh seperti ini, padahal kenyataannya?
"Atau,, kau sibuk bercinta dengannya? melupakanku yang hampir gila setiap detiknya ketika terbayang di pikiranku, aku sungguh akan mengakhiri hubungan ini jika memang benar terjadi!"
"Hei! apa yang kau pikirkan? tidak mungkin Taehyung, aku hanya milikmu, Jangan berpikiran aneh- aneh dan menuduhku tanpa tahu kenyataannya"
kedua tangannya meraih pipi Taehyung agar menatapnya,
"Tolong percaya padaku! aku Mencintaimu, aku sampai rela pergi kesini ke apartementmu disaat aku sedang mengurus ini dan itu! dan sekarang aku disini di hadapanmu, harapanku bukan berdebat seperti ini denganmu, tolong mengerti ya, please,, sekarang aku berbeda, bukan seperti aku belum bersuami, tolong mengerti aku Taehyung, aku punya kewajiban lain dan bukan Hanbin saja, bukan kau saja, banyak yang aku urus, kau harus percaya padaku, Aku Hanya Mencintaimu,"diakhiri dengan Ciuman lembut di bibir kekasihnya yang Jennie hadiahi
Tidak mungkin Taehyung menolak dan tidak luluh atas tindakannya,
"Apa kau tidak merindukanku Jennie?" bisik Taehyung tersenyum manis kemudian menyambar kembali bibir Jennie dengan tidak sabar, dan tentunya lebih tidak sopanSibuk apanya Kim Jennie! Sibuk membaca novel!? di temani Kim Hanbin?
Kim Jennie berhasil membodohi Taehyung! dan mari kita bertepuk tangan!🙌***
mohon dimaklum, jika ada kata/penulisan yang salah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Sengklek! (Jenbin)
Fanfiction"Dasar Suami Sengklek!" Seseorang yang dulu Aku Cintai dia pergi meninggalkanku, bertahun lamanya tanpa kabar, membuatku ragu aku terlalu lelah menunggunya tanpa kepastian yang jelas, Kemudian kerinduanku berubah menjadi kebencian setelah seseorang...