39. You Never Said Sorry

156 29 2
                                    


Vote!
kalo ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan dengan senang hati melanjutkan story inih 💕

SUARAKAN ISI HATI KALIAN SE GILA GILANYA WKWK

***

"Tidak! aku tidak akan pergi sebelum kau ikut pulang!"

"kita selesaikan masalah ini,, lalu kita berdamai, bisa kita bicarakan masalah ini baik- baik, jangan dengan emosi karena tidak akan pernah selesai"

"masalah selesai,, jika kita mengakhirinya dengan berpisah faham?!"

"tidak! tidak ada perpisahan! tidak ada perceraian di antara kita,"

Jennie tertawa kosong
egois sekali lelaki sialan ini

"untuk apa di lanjutkan jika semua hanya kebohongan dan kepalsuan di antara kita, aku sudah muak dengan semua kepalsuanmu! kau Suamiku tapi selama ini ketika aku bersamamu semua terasa asing, kau misterius!
Kau Suamiku, tapi aku tidak tahu segalanya tentangmu, banyak hal yang kau sembunyikan di belakangku rasanya kau seperti orang asing bagiku"

Hanbin hanya diam memandang Jennie

Jennie terkekeh
"Dasar tidak tahu diri!" maki Jennie melangkah mundur memberi jarak sedikit jauh antara dirinya dengan Suaminya

mata Hanbin menyipit memandang Jennie bingung
tidak mengerti semua perkataan Jennie apa maksudnya tidak tahu diri?
"ayo pulang,,"

"aku tidak mau! kita akan berpisah, untuk apa kita tinggal bersama"

"siapa yang akan pisah? tidak, itu tidak akan pernah"

"egois!"

"Siapa yang egois?"

"Kau!"

"jelaskan padaku semua perkataan anehmu!"

"untuk apa aku menjelaskan hal yang tidak perlu aku jelaskan,, bukankah sudah jelas? kita berpisah lalu selesai!"

"bertele- tele"

Jennie mendelik sinis mendengarnya
"Bastard! kau yang bertele- tele!"

"Jangan berbicara kasar!" desis Hanbin tidak suka

"bisa tidak kau beri aku kebebasan,, aku sudah muak harus terus merasakan perih dan itu selalu kau yang menyebabkannya, aku juga perlu bahagia"

"jadi selama ini kau tidak bahagia bersamaku?"

"tidak!"

"lalu saat kau berteriak nikmat mencapai puncakmu ketika bercinta denganku kau tidak bahagia?"

"Shut Up! Jangan membahas hal yang menjijikan!"

"Menjijikan?
kau menatapku penuh Cinta, manja dan kau kan pernah bilang,, kau menyukai setiap sentuhanku begitupun sebaliknya apa itu menjijikan? saat kau meremas rambutku gemas, menciumku seakan kau akan mati esok apa itu menjijikan?"

"Aku bilang Diam Brengsek jangan mengingatkan itu lagi di hadapanku! itu adalah kesalahan terbesarku!"
Jennie mengepalkan tangannya yang bergetar ia sudah tidak tahan, Hanbin tidak juga mengerti dan merasa bersalah membuatnya ingin menangis

"aku kecewa padamu,"
Jennie kesal Hanbin tidak juga menyerah dan pulang, ia sudah lelah berdebat

"kenapa? katakan apa yang membuatmu kecewa padaku? alasannya apa?"

"kau tidak pernah berkata maaf,, kau tidak pernah menyadari kesalahanmu sendiri yang membuat aku sakit hati Hanbin! aku kecewa padamu karena ternyata kau masih menjadi lelaki bajingan"

"aku kecewa karena ternyata semuanya hanya palsu! perlakuan manismu perhatianmu palsu itu semua hanya sebagian dari rencana mu"

"rencana apa Jennie apa yang kau maksud huh?"

Jennie berusaha mengendalikan emosinya dengan memejamkan mata gemas berdebat yang belum juga selesai, ia rasa ia sudah lelah, tadi siang ia sudah menghabis kan banyak tenaga untuk berdebat dengan gadis itu, untuk saat ini ia butuh istirahat help!

baik,, Jennie akan mengatakan semuanya ia sudah tidak perduli dengan perjuangannya untuk berusaha menutupi semua rasa sakit dihadapan lelaki brengsek ini

"kau tidak pernah berkata maaf,, saat kau pergi meninggalkanku beralasan melanjutkan pendidikan di Italia
ahh,, tapi aku sadar diri mungkin kau berusaha menghindariku, tapi setidaknya katakan jika kau sudah tidak mencintaiku lagi, dengan begitu aku tidak perlu berharap kau kembali!

tidak ada kata maaf saat kau tidak memberiku kabar sama sekali disana,, kau tidak pernah mencariku atau berusaha menghubungiku
atau kau bisa putuskan hubungan kita agar aku mengerti dan tidak menderita merindukan dirimu Hanbin!!

tidak ada kata maaf atas perselingkuhanmu disana?! setiap saat aku menerima paket berisikan foto dirimu yang sedang bermesraan dengan gadis itu!

kau tau bagaimana duniaku ketika mengetahuinya? duniaku rasanya hancur setiap saat aku menangis, menangisi lelaki brengsek sepertimu!!

dan saat kau kembali kau hanya menampakan wajah sialan itu dengan tidak tahu malunya dengan wajah tanpa dosanya,, kau hanya tersenyum memeluku,, kau tidak pernah sadar atas semua kesalahanmu,, ketika saat itu aku menangis menamparmu!!

tidak ada kata maaf,, saat kau menjebakku dalam pernikahan melibatkan kedua orang tuaku dalam rencana mu dan aku terpaksa harus menikah denganmu karena kau telah meracuni pikiran kedua orang tuaku! Kalian bersekongkol di belakangku brengsek!

tidak ada maaf darimu,, ketika kau masih berhubungan dengan wanita itu?

dan tidak ada kata maaf darimu?!
kau dengan kurang ajarnya membawa wanita itu kerumah kita?!!!" teriak Jennie frustasi di akhir kata

Setelah mengatakan semuanya Jennie terjongkok dengan menangis kencang tidak peduli suaranya bisa mengganggu waktu istirahat orang lain, hanga dengan menangis bisa meredakan rasa sesak di dadanya kakinya lemas harus terus berdiri berhadapan dengan bajingan ini,,
Jennie rasa ia sedikit lega telah mengatakan seluruh isi hatinya yang setiap hari berontak untuk berteriak mengatakan seluruh kepedihannya

"aku berusaha berubah menjadi istri yang baik dan pantas untukmu, apa kekurangku?"

Hanbin ikut berjongkok dihadapannya
"maaf,," bisiknya merengkuh tubuh Jennie dalam dekapannya mengusap punggungnya berusaha menenangkan wanita yang amat ia cintai ini

"lepaskan tanganmu!"
Jennie berontak mendorong tubuh Hanbin marah ia berdiri meninggalkan Hanbin masuk ke ruangan yang Hanbin bisa tebak itu adalah kamarnya

Hanbin menatap Jennie yang kembali lagi setelah beberapa saat

Brak!!!!

Hanbin melotot

Jennie melempar sebuah kotak yang lumayan besar di hadapannya yang ia bawa dari kamarnya

"Well yah,, aku akan memaafkan semuanya, kecuali perselingkuhan, Jelaskan semuanya padaku,"
menyenggol kotak itu dengan kakinya isyarat agar Hanbin membuka kotak itu

Hanbin segera membukanya dan beberapa detik kemudian ia tercengang
ia melihat tumpukan foto itu, tidak percaya
mendongkak menatap Jennie yang sama menatapnya dingin

"Jelaskan padaku se jelas mungkin sebelum kita berpisah aku tidak mau lagi ada hal yang masih kau tutupi dariku,,"

***

Salamku- baby Junghwan Treasure 💕

mohon mf, kalo ada kata/penulisan yang salah typo misalnya

My Husband Is A Sengklek! (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang