Vote!
Jika ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan dengan senang hati melanjutkan story inih***
"kau tidak bisa berjalan dan aku sekarang membayangkan kau dipapah, digendong olehnya selama ini, dan disaat saat tertentu dia mengambil kesempatan dalam kesempitan berbuat macam- macam atau melihat tubuhmu membuatku kesal dan emosi! Oh Fuck!!! kepala sialan ini kenapa harus membayangkan hal sejauh itu! katakan padaku itu tidak terjadi?"
Jennie membuang muka kesal dengan semua perkataan Taehyung, selalu seperti ini menuduh tanpa bukti yang jelas tidak tahu kenyataannya,
walaupun kenyataannya memang benar
semua perkataannya benar, Hanbin menggendongya memapahnya keranjang berpelukan bahkan bercumbu panas disanawalaupun semua tuduhan Taehyung benar, tapi Jennie kesal Taehyung selalu bersikap so tahu menuduhnya terus berpransangka buruk menyebut Hanbin dengan sebutan Sialan membuatnya tidak rela
"tidak! jangan membuatku kesal dengan semua perkataanmu yang tidak benar, apa cintaku kurang padamu? apa kau tidak merasakannya ketika aku bersamamu? aku mencintaimu Taehyung! tolong jangan menuduhku lagi! aku milikmu, Rosie menemaniku, dia yang mengurusku selama ini, dia rela menginap berhari hari karena aku memintanya, dia yang membantuku karena aku tidak mau dibantu Hanbin tidak sudi disentuh oleh Suami sialanku itu! kurang apa aku menunjukan betapa aku mencintaimu? aku bahkan tidak sudi bersentuhan sedikitpun dengannya karena aku masih sadar aku milikmu hanya milikmu"
Oh Sial! wanita pintar ini dengan semua sandiwaranya! semua emosinya dihadapan Taehyung benar benar terlihat sangat nyata! aktingnya sangat sempurna, apa perlu Jennie ikut Casting menjadi aktor, membintangi drama drama yang sering kalian tonton, sangat yakin dia akan lolos dan memerankan aktingnya yang hebat
untuk kesekian kalinya ia berusaha membuat pria bodoh ini mempercayai kata- kata dustanyasaat mengucapkan semua perkataannya barusan ia merasa hatinya di remas kuat, merasa bersalah pada Suaminya, yang barusan telah mengucapkan kata kata menyakitkan jika Hanbin mendengarnya
"Ya kau kurang menunjukan semuanya, mana pembuktianmu yang kau bilang kau mencintaiku? aku ingin pembuktian yang nyata"
"lalu aku harus bagaimana?" tanya Jennie frustasi memijat pelipisnya yang berdenyut
"aku ingin menagih janji mu waktu itu! aku sangat capek dan tersiksa selama ini hanya menonton, sampai kapan aku menunggumu? sampai kapan aku menunggu kau berpisah dengan sialan itu? kau bilang kau akan menceraikannya bukan? lalu mana? buktikan!"
Yatuhan,, saat ini Jennie dibuat bingung dengan perkataan kekasihnya barusan, ia sampai kehabisan kata kata saat ini, bagaimana mungkin dia menceraikan dan meninggalkan Hanbin disaat baru kemarin dia dibuat bahagia luarbiasa dengan kehadirannya, kembalinya, dan sekarang dia harus berpisah lagi dengan Suaminya? cukup dua minggu dia hampir stres gila ditinggalkan
bahkan sekarangpun ia masih merindukan Suaminya yang sedang sibuk bekerja, walaupun kemarin mereka menghabiskan waktu seharian dirumah tidak jauh dengan berpelukan dan bercumbu panas ia masih merasa kurang dan ingin lebih ingin selalu berdekatan dengan Suaminyadan barusan sialan ini mengatakan harus menceraikannya?
haruskan Jennie mencekik leher pria bodoh ini?Jennie berusaha menatap mata tajam Kekasihnya walaupun enggan menatapnya
ia mengabil tangan Taehyung, menatapnya dalam berusaha menyihir dengan tatapannya yang meneduhkan ia berusaha membuat Taehyung luluh dan melupakan emosi dan cemburunya memeluk Taehyung, menyandarkan kepalanya pada bahunya yang lebar, menelusupkan wajahnya di ceruk leher lelaki itu dengan mesra dan manja
dengan wajah yang dibuat menyedihkan menandakan ia sama frustasinya melebihi Kim Taehyung yang tersiksa
"Tae,, aku sadar kau sangat tersiksa dengan semuanya, aku sadar kau lelah menungguku, tapi please,, tolong bersabar karena semua yang kau katakan barusan itu tidak mudah, aku yang harus menceraikan Hanbin, itu tidak mudah,, kau juga tahu, banyak hal yang akan mengangguku dan menyindirku aku akan ada dalam masalah jika aku bercerai dengannya dalam waktu dekat aku tidak mungkin menceraikannya disaat pernikahanku yang hampir baru satu bulan tolong bersabar sebentar- kau tidak tahu aku juga sama frustasinya dan mau gila rasanya menghadapi semua ini, tolong percaya padaku, aku mencintaimu,, aku milikmu, jangan berpikiran aku bermesraan dengannya karena aku tidak akan pernah, aku hanya bersandar padamu harusnya kau jadi penyemangatku kita berjuang bersama dengan kesadaranmu, kesabaranmu, kepercayaanmu padaku, melewati semua ini bukannya marah marah dan emosi terbakar api cemburu membentakku kasar itu membuatku semakin terluka dan bersedih tidak ada lagi malaikat penyemangatku saat ini, kau harusnya menjadi sandaranku"
Jennie terus mengusap dada Taehyung dia tidak tahan menghadapi emosi Taehyung yang selalu meledakberpisan dengan Kim Hanbin? Yatuhan biarkan aku bahagia, baru kemarin aku merasakannya dan sekarang Taehyung datang dengan membawa emosinya dan malah membuatku bingung mencintai dua pria sekaligus
nafas yang tadinya memburu perlahan melemah usapan tangan Jennie di dadanya membuatnya tenang apalagi dengan suaranya yang mengalun semua perlakuan Jennie barusan membuatnya tidak bisa berlama lama menahan marah dan emosi, harusnya dia sadar, dia membuat Jennie terluka,
"Maafkan aku, kau tahukan,,, aku menyayangimu da aku begitu takut kehilanganmu,"
sekarang Jennie merasakan sesak didadanya air mata yang harusnya mengalir deras entah kenapa tidak juga keluar, sakit hati tanpa menangis ternyata lebih menyakitkan, ia bingung harus bagaimana merasa bersalah pada Kim Taehyung yang benar benar tulus mencintainya yang tidak pernah menyakitinya yang selalu disisinya yang selalu terdepan membela dan melindunginya dan sekarang Jennie mengkhianatinya membagi cintanya pada Suaminya
ia harus bagaimana sekarang? tolong siapapun berikan solusi terbaik agar Jennie tidak harus melukai kedua pria yang ia sayangi
perlahan Taehyung menarik rahang Jennie mendaratkan bibirnya di bibir lembut kekasihnya, bibir yang sangat ia rindukan yang selalu menghipnotis pikirannya yang waras
tidak peduli bagaimana sulitnya mempertahankan Jennie, bagaimana terlukanya dia mengadapi semuanya dia akan bersabar dan menunggu demi untuk mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya segera mengikatnyabetapa gemas dan kesal, betapa inginnga dia menghancurkan sialan Kim Hanbin yang telah merusak semuanya! yang telah merebut Jennie yang sedang tenang didekapan Kim Taehyung dan membuatnya menjadi rumit
---
Rosie menaikan sebelah alisnya ketika tidak sengaja berpapasan di depan rumah Jennie sangat sial harus bertatap muka dengan lelaki brengsek ini
"Damn!
-Apa yang barusan aku lihat? apa barusan aku melihat kau keluar dari rumah Suaminya Jennie? kau tidak tahu malu sekali,"
Rosie terkekeh geli merasa sangat lucu, seorang selingkuhan bertamu kerumah Suami dari kekasihnya"sbenarnya aku ingin menamparmu karena kau beraninya menampakan wajah jelekmu di hadapanku! tapi aku berusaha menahan emosiku sebisa mungkin mengingat kau telah menjaga Jennie merawat kakinya selama dua minggu ini dan aku berterimakasih karena kau membantu menjauhkan agar Sialan itu tidak membantu dan menyentuh dia sedikitpun"
"Apa kau bilang?"
Rosie mengernyit
merawat kakinya? menjauhkan Sialan itu? maksudnya?Taehyung terkekeh
"Apa kau bilang?" ledek Taehyung menirukan perkataan Rosie dengan jijik
"Dasar tuli!" Taehyung mendengus kesal ia segera menyingkir dari hadapan Rosie membuka pintu mobilnya ia tidak mau mendengar omelan cempreng Rosie yang setiap saat memintanya untuk menjauhi Jenniemelihat Rosie yang masih mematung memandangnya aneh Taehyung menekan klakson keras
"Heh bodoh! menyingkirlah! kau menghalangi jalanku,""Shit!"
Rosie mendesis sinis, sebelum menghindar ia menendang keras mobil Taehyung***
bleng pisann, otak ini selalu mentok di tengah tengah Chapter
mohon mf, jika ada kata/penulisan yang salah typo misalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Sengklek! (Jenbin)
Fanfiction"Dasar Suami Sengklek!" Seseorang yang dulu Aku Cintai dia pergi meninggalkanku, bertahun lamanya tanpa kabar, membuatku ragu aku terlalu lelah menunggunya tanpa kepastian yang jelas, Kemudian kerinduanku berubah menjadi kebencian setelah seseorang...