28. most historic night

378 30 7
                                    

Vote!
ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan dengan senang hati melanjutkan story inih

⚠⚠⚠

Gais plis lah jauhin part ini dari para bocah bocah yang belum cukup umur plis lah pliss! kalian bocah gak pantes baca yang kayak gini! jadi jangan dibaca aja updatean kali ini yaaaaa

jangan aneh kalo aku update dua part, kenapa? karena kalo satu part jadi nanggung sama nantinya gaakan ngerti alurnha aneh bacanya juga

***

Hanbin mencium bibir Jennie dengan buas, memaksa masuk untuk menelusuri mulutnya dengan penuh gairah
perlakuan kasarnya mendongkrak libidio Jennie dengan tajam sehingga nafsu birahi seketika serasa begitu terbakar
ciuman yang begitu memabukan Jennie menginginkan sentuhannya di seluruh tubuhnya

"Hann,," Jennie mengerang keras

Hanbin semakin menarik tubuh Jennie pada pelukannya. Menarik satu kakinya untuk melingkar di pinggangnya menekannya lebih dekat

bibirnya kembali menjilati seluruh lehernya dengan buas membuat inti tubuh Jennie berdenyut
Sikapnya yang kasar namun sangat memabukan

kekasarannya membuat darah Jennie mendidih membuatnya ingin menerkamnya saat ini juga
Jennie melihat kilatan Matanya penuh kabut, Hanbin meremas payudaranya dengan lamban namun kuat membuat Jennie menahan nafas beberapa saat
inti Jennie telah basah karena sentuhannya, mereka sama menggairahkannya, sama- sama ingin mendapat pelampiasan dasyat.

"Kau tahu? kau sangat menggairahkan Jennie," ujarnya dengan suara parau, mengusap ujung hidungnya untuk menghirup aroma kulitnya
"kau sangat Cantik dan berkilauan,"
Jennie menutup matanya membawa tangan Hanbin untuk kembali menyentuhnya ia ingin Hanbin tahu bahwa dia sama menginginkan sentuhannya di seluruh tubuhnya, ia sudah tidak mau hanya main- main dan bercumbu, ia ingin permainan inti, ia ingin bercinta ingin Hanbin memasukinya, ia ingin Suaminya merasakan kelembutan mencengkram bagian tubuhnya. Jennie akan memberikannya seluruh kehangatan dan kelembutannya

Hanbin mengeleng tidak setuju,
"Tidak Jennie," ucapnya mendesis dingin
Hanbin melepaskan sentuhannya ia ingin bermain main sebentar menyiksa gairah Istrinya yang terlihat berkobar

Brengsek! kali ini apa lagi? demi tuhan, apakah aku salah menginginkan Suamiku sendiri

"Han,, ada apa lagi? apa kali ini hah?!" tanya Jennie gemas ingin mencakar wajah tampan Suaminya yang selalu ada saja alasannya! Jennie bersumpah sangat kesal! apakah ia tidak menggairahkan dimata Hanbin yang selalu berhenti ditengah cumbuan yang hampir mencapai titik sempurna untuk pernikahannya? apakah ia tidak pantas bersetubuh dengan Suaminya? ia sangat menginginkan Kim Hanbin, kenapa susah sekali menggoyahkan pertahanan Suaminya? bukankah dulu dia selalu menggodanya dengan mesum kenapa dengan sekarang apa ada yang salah apa dia sengaja balas dendam?

dia sungguh membuat Jennie gila, dia sangat indah dan memabukan
Jennie tidak bisa menahan hasratnya sendiri karena ia memang menginginkannya
"katakan sesuatu," bisik Jennie lagi

Hanbin meremas pinggang Jennie, terkekeh geli melihat ekspresi wajah istrinya yang sangat lucu
"kita harus mengabiskan makan malam kita Sayang, makanan kita belum tersentuh,"
Hanbin mengecup bibir Jennie gemas, Hanbin sangat suka raut muka tersiksa istrinya ketika menahan gairahnya yang menyala

Jennie memutar bola matanya kesal melirik makanan yang sangat menggoda namun maaf, Hanbin lebih menggoda jadi,,
Persetan dengan makanan kenapa Sialan ini harus peduli pada makanan ketimbang hasratnya apa dia tidak menginginkan semenginginkan Jennie pada Kim Hanbin?
menutupi kegugupannya ia malu sebenarnya, di hadapan Suaminya ia terus- terusan membuang harga dirinya
yang marah- marah hanga karena ingin pelepasan namun selalu gagal dan batal,
Brengsek!
dan lihat ekspresi muka Suaminya yang tenang biasa saja membuat Jennie malu seolah dirinya yang hanya menginginkannya

"persetan! kau pikir aku peduli pada makanannya?"

Hanbin terkekeh
"lalu kau akan mengacaukan makan malam romantis kita?" tanya Hanbin menggodanya

"Hanbin please,, jangan main- main, kau malah mempermasalahkan makanan sebagai alasan penghalang kita, kemarin apa? meeting? dan sekarang hanya karena makanan? kita bisa makan sebanyaknya kita mau setelah bercinta nanti"
Jennie meremas lengan Suaminya yang berotot
Astaga,, Hanbin sangat gagah dan menggairahkan dibalik kemeja itu tidak sadar Jennie menjilat bibir bawahnya sensual

Hanbin menuntun Jennie berjalan kearah kolam renang membuat Jennie mengernyit bingung, tidak mungkin Kim Hanbin mengajak berenang di tengah malam seperti ini?

Hanbin mendudukan istrinya di kursi pantai, kursi panjang dekat kolam renangnya,
Hanbin tersenyum manis penuh dengan sihir menatap Jennie menyuruhnya untuk setengah berbaring disana disusul dengan dirinya yang ikut berbaring memeluk Jennie dengan hangat

perlahan tangannya masuk menyingkap pakaian Jennie meurunkan celana dalamnya secara pelan dan sensual, dia sangat suka memainkan hasrat istrinya ia sangat suka wajah tersiksa itu

bagaimana Jennie rasanya kau tersiksa?
tanyanya dalam hati menggoda Jennie,
selesai meloloskan underware milik wanita itu ia bergerak menelusup kedalam lebih atas mencoba membuka pengait bra berwarna hitam milik istrinya menurunkan secara perlahan

"Hann,," desah Jennie tertahan
saat tangan Suaminya tidak sengaja menyentuh putingnya yang sudah mengras

tidak tidak!
Jennie menginginkan bibirnya ia menginginkan bibir Suaminya menyentuh dadanya memainkan manja dengan lidahnya seperti malam sebelumnya

"Oh Please fuck me!" Jennie mendongkakan kepalanya ke atas saat jari Suaminya memainkan miliknya yang sudah sangat basah dengan gerakan menggoda bahkan memasukan salah satu jarinya kedalam, ia menggertakan giginya menahan nikmat

entah dengan cara bagaimana dan sejak kapan kini Jennie mengelinjang merasa gila saat lidah Suaminya bergerak dibawah sana membuat wanita itu berkali kali berteriak nikmat, tangannya tidak sadar meremas rambut Hanbin, menekannya lebih dalam di selengkangannya, ia ingin lebih dalam

Hanbin tersenyum miring menghentikan aksinya, menjauhkan wajahnya dari miliknya
ia suka sekali mempermainkan hasrat istrinya, biar dia tahu bagaimana rasanya dia menahan semua gairahnya selama ini pada Jennie, betapa tersiksanya Kim Hanbin selama ini menahan semuanya ia ingin Jennie tahu dan merasakannya

Jennie membuka matanya hendak protes tapi Hanbin membawanya untuk duduk, rasa kesal dan bingung bercamuk membuat Jennie mengepalkan tangannya gemas
ia menurut pasrah diperlakukan seperti apapun

Hanbin menjilat bibirnya sensual

Ught!
Jennie sangat seksi dan menggoda masih berpakaian, namun underware dan bra-nya sudah terlepas entah kemana membuat pikiran Hanbin berputar putar membayangkan ketelanjangan Jennie dibalik piyama berupa dress berwarna hitam itu sangat pas dan cocok berpadu dengan kulit Jennie yang putih

"naiki aku Sayang,, puaskan aku! tunjukan jika kau menginginkanku"
Hanbin memposisikan dirinya setengah berbaring membawa Jennie untuk duduk di pangkuannya

Saat Jennie hendak mencium lehernya, Hanbin menahan bibirnya dengan telapak tangannya, membuat Jennie bertanda tanya geram mengutuk dalam hati, Hanbin yang banyak bermain- main

Srakkk!
Jennie melotot saat tangan Hanbin merampas kalung di lehernya. kalungnya pemberian Kim Taehyung

Hanbin tersenyum manis
"Jangan marah! Please,," ujarnya geli melihat ekspresi Jennie yang berubah mengernyit memerah menahan emosi

"tap,"

"ssttt" Hanbin menyimpan telunjuknya di bibirnya
lalu tangannya merongoh kedalam saku celananya membawa sesuatu untuk ditunjukan pada istrinya
"aku akan menggantinya lebih bagus dan lebih mahal daripada kalung itu!"

My Husband Is A Sengklek! (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang