30. Kewalahan

367 37 3
                                    

Vote!
kalo ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan dengan senang hati melanjutkan story inih

inilah aku kembali,,
diiringi kemalasan yang super dasyat males males maless ngelanjutin ini story dan banyak ide yang mentok
jangan terlalu ngarep update cepet,, karena aku butuh waktu dan masih banyak kesibukan di kehidupanku sendiri,, terimakasih udah nyempetin baca apalagi VOTE!

gaje bgt part ini, abaikan,,,
***

Aku menggeliat malas dengan rasa kesal ketika mendengar ponsel berbunyi nyaring yang hampir membuat telingaku tuli seketika
aku meraba meja nakas di sebelah ranjang dengan malas, mata yang masih tertutup rasa kantuk yang berat
aku rasa baru saja menutup mataku tapi kenapa dengan Sialnya harus ada yang menganggu tidur nyenyaku

Oh Please!
aku butuh istirahat sekarang! rasanya seluruh tubuhku sangat pegal! otot dan tulangku harus di istirahatkan dengan nyaman, aku merasa tubuhku baru saja tertindas bulldozer

"SUNBAE!!!"

baru saja menempelkan ponselku di telinga, dengan refleks aku harus menjauhkannya ketika mendengar teriakan nyaring yang terdengar sangat cempreng di telingaku

aku mengernyit mengucek kedua mataku menjernihkan penglihatanku pada ponsel melihat si penelepon
"Hmmm,, ada apa Mirae? pagi buta begini berteriak menganggu tidurku" omelku dengan suara parau khas bangun tidur

"Yatuhan!
Sunbae!! pagi buta pantatmu!? ini sudah siang bolong! kau melantur atau bagaimana?!"

aku mengernyit melihat jam di ponselku menunjukan waktu jam Sebelas lebih tigapuluh satu menit
membuat mataku membola tidak percaya

"kau masih tidur jam segini?! aku menghubungimu dari jam tujuh pagi, dan kau baru mengangkatnya dengan eanaknya masih tertidur pulas sampai tidak kedengar bunyi ponselmu sudah ribuan kali aku menelepon!
disaat semua orang sudah siap menunggumu yang kau bilang katanya pindahan hari ini! aku, Yuna dan para pengangkut barang serta truk sudah pegal menunggumu berjam- jam!"

Aku meremas pelipisku gelisah, bagaimana bisa aku sampai lupa dan mengabaikan acara pindahan tempat prektek ku sendiri melantarkan Yuna dan Mirae, padahal aku sudah berjanji kemarin untuk pindahan hari ini
ini semua gara gara Suami sengklek ku yang tidak ada lelahnya menyerangku habis habisan membuat seluruh tubuhku rasanya remuk

"Maaf Mirae aku ketiduran," Aku melirik Suamiku dengan rasa kesal yang masih meringkuk membelakangiku

"Oh Gosh! hari ini jadi atau tidak pindahannya?!"

"Jadi, jadi! kau suruh para pengangkut membawa barang barang yang sudah kita kemas waktu itu kau duluan saja bersama Yuna dan para pengangkut barang, aku akan mengirimkan alamat tempatnya, nanti aku langsung menyusul bersama Suamiku"

aku mendengar dia menghembus nafas kesal aku bisa bayangkan bagaimana ekspresi kesal nya saat ini, aku tahu betul

"Yasudah! cepat menyusul jangan lama- lama! aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu Sunbae! tapi kau benar- benar menjadi orang pemalas baru- baru ini aneh sekali,,"

lucu sihh, aku sadar!
sekarang jadi Mirae dan Yuna yang banyak mengomel, biasanya aku marah- marah pada mereka yang biasanya mereka selalu datang terlambat kerja

baik, sekarang salahkan Kim Hanbin yang telah merubahku menjadi pemalas, aku yang tidak pernah terlambat datang kerja, tidak pernah bolos meliburkan diri sesuka hati, sekarang kebalikan rasanya berat ketika aku melangkahkan diri keluar meninggalkan rumah walaupun hanya untuk berkerja saja, yang aku inginkan sekarang hanya berdekatan dengan Suamiku bermanja padanya menunggunya pulang, menyambutnya dengan pelukan hangat, aku tidak tahu, aku seperti remaja yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama, aku rasa sekarang aku telah menjadi budak cintanya, aku tersihir pesonanya, rasanya aku tidak bisa berjauhan walau sedetik pun

My Husband Is A Sengklek! (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang