Vote!
Jika ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan dengan senang hati melanjutkan story inihabaikan aja kalo part ini rasanya gajelas
***
"semua karena aku tidak mengabarinya selama ini, aku terlalu malas hanya untuk memberinya pesan atau mengangkat telepon
-kau tahu, aku harus pantau ponsel membalas cekatan pesan dari Taehyung aku harus mengabarinya setiap saat, dan aku rasa itu terlalu berlebihan dia hanya membahas hal yang menurutku tidak penting aku sangat malas, mungkin dia sudah kesal karena aku terus mengabaikannya akhirnya dia nekad datang kerumah ini sambil marah- marah yang untungnya Suamiku tidak ada disini, jika ada mungkin Taehyung sudah menyerang Hanbin habis- habisan kau tahu saja emosi dia seperti binatang kesurupan"
Rosie memutar bola matanya malas, mendengarkan ocehan Jennie yang tiada hentinya sedari tadi, kepala yang dibuat pusing wajahnya yang murung gelisah setelah kepergian Taehyung tadi
Jennie bingung harus bagaimana menghadapi Taehyung yang semakin bertingkah aneh bagaimana baiknya untuk menyelesaikan masalah yang terus berdatangan tiada henti
"untungnya aku mempunyai seribu jurus dan dusta untuk membodohinya, aku berasalan masuk rumah sakit karena kakiku yang terserempet mobil, dan menjual namamu,, maaf Rosie aku kehabisan ide ketika dia cemburu membayangkan aku yang tidak bisa berjalan digendong dan di rawat Kim Hanbin dia marah marah, jadi aku bilang kau menginap disini dan merawatku"
dulu Rosie sering menyuruh Jennie untuk tidak berhubungan dengan Taehyung tapi ke keras kepalaan wanita itu malah marah- marah dan menuduh Rosie menyukai lelaki itu, tidak habis pikir bagaimana bisa Jennie berpikiran Rosie menyukai Taehyung, padahal dia juga tahu sendiri Taehyung dan Rosie ibaratkan tom and jerry tidak pernah akur saling membenci satu sama lain
"Yatuhann,, aku tidak percaya kau harus ada di situasi memusingkan seperti ini, kenapa kau harus ber urusan dengan lelaki tolol seperti dia?! kuarang apa dari dulu aku menyuruhmu untuk menjauhi Taehyung, jangan memintaku untuk memberimu solusi jika hanya keras kepala yang kau pelihara! kau selalu berakhir dengan penyesalan kau selalu menganggap ocehanku hanya angin lalu! walaupun aku tahu, aku memang cerewet dan bawel tapi itu semua ada artinya jika kau selalu menurut dan mendengarkan perkataanku kau tidak akan berakhir dengan penyesalan sudahlah,, yang sekarang harus kau lalukan hanya diam dan kau rasakan sendiri kelakuannya yang semakin melunjak, "
Rosie malah terkekeh
salah siapa? Rosie kurang apa dari dulu meminta Jennie untuk menjauhi Kim Taehyung yang tolol itu, dan sekarang Rosie sudah muak dan tidak mau berurusan lagi di antara Jennie dan TaehyungJennie mengusap wajahnya kasar, hatinya sungguh hancur keadaan ini sangat membingungkan hidup saling mencintai dengan Hanbin adalah impiannya berada dalam dekapan Hanbin keinginannya selama ini ketika kemarin Hanbin memperlakukannya sangat istimewa menggendongnya, menyuapi makanan dengan manis menuruti semua permintaannya sampai rela bulak balik ke kamarnya membawa pakaian Jennie, dan masih terngiang ngiang hatinya berbunga bunga saat ini juga, ia merasa wanita paling bahagia sedunia, ia tidak rela jika harus berpisah dengan Hanbin lagi ia tidak sanggup setelah beberapa tahun mencekiknya dalam kerinduan
"hampir saja hubunganmu dan Kim Hanbin membaik dan ada kemajuan,, and see? apa yang aku lihat? kau sendiri yang memperkeruhnya! kau bayangkan jika tadi Suamimu ada di rumah ini disaat Taehyung dengan idiotnya berani menginjak rumah Suamimu? kau bisa kan membayangkan kekacauan yang selingkuhanmu buat?
aku sungguh tidak bisa membayangkan ekspresi Kim Hanbin melihat semuanya, mungkin kau sudah ditinggalkan lagi, kemarin saja sudah cukup kau hampir stress menangisinya, apalagi yang sekarang kau ketahuan bermain di belakangnya, kau mau Hanbin menceraikanmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Sengklek! (Jenbin)
Fanfiction"Dasar Suami Sengklek!" Seseorang yang dulu Aku Cintai dia pergi meninggalkanku, bertahun lamanya tanpa kabar, membuatku ragu aku terlalu lelah menunggunya tanpa kepastian yang jelas, Kemudian kerinduanku berubah menjadi kebencian setelah seseorang...