Vote!
Jika ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan dengan senang hati melanjutkan story inih***
Taehyung meremas ponselnya kesal tidak habis pikir dengan kelakuan Jennie yang tega mengabaikan semua pesan dan teleponnya
keterlaluan!
Taehyung bingung harus berbuat apa sekarang untuk membuat Jennie mau menemuinya lagi, ia harus bagaimana sekarang? Taehyung ketakukan dia takut Jennie jatuh pada pelukan Kim Hanbin sialan itu, dia takut Jennie malah kembali mencintai Suaminya lagi, mengingat dulu Jennie hampir gila di tinggalkan oleh Hanbin dan mencintai lelaki itu hampir gila
Taehyung tahu dia salah telah habis- habisan memarahi Jennie dua minggu lalu,
tapi tolong bisakah Jennie mengerti? Taehyung menyayanginya
dan Jennie tidak harus bertingkah seperti ini, Taehyung sudah menghubungi Somi tapi dia terlihat masa bodoh tidak mau membantunya untuk membujuk Jenniesudah beberapa kali ia mendatangi tempat kerja wanita itu, namun dia tidak ada disana, Yuna bilang Jennie sedang sibuk diluar kerja nya,
sibuk apa sebenarnya Taehyung sangat penasaran tidak biasanya Jennie menghilang apalagi marah sampai lama mengabaikannyaplease Jane sangat bukan dirimu yang aku kenal
Taehyung sudah tidak tahan, Jennie sudah keterlaluan membuatnya terpancing emosi kesal dan ketakutan saat bersamaan apa Jennie masih mencintainya atau tidak?
dia takut Jennie berpaling darinya setelah banyak rintangan dan banyak berkorban untuk mendapatkan wanita itudan sekarang ketika dia sudah mendapatkannya, dia tidak akan tinggal diam membiarkan Jennie jatuh pada pelukan Suami brengseknya itu, dia sudah tidak tahan harus menonton Rumah tangga mereka
Taehyung sudah tidak tahan dari beberapa hari yang lalu berusaha menahan untuk tidak menemuinya menyusul kerumahnya yang sekarang dirumah itu berisikan dua orang yang pernah saling mencintai
tidak mustahil mereka memutuskan untuk hidup bersama lagi, saling mencintai
Taehyung menepikan mobilnya di sisi gerbang rumah itu segera bergegas keluar kemudian memencet bel rumah itu secara tidak beraturan, membuat seseorang berjalan teregesa- gesa dengan kaki pincangnya
Taehyung tersenyum miring melihat Jennie yang mematung tidak percaya di dekat pintu menatapnya gugup ke arah gerbang rumahnya
tapi detik kemudian Taehyung mengernyit ketika melihat Jennie berjalan kesusahan dibantu tongkat kecil di tangan kananya menghampirinya dan segera membuka gerbang dengan panik dan ketakutan
"Taehyung? apa yang kau lakukan disini?!" melihat Jennie bertanya histeris
lelaki itu tertawa kosong walaupun sangat khawatir dan penasaran apa yang terjadi dengan kaki kekasihnya,
"aku kira kau sudah lupa dengan namaku!""Taehyung please jangan main- main! apa yang kau lakukan?!"
main main? dia kira Taehyung main main? apa yang ada dipikiran wanita ini ketika dirinya menampakan ekspresi serius malah menyebutnya main main
"aku tidak pernah main- main Jennie! justru kau yang main- main mempermainkanku! aku kesini ingin menemuimu setelah sekian lama kita tidak bertemu" Sindir Taehyung sinis"apa maksudmu mempermainkanmu? iya kau menemuiku, tapi tidak seperti ini, dan tidak disini,"
lalu kemana lagi Taehyung harus menemuinya jika tidak disini? sudah capek dia berusaha menemuinya ke tempat kerjanya dan menunggu kedatangannya tapi sial wanita ini tidak ada kesadaran
"Kenapa? apa yang salah? aku ingin mengunjungi rumah kekasihku yang di belikan Suami sialannya!
- lalu apa yang harus aku lakukan? aku harus menemuimu dimana lagi?!""Tae, please,, apa yang kau lakukan hem? pulang ya," tangan kirinya menyentuh pipi Taehyung berharap lelaki itu luluh seperti biasa
Taehyung berdecak menepis tangan Jennie
"haha! aku tidak percaya kau baru saja mengusir kekasihmu sendiri!" dibuat kesal atas perkataan Jennie barusan tidak percaya dia di usirTaehyung melangkah dengan tidak sopannya melengos melewati Jennie masuk kedalam rumahnya memberanikan diri, matanya menelisik tajam melihat kesekitar ruangan mencari sosok lelaki yang telah berani merebut Jennie darinya
"Taehyung, Taehyung,," panggil Jennie lemah ia berusaha menghentikan langkah Taehyung
Taehyung menghentikan langkahnya menatap Jennie malas
"please jangan seperti ini,," Jennie mengguncang lengan Taehyung
Taehyung tersenyum miring
"well,, kau takut aku menyerang Suamimu dan membuat keributan? kau takut aku memukulnya? tenang saja Jennie,, aku hanya ingin menyapa nya, dan memberitahukan hubungan kita padanya, bahwa dia telah menjadi runtah di antara hubungan kita, dia telah merusak semuanya, aku akan memberitahukan semuanya padanya, dan aku ingin melihat secara langsung kau menceraikannya di hadapanku!""kenapa kau bisa seperti ini Tae? bisakah kita bicarakan dengan baik- baik dan jangan gunakan emosimu?"
Jennie menyentuh dada Taehyung mengusapnya lembut berharap emosi lelaki ini padam dan membicarakan semuanya baik- baik
membawa Taehyung duduk menggenggam tangannyaTaehyung mengutuk dalam hati, bisa bisanya dia luluh jika Jennie bersikap lembut seperti ini merasakan Jennie mengusap pipinya dengan lembut sorot matanya yang meneduhkan berhasil menyiram emosinya
"aku sadar, selama dua minggu ini aku tidak menemuimu, mengabaikan semua pesan dan panggilanmu di ponsel, tapi aku punya alasan Tae, tidak kah kau cemas melihat keadaanku sekarang? tidak kah kau bertanya dan khawatir? dan malah menggunakan emosimu menemuiku bahkan masuk ke rumah ini?
-maafkan aku Taehyung, aku memang salah menghilang begitu saja, maafkan aku karena tidak bisa menemuimu, aku memang berniat menemuimu, tapi tidak sekarang, tidak besok, aku hanya menunggu kaki ini bisa berjalan lagi seperti biasa, aku menunggu kaki ini sembuh dan menemuimu dengan segera, maafkan aku karena kaki sialan ini aku tidak bisa menemuimu dan membuatku merindukanmu"
Taehyung menghembuskan nafas beratnya, tangannya terulur melihat salah satu kaki Jennie yang memar membiru, kakinya sedikit bengkak sentuhannya membuat Jennie sedikit meringis kesakitan
bohong jika dia tidak khawatir saat pertama kali melihat Jennie berjalan pincang dengan bantuan tongkatnya
"Ada apa sebenarnya? ada apa dengan kakimu?""aku terserempet mobil dua minggu lalu, karena keteledoranku saat berjalan, kaki ini terserempet mobil membuatku tidak bisa berjalan dan aku dilarikan kerumah sakit, sekarang sudah lumayan sembuh"
"Oh Yatuhan,, kenapa kau tidak memberitahuku? kau membuatku kesal setengah mati dan terus berprasaka buruk padamu membuatku jengkel dan emosi, aku kira kau,," ia menggantung ucapannya matanya menelisik kemata Jennie membayangkan Jennie dan Sialan itu dalam satu ranjang bermesraan di belakangnya
Jennie mengeleng, langsung mengerti tatapan itu, tatapan yang selalu Taehyung arahkan ketika cemburu meracuni pikirannya Jennie segera menyangkalnya
"Tidak mungkin Tae, itu tidak mungkin, aku sudah bilang padamu aku hanya milikmu, aku hanya mencintaimu aku sudah bilang padamu please percaya padaku""kau tidak bisa berjalan dan aku sekarang membayangkan kau dipapah, digendong olehnya selama ini, dan disaat saat tertentu dia mengambil kesempatan dalam kesempitan berbuat macam- macam atau melihat tubuhmu membuatku kesal dan emosi! Oh Fuck!!! kepala sialan ini kenapa harus membayangkan hal sejauh itu! katakan padaku itu tidak terjadi?"
Jennie membuang muka kesal dengan semua perkataan Taehyung, selalu seperti ini menuduh tanpa bukti yang jelas tidak tahu kenyataannya,
walaupun kenyataannya memang benar
semua perkataannya benar, Hanbin menggendongya memapahnya keranjang berpelukan bahkan bercumbu panas disanawalaupun semua tuduhan Taehyung benar, tapi Jennie kesal Taehyung selalu bersikap so tahu menuduhnya terus berpransangka buruk menyebut Hanbin dengan sebutan Sialan membuatnya tidak rela
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Sengklek! (Jenbin)
Fanfiction"Dasar Suami Sengklek!" Seseorang yang dulu Aku Cintai dia pergi meninggalkanku, bertahun lamanya tanpa kabar, membuatku ragu aku terlalu lelah menunggunya tanpa kepastian yang jelas, Kemudian kerinduanku berubah menjadi kebencian setelah seseorang...