Vote!
Jika ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan dengan senang hati melanjutkan story inih
***Coba berbicara Jennie Sialan! berbicaralah katakan semua kesakitan yang kau rasakan selama ini, penyebab kebencian, kekasaran! katakan semuanya! agar fuckin Hanbin mengerti dan menjelaskan semuanya! jangan so'kuat dan memendam semuanya! katakanlah Jennie
<gua yangnulis gereget bat>---
"keluar dari kamarku!" teriak Jennie histeris menatap tajam bahkan hanya dengan tatapannya mengeluarkan ribuan jarum langsung menancap tanpa ampun pada hati Suaminya
"Apa aku berbuat salah? apa aku melakukan kesalahan hah!" geram Hanbin tidak kalah membentak menyadarkan Jennie mengguncang lengannya
"katakan padaku!" harga dirinya terjatuh, ia marah, tidak terima Jennie mempermainkannya jelas jelas wanita itu membalas ciumannya tapi kenapa ia justru menolaknya
Jennie menepis kasar tangan itu, tidak sudi disentuh sedikitpun
"Oh Sial! pergi dari sini! aku muak melihat wajah busukmu!
-Jangan pernah menyentuh tubuh berhargaku brengsek! aku tidak pernah sudi melakukannya aku tidak sudi bercinta denganmu!
-Kau menjijikan! lupakan kejadian barusan aku hampir gila yatuhan! maafkan aku" Jennie menyeka air matanya ia terduduk sisi ranjang mengusap rambutnya yang berantakan ke belakang
ia merasa jijik pada dirinya sendiri yang terbuai akan cumbuan Kim Hanbin, melupakan kesadarannya melupakan pertahanannyaYatuhann maafkan aku
Jennie menangis tubuhnya bergetar, menyesali kejadian barusan ia tidak percaya pada dirinya sendiri
Hanbin berjongkok di hadapan Jennie menggenggam kedua tangannya menenangkannya mencoba bersabar atas perkataan pedas Istrinya
"apa aku melakukan kesalahan Jennie?"
Jennie menepis tangannya kembali menatapnya penuh kebencian"Sudah ku peringatkan jangan menyentuhku! keluar dari sini!" ujarnya dingin memalingkan muka,
"Kenapa aku tidak boleh menyentuhmu! salahkah aku menginginkan dirimu? salahkah aku menginginkan istriku sendiri?! ada apa dengan dirimu?"
"bajingan menjijikan! Kau menjijikan! aku bingung pada diriku sendiri, kenapa aku mau bercumbu denganmu?! kenapa kau melakukannya hah! kenapa? tiduri saja jalang diluar sana! jangan melakukannya padaku"
Hanbin melotot seluruh tubuhnya memanas terasa terbakar emosi yang memuncak
"menjijikan? aku menjijikan? lelaki menjijikan seperti apa yang kau maksud hah!" tanya nya sarkas kembali berdiri menatapnya tidak kalah tajam, tidak menerima Jennie menyebutnya menjijikan"semenjijikan apa aku dimatamu! serendah apa kau menganggapku!"
kini rahangnya mengeras sorot matanya semakin menajam tangannya mengepal menahan emosi yang hampir meledak ledak, sudah tidak tahan dengan semua perkataan menusuk yang selalu wanita ini lontarkan tanpa menyaring tanpa peduli melukai hatinya
"Aku tidak pernah mengerti dengan perkataanmu ! aku tidak mengerti dengan kelakuan mu, dengan sikapmu dengan tatapanmu! semuanya! kau membuatku bingung! kau membuatku frustasi! aku harus bagaimana Jennie aku harus bagaimana menghadapi sikapmu? kau aneh, aku tidak mengerti sedikitpun dengan kelakuanmu yang berubah ubah, kau terus menerus bersikap dingin padaku menatapku benci seakan aku adalah manusia terhina!
- kau selalu berlaku kasar memaki ku! seolah aku adalah kucing jalanan yang telah membuang kotoran di tempat tidurmu kau menganggapku seperti hewan!
kau tahu? seberapa banyak kau menyakitiku dengan semua perkataan menusukmu?! dadaku sakit ketika melihat sorot mata tajam itu menusuk hatiku?!"ia sudah tidak sanggup berkata lagi, segera ia membelakangi Istrinya mencoba menyembunyikan air matanya yang sedari tadi ia tahan
bisakah Jennie membuat Hanbin mengerti? bisakah ia menghargainya sebagai Suaminya? baru saja,, mereka hampir menyempurnakan pernikahan mereka, tapi apa yang membuat wanita itu menolaknya bukankah tadi dia membalas ciumannya? merespon semua sentuhannya? dan tadi ia yakin Jennie menyetujuinya, lalu pikiran apa yang menghantamnya saat ini dengan tiba- tiba berubah kasar menolaknya ia sungguh tidak mengerti dengan kelakuan Istrinya yang aneh
apa yang salah sehingga Jennie dengan lantangnya berkata ia menjijikan? coba katakan padanya? apa ada yang salah dengan tangannya? apa yang salah dengan sentuhannya? apa dia menyakiti Jennie? menjijikan apa yang Istrinya maksud apa wajahnya berubah buruk rupabukankah selama ini Hanbin menghormatinya? menghargai ke inginannya menunggu Istrinya berkata Ya, lalu beberapa menit yang lalu di bathroom apa? dia menganggap nya apa? jika memang dia berengsek menjijikan
munkin dia tidak akan menahan semua ini, mungkin dia sudah menyetubuhinya secara paksa, secara keras! mungkin dia sudah memperkosanya dan memaksakan semua kehendaknya! Hanbin menghormatinya walaupun dia tidak tahu alasan Jennie seperti ini padanya! Jennie tidak pernah tahu seberapa besar Hanbin ingin memeluknya, seberapa kuat dia ingin mendekapnya seberapa tersiksanya dia merindukannya
"pernahkah terbayangkan di kepalamu ingatan kita dulu, tidak kah kau merindukanku? pernahkah kau mengingatnya pecahan kenangan manis kita dulu, tidak kah kau menginginkannya lagi? aku disini Jennie, dihadapanmu, ada apa dengan dirimu?"Jennie terkekeh kosong memalingkan muka melihat raut muka kesakitan Suaminya ia ingin mencakarnya
"ya aku tahu, aku tahu aku menyakitimu karena kau pantas mendapatkannya rasa sakit yang aku alami tidak sebanding dengan secuil kelakuan kasarku padamu! aku tidak pernah merindukanmu! aku tidak pernah menginginkanmu! aku sudah melupakan semua kenangan kita aku sudah lupa! aku menganggap semuanya hanya kesalahanku di masalalu yang harus mengenal lelaki bajingan sepertimu! lupakan kejadian barusan, aku tidak bisa," ia tersedak tidak sanggup meneruskan perkataannya ia mengeleng menangis semakin deras, ia tidak bisa sakit hati lagi, ia tidak bisa harus terjun pada jurang yang sama jurang yang membawanya pada kegelapan,"Apa yang kau tangisi? kenapa kau menangis!
- aku mohon,, jangan pelihara pikiran yang membuatmu ketakutan, lupakan dan fokuslah padaku, tidak bisakah kau berdamai dengan rasa bencimu padaku" tangannya mengusap air mata Jennie kasar tidak ada tatapan meneduhkan, tidak ada kelembutan"Aku menangisi hidupku yang menderita yang harus berurusan dengan lelaki brengsek sepertimu! aku terlalu berharga untuk hidup bersamamu, tubuhku terlalu berharga bercinta dengan dirimu, kau tidak pantas mendapatkannya dariku, jangan berharap aku akan membarikannya dengan mudah padamu,
- bercinta? ah ralat berhubungan intim maksudku, karena bercinta hanya dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai,""Oh Tuhanku tanganku sangat gatal ingin menampar wanita ini! hentikan semua perkataan kotormu! atau aku akan memperkosamu sekarang juga!"
"lakukan! lakukan sekarang tunjukan bahwa dirimu memang menjijikan!"
Hanbin mengertakan giginya menahan emosi yang meluap luap segera meledak wajahnya memerah uratnya terlihat jelas mengeras bukannya takut wanita ini malah menantangnya dengan angkuh
ia meraih leher Jennie dengan sebelah tangannya meremasnya sebelum menghempaskannya secara kasar keranjang sehingga membuat wanita ini setengah terbaringHanbin yang menindihnya memegang rahangnya keras keras menatap layaknya musuh yang harus dimusnahkan, kesabaran yang ia tahan tahan sudah tidak bisa ia kendalikan,
dengan rasa kesal ia mencium melumat bibirnya kasar bahkan mengigitnya menjelajahi mulutnya dengan lidahnya, memberi tahukan kemarahannya tidak bisa diremehkan mulut wanita ini harus di beri pelajaran, perkataannya yang selalu memunculkan ribuan jarum di dadanya, perkataan pedas yang keluar dari mulut wanita ini selalu menyakitinya, ia ingin memberi pelajaran tanpa ampun sedikitpun,Jennie menangis ketakutan meronta ronta mencoba menghindar dari ciuman kasar Suaminya, kedua tangannya berusaha melepaskan cengkraman di atas kepalanya, ia merasakan bibirnya perih, ia yakin ujung bibirnya mengeluarkan darah, perlakuan kasar Suaminya membuatnya muak
setelah Hanbin kehabisan nafas ia melepas ciuman panasnya dengan nafas terengah engah tersenyum miring ia bangkit melihat Jennie yang menangis,
Dasar wanita keras kepala!
ia berucap
"aku tidak serendah itu harus menikmatinya sendirian! aku bukan tipe lelaki pemaksa yang harus mencapai puncak orgasme sendirian, itu menyedihkan! aku akan menunggu karena aku yakin kau akan dengan pasrah memohon mohon membuka selengkanganmu padaku!"Jennie mengerutkan keningnya merasa frustasi bercampur amarah meski nafasnya masih terengah engah ia menatap Suaminya tajam
"kau Monster Menjijikan! kau iblis keparat!"***
mohon mf, jika ada kata/penulisan yang salah typo misalnya
bodoamat,samatulisantulisangaje akyuuu yanggaknyambung alurnya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Sengklek! (Jenbin)
Fanfiction"Dasar Suami Sengklek!" Seseorang yang dulu Aku Cintai dia pergi meninggalkanku, bertahun lamanya tanpa kabar, membuatku ragu aku terlalu lelah menunggunya tanpa kepastian yang jelas, Kemudian kerinduanku berubah menjadi kebencian setelah seseorang...