Vote!
Jika ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan,***
"Berengsek!! sudah ku katakan padamu jangan mendekatiku!" teriakku histeris melangkah mundur menghindari
lelaki itu tersenyum evil
"Kenapa Jennie? kita sudah sah walaupun bersentuhan, bahkan melakukan hal lebih? bukankah dulu kita sering melakukannya? ada apa dengan kali ini?" langkahnya semakin mendekatiku, wajahku semakin panik begitu punggungku menempel pada tembokSial! sejak kapan tembok ini berpindah ke belakangku
"Kim Hanbin kumohon!! jangan main main! cukup kau buatku sengsara dengan pernikahan jebakanmu ini, aku hampir mati rasanya dengan tingkahmu! aku sangat pusing, sekujur tubuhku lemas, pegal, tolong kasihani aku! aku sangat lelah berdebat meneriaki mu, tidak kah kau lelah juga?" aku menatapnya sayu, memohon belas kasihan, betapa lelahnya aku, setelah melewati resepsi pernikahanku dengannya yang hampir membuat kepalaku pecah dengan begitu banyaknya tamu yang harus ku layani, dan tentu saja aku bersikap seolah olah aku adalah wanita yang paling bahagia di dunia ini yang telah dimilikinya
Ouhh, sebentar aku mau muntah rasanya"Jangan pernah menyesali pernikahan kita Jennie! aku bersungguh sungguh dalam ucapanku tadi. untuk menjadi suami yang baik untukmu" bisiknya pelan kemudian berlalu setelah mencium bahuku yang terbuka
aku memejamkan mataku, kenapa semuanya harus begini? kenapa aku harus ada di situasi seperti ini? menikah dengan seorang yang selama ini aku hindari, disaat aku masih memiliki kekasih yang masih sangat ku cintai
apa apaan dengan tema kamar ini? orang orang hotel! semua orang hari ini pada gila! apalagi dengan orangtuaku sendiri yang sedari tadi menggodaku habis habisan
menoleh ke arah ranjang membuatku oleng, menggambarkan ke erotikan yang mendalam dengan hiasan kelopak bunga bertebaran lampu redup membuatku banyak membayangkan hal- hal gila di kepalaku, apa lagi dengan tingkah Hanbin barusan tatapan sensualnya membuatku cemas dan takut,
notif ponsel berdering menyadarkanku dari segala macam kegelisahan,
buru- buru aku mengambil ponsel di tas, mengeceknya satu persatu pesan yang belum sempat ku buka,
aku sampai lupa dengan teman- teman yang menghubungiku, kekasihku, gara gara pernikahan sialan ini
Kim Hambin berengsek
Ahh,, kepalaku kembali berdenyut---
Jennie mendelik sinis melihat Kim Hanbin dengan wajah tanpa dosanya memainkan ponsel berbaring dengan tenang di atas ranjang,
Mulut dan hatinya tidak pernah berhenti mengutuk, menyumpah serapah Suaminya
Jennie membuang nafas kasar,
Kim Hanbin brengsek! kemana perginya semua pakaian yang telah ia siapkan kemarin malam untuk menginap di hotel sialan ini! dan sekarang kopernya berisikan pakaian laknat yang Jennie benci, dan ia yakin ini semua akal akalan Suami gilanyaJennie memegang pelipisnya merasa pening "Hann,, ini semua tidak ada yang lucu! kemana semua pakaianku?" Sudah kelima kalinya Jennie bertanya, dan sama Hanbin hanya menggelengkan kepala acuh
Berengsek!
Jennie bangkit dari jongkoknya kemudian menghampiri Kim Hanbin merasa frustasi atas kelakuan lelaki ini, raut muka Jennie memerah tangannya mengepal
Sampai kapan ia bertahan dengan kelakuan Kim Hanbin yang licik dan menyebalkan, cukup membuatnya sabar setelah menjebaknya dalam pernikahan dan sekarang rencana apa lagi yang lelaki ini siapkanHanbin menatap Jennie tersenyum, melihat istrinya hanya menggunakan jubah mandi dengan wajahnya natural tanpa polesan makeup dan rambutnya yang basah hampir kering itu sangat seksi di mata Hanbin
Dan aku yakin Jennie masih bertelanjang di balik jubah mandinya,
Ahh,, aku sangat ingin melihatnya betapa seksinya isteriku,"Aku sudah bilang padamu, kau tidak akan membutuhkan pakaian apapun denganku malam ini," ujarnya menyimpan ponsel bersiap menyambut Jennie ke Ranjangnya
"Pakai saja yang ada Sayang,, aku yakin itu semua akan cocok di tubuh seksimu, apakah kau tidak ada pemikiran untuk menyenangkan suamimu malam ini?"
Jennie membuang muka, tertawa pelanmulutnya yang tidak pernah berhenti berkata jorok
-Jangan harap!
Jennie tersenyum manis tubuhnya sudah berada di ujung ranjang, Ia menyingapkan selimut tebal yang menutupi sebagian tubuh Hanbin kemudian tersenyum sinis"Ahhhhh,!!! Jennie!! apa yang kau lakukan?!!" Teriak Hanbin meringis kesakitan kepalanya, bokongnya, begitu sakit saat menyentuh lantai dengan keras
"Yang aku lakukan adalah,, menarik kedua kakimu dari ranjang agar kau terjatuh!
-sekarang cepat kembalikan pakaianku! aku dingin, tega sekali kau membiarkan isterimu belum berpakaian sedari tadi,"Jennie menaikan alisnya, kemudian mengambil ponsel Kim Hanbin "Jika tidak! aku akan melempar ponselmu ke bawah sana!" Tangan Jennie bersiap siap melempar benda elektronik milik suaminya ke jendela besar yang terbuka
---
Kim Hanbin menggelengkan kepala dengan tingkah Jennie yang menurutnya lucu,
dan lihat kelakuan wanita ini, berpakaian layaknya musim dingin untuk bermain salju begitu tertutup hanya untuk tidur
"Jangan bertele tele Jennie! apa yang kau lakukan, berpakaian seperti itu?! memangnya aku akan membiarkanmu melewatkan malam pengantin kita begitu saja? jika kau merasa kedinginan, tenang saja aku akan menghangatkanmu membuatmu kepanasan"Jennie yang sedang sibuk siap- siap untuk tidur menoleh
ngeridik ngeri dengan tatapan sensual Hanbin "Jangan pernah bermimpi! Jika kau berani macam- macam padaku! aku tidak akan segan- segan melukai senjatamu!"Dalam hati Hanbin tertawa, ia sangat suka saat menggoda Jennie, apalagi dengan wajah kesal seperti ini
"Oh- ya?" Hanbin mendekat, tatapan sensualnya tidak lepas dari mata Jennie
Jennie sedikit was- was melindungi tubuhnya"Han!! Jangan main- main!
-kumohon,," Jennie menghembuskan napas berat ia memejamkan matanya takut"Aku tidak pernah bermain- main jika berurusan dengan Jennie Kim! Isteriku!"
Oh tuhan,, sangat mengerikan jika di perkosa oleh suami sendiri
-Dan kenapa rasanya malam ini begitu panjang dari biasanya, aku ingin segera meninggalkan tempat terkutuk ini***
Jika ada niatan untuk memencet bintang di bawah pojok paling kiri Silahkan, Jika tidak Yasudah 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Sengklek! (Jenbin)
Fiksi Penggemar"Dasar Suami Sengklek!" Seseorang yang dulu Aku Cintai dia pergi meninggalkanku, bertahun lamanya tanpa kabar, membuatku ragu aku terlalu lelah menunggunya tanpa kepastian yang jelas, Kemudian kerinduanku berubah menjadi kebencian setelah seseorang...