[11] Jogging

87 18 1
                                    

I need your support, so please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I need your support, so please.. Can you give me a vote?

Happy Reading

🎹 🎹 🎹 🎹 🎹

Pukul 06.00 pagi kak Jaehyun sudah membangunkan ku. Entah karena apa, mungkin untuk sarapan. Tapi tumben sekali dia berani menggedor-gedor pintu kamar ku.

Akhirnya aku pun turun ke lantai bawah, pandanganku tertuju pada dua laki-laki yang sedang berada di ruang tamu. Kak Jaehyun sedang mengobrol dengan tamu tersebut sepertinya.

Aku berjalan kearah dapur, tidak ada makanan apa-apa. Papa dan mama memilih menginap di hotel, mengingat kalau pertemuan mereka dengan para direktur perusahaan itu berada di luar kota.

"Jira, ada temen lu diruang tamu" Bisik kak Jaehyun tepat di telingaku.

"Siapa?" Tanya ku sambil menyimpan gelas yang baru saja aku gunakan untuk minum air putih.

Kak Jaehyun malah senyum-senyum tidak jelas. "Sono temuin"

Akhirnya aku pun berjalan ke ruang tamu dengan langkah gontai. Siapa sih berani-beraninya bertamu sepagi ini?!

"Jaemin?"

Jaemin yang sedang menatap layar handphone nya kini beralih menatap kearah ku. Aku tidak begitu terkejut, tapi heran kenapa dia datang sepagi ini. Mengingat aku dan dia tidak begitu dekat, baru berteman beberapa hari.

"Ganti baju sana" Titah Jaemin.

"Hah?" Aku masih tidak mengerti maksudnya. Kenapa dia bertamu dan menyuruhku ganti baju?

Jaemin menggaruk leher nya, ekspresinya terlihat seperti kebingungan. "Jogging. Ayo"

Sontak aku tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Jaemin dan kak Jaehyun yang baru saja datang dari arah dapur menatapku bingung.

"Dek masih pagi, kenapa stress nya udah muncul sih?"

Aku melirik sekilas kearah kak Jaehyun kemudian menatap Jaemin. "Lu mau ngajak jogging? Kenapa harus keliatan bingung gitu sih.."

"Muka dia emang gitu dek" Timpal kak Jaehyun.

"Gitu gimana bang?" Tanya Jaemin yang sepertinya tidak terima dengan perkataan kak Jaehyun.

Bukan nya menjawab, kak Jaehyun malah mendorong ku sampai kearah tangga. Ia menyuruhku untuk cepat mengganti piyama tidur ku.

"Cepetan ganti baju. Kasian Jaemin daritadi nungguin" Ucap kak Jaehyun.

Karena tidak mau ribet, aku pun langsung berjalan menuju kamar ku dan mengganti piyama ku dengan outfit untuk olahraga.

Tidak butuh waktu lama untuk mengganti pakaian dan juga sekedar membasuh muka serta sikat gigi, aku langsung turun ke lantai bawah dengan memakai celana jogger hitam dan kaos lengan panjang serta sepatu sneakers putih pemberian kak Jaehyun.

Setelah hampir 15 menit berlari kecil dari rumah ku menuju jogging track, akhirnya aku dan Jaemin sampai di tempat ini. Cukup ramai. Aku masih berdiam diri ditempat karena terlalu lelah berlari dengan jarak yang cukup jauh.

"Masa baru segitu aja udah cape sih?"

Aku mendongakkan kepala ku kearah Jaemin yang sedang berdiri. Sedangkan posisi ku kini adalah berjongkok.

"Heh! Lumayan jauh ya dari rumah gue ke jogging track ini. Apa lagi lari. Gila"

Jaemin menampakkan smirk nya, apaan maksudnya?

"Kebanyakan ngeluh hidup lu" Ucap Jaemin.

Aku pun berdiri dan menatap Jaemin kesal. "Gue ngomong fakta, bukan ngeluh"

"Sama aja"

"Beda"

"Ga beda"

"Ga sama"

"Mau jogging atau mau debat?"

Aku menghela nafas kasar, "Yang minta jogging siapa? Lu ga diundang kerumah tiba-tiba nyuruh gue jogging lagi"

"Gue ga maksa"

Hmm.. Ucapan Jaemin ada benarnya juga sih. Dia tidak memaksaku supaya ikut jogging.

Karena tidak mau berdebat lagi, aku pun berlari mendahului Jaemin yang masih berdiam diri. Aku berlari kecil mengikuti orang-orang yang sedang berlari juga. Jogging track ini cukup luas.

"Segitu aja lari nya?"

Aku menoleh kesamping. Si laki-laki menyebalkan itu. Dia kini sudah berada lumayan jauh didepanku. Aku pun segera menambah kecepatan lari ku.

Dan aku berhasil mendahuluinya. Tidak lupa aku menjulurkan lidah ku, meledek laki-laki yang lambat larinya.

"Ga akan bisa lu ngalahin gue"

Kaki panjang memang curang dalam hal berlari. Jaemin kini sudah berada di depan ku lagi.

Dengan segala kekuatan yang tersisa di tubuhku, aku menambah lagi kecepatan lari ku. Dan syukurlah, aku berhasil mendahuluinya.

Sambil berlari, aku menengok kearah belakang. Tentu meledeknya. Apa lagi? Ahaha.

"Jira awas!"

Bruk

Aku meringis kesakitan, kaki ku terasa sangat perih. Ada balok kayu yang sepertinya aku injak dan menyebabkan aku terjatuh.

Jaemin langsung berlari menghampiriku. Ia terlebih dulu melempar balok kayu tersebut kearah pohon dipinggir. "Gapapa?"

Aku menselonjorkan kaki ku terlebih dahulu. Tapi terasa sangat perih.

"Duh perih banget"

"Bisa digerakin?" Tanya Jaemin.

Aku mencoba menggerakkan kaki ku perlahan, tapi sangat perih.

"Bangun dulu yuk, duduk di kursi kosong dulu" Ucap Jaemin sambil membantuku berdiri.

Aku biarkan Jaemin menaruh lengan kiriku di bahunya. Sedangkan tangan kanan Jaemin memegang pinggang ku supaya aku bisa berjalan menuju kearah kursi kosong dipinggir.

Setelah membantuku duduk diatas kursi, Jaemin langsung berjongkok di hadapan ku. Kemudian ia membuka sneakers ku.

"Mau ngapain?"

Jaemin mendongakkan kepalanya menatapku, "Sebentar, supaya ga bengkak"

Aku diam saja sambil memperhatikan Jaemin yang sedang memutar-mutar pergelangan kaki ku. Tentu aku meringis kesakitan.

Setelahnya, Jaemin berdiri. "Laper ga?"

"Banget"

"Mau beli apa? Biar gue beliin. Abis itu langsung pulang aja" Ucap Jaemin.

Aku berpikir sejenak sambil melihat-lihat beberapa penjual makanan disekitar. Pandanganku kemudian tertuju pada pedagang roti. Aku menunjuk kearahnya, membuat Jaemin ikut mengedarkan pandangannya kearah yang aku tunjuk.

"Roti?"

Aku mengangguk.

"Minumnya?"

"Banana milk"

Jaemin mengangguk kemudian segera berjalan membiarkanku menunggu. Aku menatap punggungnya yang terarah menuju penjual roti tersebut.

Sikapnya membuatku mengingat Hyunjin. Sudah beberapa hari semenjak kejadian bertengkar dan putus dengan Hyunjin, aku tidak pernah saling bertukar kabar lagi dengannya. Ah, perpisahan yang buruk.

Tapi, memangnya ada ya perpisahan yang indah?

🎹 🎹 🎹 🎹 🎹

Melody || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang