[31] You're My Inspiration

64 10 0
                                    

Jira diam saja memperhatikan Jaemin yang tidak henti menekan tuts piano, sesekali juga laki-laki itu meliriknya dan kemudian menulis not di buku miliknya. Sebuah senyuman terukir diwajah cantik Jira.

"Muka nya jangan bete gitu dong, bukan nya kamu suka kalau main piano?"

Jaemin menghentikan kegiatannya kemudian menatap Jira, "Iya, tapi ini aku harus mikir keras."

"Yaudah istirahat dulu, orang-orang aja ga mungkin langsung dapet inspirasi dan selesai begitu aja."

Laki-laki itu mengangguk kemudian menyandarkan kepalanya dibahu Jira dan membuat Jira membeku seketika. "Jira, aku boleh minta tolong ga?"

Jira sudah menahan nafasnya daritadi tapi Jaemin malah bersuara, "M-minta tolong apa?"

"Mainin piano sambil nyanyi" Jawab Jaemin tanpa mengangkat kepalanya dari bahu Jira.

"Suara aku jelek Jaemin"

Jaemin menekan tuts piano didepannya asal, "Belum nyanyi masa udah bilang suara nya jelek sih"

"Yaudah tapi kepala kamu angkat dulu dong"

"Ga mau"

Jira menatap Jaemin yang malah memejamkan matanya, "Kenapa sih Jaem? Dari tadi nempel mulu, aku ga bakal kabur kali."

"Jira, nyanyiin"

Jira menghela nafasnya perlahan, "Lagu apa?"

"Taylor Swift"

"Love story?"

Jaemin mengangguk dengan posisi masih bersandar dibahu Jira. Namun Jira menuruti permintaan Jaemin dan mulai menekan tuts piano milik Jaemin.

We were both young when I first saw you
I close my eyes and the flashback starts
I'm standin' there
On a balcony in summer air
See the lights, see the party, the ball gowns
See you make your way through the crowd
And say, "Hello"
Little did I know

Suara dari piano dengan tempo lambat namun lembut membuat Jaemin kembali memejamkan matanya. Ditambah suara lembut Jira yang membuat dirinya tenang.

Padahal lagunya bertempo cepat, namun Jira memainkannya dengan tempo lambat.

That you were Romeo, you were throwin' pebbles
And my daddy said, "Stay away from Juliet"
And I was cryin' on the staircase
Beggin' you, "Please don't go, " and I said
Romeo, take me somewhere we can be alone
I'll be waiting, all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story, baby, just say, "Yes"

Jira berhenti bernyanyi bersamaan dengan suara piano yang juga sudah berhenti. Ia melirik Jaemin yang kini menegakkan tubuhnya.

"Hhhh, bahu aku pegel banget" Ucap Jira sambil memijat bahu kirinya karena kepala Jaemin terasa berat baginya.

"Emang kepala aku berat banget hah?"

"Ga juga sih" Jawab Jira kemudian menatap piano milik Jaemin, "Gimana? Bagus kan suara piano nya? Suara aku nya gimana?"

Jaemin menatap Jira dalam dengan wajah datarnya, "Suara piano memang lebih indah dari suara kamu Jira, tapi kamu selalu menjadi melodi ku"

Gadis itu tersenyum tipis tapi diotaknya juga terpikirkan maksud dari kata-kata Jaemin barusan. "Jadi maksud kamu suara aku itu jelek?"

"Engga. Suara piano lebih bagus dari suara kamu"

"Hih dasar terobsesi sama piano"

Jaemin masih menatap Jira dengan ekspresi datarnya. "Mau tau arti dari melodi?"

Melody || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang