[15] Siyeon & Jeno

73 13 0
                                    

Happy Reading

🎹 🎹 🎹 🎹 🎹

Semua murid kini berada dikantin, tidak semuanya juga sih. Ada beberapa yang memilih untuk makan bekal nya dikelas, mengobrol ditaman, membaca buku di perpustakan, ataupun menyaksikan tim basket yang sedang latihan di lapangan.

"Cepet banget lu baikan sama Jaemin" Celetuk Renjun sambil memakan snack yang ia bawa dari rumahnya.

Somi terkekeh melihat ekspresi Jaemin yang malah terlihat datar. Berbeda dengan Jira yang sumringah.

"Emang kita berantem Jaem?" Tanya Jira kepada Jaemin.

Yang di tanya hanya membalas dengan gelengan kepalanya kemudian fokus untuk memakan kimbab di hadapannya.

"Tuh, siapa yang bilang gue berantem sama Jaemin?"

"Ga ada, lu yang ngomong sendiri" Celetuk Haechan sambil mengarahkan sendok bersih menuju kepala Jira. Sudah biasa Jira dipukul dengan sendok oleh Haechan, namun kali ini berbeda. Sendok tersebut ditarik oleh Jaemin.

Sontak semua menatap Jaemin bingung, "Jangan dibiasain chan" Ucap Jaemin kemudian menaruh sendok tersebut diatas mangkuk Haechan.

Somi berdecak kagum dengan sikap Jaemin, sedangkan Jira berdecih.

"Btw, ada yang galau ya sekarang? Hawa nya serem banget" Ucap Jira.

"Iya nih, ga makan bareng pacar nya"

Siyeon melipat kedua tangannya diatas meja, kemudian ia jadikan sebagai bantalan untuk kepalanya. "Aaaa Jeno"

"Ih ih mulai dah seremnya. Bucin bucin" Gumam Renjun bergidik ngeri.

"Emang tadi Jeno ngomong apa pas lu samperin di lapangan?" Tanya Jira sambil memajukan kursinya agar bisa menatap wajah Siyeon secara dekat.

Siyeon, gadis itu menghela nafasnya kasar. "Gue cuma nanya, dia mau ikut makan bareng dikantin atau engga. Kata dia duluan aja makan nya, dia masih latihan. Terus gue bilang, gue mau liatin dia latihan aja. Eh dia malah marah" Jelas Siyeon sambil menampakkan wajahnya kecewa.

"Trus lu marah juga?" Tanya Somi.

Siyeon langsung menegakkan tubuhnya, ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi kesal. "Ya jelas gue marah lah! Masa pacarnya sendiri mau nemenin latihan ga di bolehin"

Renjun dan Haechan tertawa melihat Siyeon yang sangat kesal. sedangkan Jaemin berdeham.

"Menurut gue, dua-duanya salah" Jaemin mendapatkan tatapan serius dari teman-teman disekelilingnya, "Mungkin Jeno kecapean makanya sampai ke bawa emosi, dia juga marah pasti karena ga mau lu ikut kepanasan dan cuma gabut nungguin dia latihan. Terus lu juga kebawa emosi karena dibentak Jeno"

Jira menganga melihat laki-laki disampingnya berbicara sangat panjang, untuk pertama kalinya, di hadapan sahabat-sahabatnya.

Haechan bertepuk tangan sambil menatap Jaemin tidak percaya, "Mantul, gue suka gaya lu Jaem"

"Gue ga bergaya, gue cuma mengemukakan pendapat gue" Jawab Jaemin santai.

Suara bel berbunyi setelah Jaemin menyelesaikan ucapannya. Siyeon menghela nafasnya kasar kemudian menatap Jaemin serius.

"Terus menurut lu, gue harus apa?" Tanya Siyeon, jika ia bertanya pada sahabatnya yang lain justru akan mendapat jawaban tidak jelas dari semuanya. Apalagi jika Haechan sudah mengemukakan pendapatnya, bukan nya jalan keluar yang didapatkan, tapi malah tambah sesat dan semua menjadi rumit.

Melody || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang