[29] She said 'Yes'

65 10 0
                                    

"Jadi, kapan lu siap kasih jawaban ke gue?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Jaemin membuat Jira langsung menatapnya terkejut. Gadis itu memang ingin menjawabnya malam ini, tapi Jira rasa suasananya tidak pas. Jaemin sedang sangat lelah saat ini.

"Lu lagi banyak pikiran masih sempat nanya itu ke gue?" Jira mencoba mencairkan suasana dengan tawa.

"Justru karena lu belum jawab, gue jadi kepikiran"

Sebuah senyuman terukir di wajah gadis itu, ia menghela nafasnya perlahan sambil menunduk dan menatap kedua tangannya yang dikepal. "Gue udah ada niat buat jawab hari ini, tapi lu lagi ada masalah. Emang gapapa? Gue jadi ga enak sama lu."

"Kan udah gue ceritain semuanya ke lu, jadi udah sedikit lega"

Jira hanya diam saja tidak menanggapi ucapan Jaemin. Sampai akhirnya laki-laki itu kembali bersuara. "Kalau belum siap jawab, gapapa. Udah yuk pulang aja? Nanti di marahin papah lu."

Gadis itu pun mengangguk dan ikut berdiri ketika Jaemin juga berdiri. Baru saja ingin melangkahkan kaki nya, jaket Jaemin ditahan oleh Jira. Gadis itu menarik lengan panjang Jaemin.

"Kenapa?"

"Gue jawab sekarang"

Jaemin menatap Jira dengan dalam, "Gue ga maksa lu untuk jawab sekarang, gapapa."

"Gue juga gapapa Jaemin" Sela Jira dengan cepat, sampai membuat Jaemin tersentak.

"Oke, jadi jawaban lu apa?" Tanya Jaemin dengan pelan, kedua bola matanya masih menatap manik Jira dengan dalam. Mengharapkan jawaban yang selama ini ia tunggu.

"Iya, gue terima lu."

Jaemin tidak bisa menahan senyumnya kali ini ia benar-benar merasa bahagia. Semua masalah yang sedang dihadapi terasa hilang begitu saja. Bersamaan dengan itu, Jira langsung menundukkan kepalanya.

"Jadi, udah jadi kita?"

Jira mengangguk dan kepalanya mendongak ketika sebuah jari mengangkat sedikit dagunya. "Gue ga bisa janji untuk jadi yang selalu lu inginkan, karena kita ga akan tau rencana Tuhan kedepannya bakal gimana. Tapi kalau ada hal yang ga diinginkan terjadi, kita masih bisa merubahnya dengan kemampuan yang kita punya kan?"

Gadis itu tersenyum lebar sampai menampakkan giginya yang tertata dengan rapih. "Makasih Jaemin"

"Yuk pulang, telat 5 menit bisa habis gue sama papah lu." Gumam Jaemin dan berjalan duluan meninggalkan Jira.

Jira mendengus kesal. Padahal status mereka baru saja berubah dari Sahabat menjadi Pacaran, tapi tetap saja Jaemin adalah Jaemin. Laki-laki yang berlagak sok cool, menurut Jira.

~~~~~

Jira tersenyum senang begitu turun dari anak tangga. Ia berjalan menuju ruang makan yang sudah diduduki oleh keluarganya. Sekedar informasi bahagia, semua sudah kembali normal.

Jaehyun kembali akur dengan Sang papa begitupun sebaliknya. Jira yang melihatnya tentu merasa senang. Tak lupa juga semua ini bisa kembali berkat Jaemin yang awalnya berencana meminta Jaehyun untuk berbicara duluan kepada Jira. Dan dilanjutkan Jira yang bicara baik-baik bersama Sang mama kepada papanya agar kembali akur dengan Jaehyun.

"Pagi semuanya!" Sapa Jira sambil menarik kursinya.

"Pagi sayang" Jawab Irene sambil mengusap rambut anak perempuannya.

Suho yang melihatnya ikut tersenyum, begitupun dengan Jaehyun.

"Kamu ajak Jaemin buat sarapan bareng disini kan?"

Melody || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang