[44] Mama

57 8 0
                                    

Hai? Apakah kalian menunggu Jaemin hadir?
Maaf kalau membuat kalian menunggu, sempat ada yang membuatku harus menunda update cerita ini.
Semoga suka ya!

Happy Reading

🎹 🎹 🎹 🎹 🎹

Langkah laki-laki yang masih diusia remaja itu bergetar menghampiri Sang mama yang sama terkejut seperti dirinya saat ini. Sebelumnya, gadis disampingnya sudah melepaskan tautan tangan mereka berdua. Bermaksud agar laki-laki itu bisa menghampiri Sang mama.

Yoona tidak bisa menahan lagi air mata diwajahnya, ia benar-benar merasa tak menyangka bisa bertemu anaknya yang selalu ia rindukan. Tapi entah kenapa tubuhnya kaku untuk sekedar melangkah kearah Sang anak.

grep

Tubuh laki-laki itu menubruk tubuh Sang mama yang kini tingginya sama dengan dirinya. Wanita yang selalu ia rindukan tiap hari, bahkan tiap menit. Jaemin memeluk Sang mama dengan sangat erat, ia menangis diatas bahu Sang mama.

Baik Jira, Jeno maupun Jessica, mereka merasa terharu dengan pemandangan didepannya. Tapi Jessica yakin jika setelah ini Yoona akan memarahinya karena tidak mengatakan Jaemin akan datang juga ketempat sekarang ini.

Yoona melepaskan pelukan Sang anak, membuat Jaemin tersentak karena bahkan Sang mama tidak membalas pelukannya sejak tadi. Laki-laki itu memandangi wajah Sang mama dengan lekat.

"Saya mau pulang" Ujarnya tiba-tiba sambil meraih tas miliknya yang ia simpan diatas kursi sebelumnya.

Jaemin langsung menahan tangan Sang mama, membuat langkah wanita itu terhenti dan menatapnya nanar. "Mama ga lupa sama aku kan?"

"Maaf saya banyak urusan" ucap Yoona sambil melepaskan tangan Jaemin yang menahannya tadi.

"Kamu ga suka orang yang egois, jadi jangan jadi orang yang egois, Yoona."

Suara Jessica terdengar menahan amarahnya saat ini. Tapi pandangannya menatap Yoona dengan penuh kecewa dan penuh harap juga. "Kamu sering bilang ke aku kalau pengen ketemu Jaemin. Dan sekarang anak kamu udah ada disini kamu mau pergi? Kenapa?"

Wanita yang hendak pergi itu malah tersentak dengan ucapan Jessica yang menohok nya. Jessica tidak sampai teriak karena itu hanya akan membuat mereka semua malu. Namun ucapannya jelas terdengar menahan marah.

"Kamu bawa Jaemin kesini tanpa sepengetahuan aku, maksud kamu apa?"

"Kalau aku bilang kamu yang ada kamu malah ga akan dateng kan?"

Yoona menghela nafasnya kasar. Ia sebenarnya sangat ingin memeluk tubuh jangkung Sang anak yang entah kenapa sudah sangat dewasa di matanya kini. Tapi, ada perasaan ragu dalam dirinya.

"Tante maaf bukannya ikut campur.." Jira bersuara dan membuat yang ada disitu menatapnya, "Semua bisa dibicarakan baik-baik dan dengan kepala dingin. Ini ditempat umum, malu kalau jadi tontonan orang-orang."

Jeno berdeham, "Khem.. Aku sama Jira pergi dulu ya, biar kalian leluasa ngobrolnya." Ucap Jeno kemudian memberi kode kepada Jira untuk ikut dengannya. Jira yang paham pun mengangguk kepada Jeno kemudian membungkukkan tubuhnya sebelum benar-benar pergi.

Sepeninggalan Jeno dan Jira, semua masih berdiri dan diam. Membuat Jessica meringis sambil memijat pelipisnya. "Yoona, Jaemin, duduk dulu"

Jaemin kemudian duduk kursi kosong samping Jessica, wanita itu yang menyuruh Jaemin. Sedangkan di hadapannya sudah ada Yoona -Sang mama yang sangat di rindukan.

Melody || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang