PROLOG

99.2K 4.9K 259
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat Membaca

Mata, bibir, pipi, hidung, alis, membuat seorang bocah 10 tahun ini terkejut memandang bayi yang baru 2 bulan lahir ke dunia. Begitu cantik dan menarik membuat bocah laki laki itu tak berkedip memandang.

Sudut bibirnya terangkat tanpa sadar ketika bayi itu tertawa karena tengah di kelilingi orang orang yang membuat bayi itu tertawa. Salah satunya ada keluarga bocah itu.

"Ezo? Mama bilang apa? Cantik 'kan? Kamu aja sampai nggak kedip lihatnya." sindir mama Ezo. Ezo Allen Sanjaya.

' Bahkan lebih dari cantik batin Ezo '

Entah apa yang membuatnya ingin slalu melihatnya dan rasa memiliki menguak seketika. Apa ini obsesi? Atau kah ia memang menyukai gadis ini atau kah cinta?

"Lira? Siapa nama anak kamu? Cantik sekali dia, ingin rasanya memiliki anak perempuan namun kamu tahu sendiri." ucapnya sedih menatap sahabat kuliahnya ini dan di balas senyum manis dari Lira.

Kini mereka tengah berada di Mansion keluarga Draw. Pengusaha sukses sama seperti Ayah Ezo berasal dari keluarga Sanjaya yang memiliki berbagai perusahaan yang terkenal di Asia.

"Namanya Lea Asyila Draw." ucap Lira penuh keibuan.

Ezo mendengar nama bayi cantik itu seakan mencatat dalam memorinya Lea Asyila Draw.

"Sangat cantik seperti wajahnya." puji Desta mama Ezo.

Ezo terkenal dingin di mata sahabat orang tuanya maupun teman di sekolah atau keluarga.

Perlahan tangan Ezo meraih jemari mungil Lea membuat Ezo gemas seketika." kamu akan jadi milikku bukan nanti tapi sekarang detik, menit, jam, hari, bulan, tahun yang sama Lea milik Ezo." ucapnya pelan namun terdengar tegas.

Kedua orang tua Ezo dan Lea bahkan sahabat mereka mendengar ucapan Ezo. Tak percaya itu yang mereka lihat dan dengar.

"Kamu bicara apa Ezo? Lea kan masih bayi? Mana ngerti?" Nasehat Desta Mama Ezo memegang pundak anaknya.

"Pokonya Lea cuman boleh jadi pasangan Ezo. Ezo akan nunggu Lea sampai besar nanti bahkan dari sekarang. Lea harus jadi milik Ezo." ucapnya tegas tak main main.

Ezo memiliki aura seperti Papanya dingin.

"Ee.. maafin Ezo ya, dia masih bocah jadinya gini maklum. " ucap Mama Desta nampak bingung sendiri dengan tingkah anaknya.

"Ezo nggak bercanda. Dan jangan anggap omongan Ezo hanya bualan." ucapnya seperti titah tak terbantah matanya tampak serius melihat sekeliling.

Lira dan Arsenio pun melihat ketekatan itu. Sedang Papa Ezo hanya diam dengan wajah dingin menatap sang putra sulung.

"11-12." batin Erwin menyeringai dalam hati.

"Em... Kalo benar begitu. Ezo harus jagain anak kesayangan Tante satu satunya? Janji?" pinta Lira, mencoba mencairkan suasana tak ayal ia juga berdoa semoga memang Ezo menjaga Lea.

Ezo memandang Lira lalu Lea yang tertidur dengan bibir pink muda. "Janji."

Dan semenjak itu kehidupan berubah. Menjadi awal kisah Ezo dan Lea, menjadi bait luka dan tawa seorang Lea.

TBC

MY SPOILED LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang