GOS;12

56 6 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Girlfriend Or Sister © Group 5

Part 12 — Created by QueenMerfin

▪▪▪

Suara alarm menggema di ruangan minimalis itu, melihat sang pemilik nampaknya masih sangat nyaman dengan dunia alam bawah sadarnya.

Brak brak

"Woi!! ALARM LU BRISIK!!" kalian tak perlu tau siapa sosok yang tengah mengeluarkan volume bassnya.

Didalam kamar tak ada perubahan, tubuh itu masih meringkuk sambil sesekali tersenyum samar dengan mata yang masih rapat terpejam.

1 menit .....
2 meniiit ....
3 meniiiit .....

"Kei lu duluan aja kesekolah, si kebo gabakal bangun!!" teriak suara didepan pintu lagi.

Entah mantra apa yang mengambil kesadarannya, tubuh yang meringkuk itu tegang tanpa mengumpulkan nyawa  ia berlari ke arah pintu.

"Araaa!! jangan dengerin Baang—..." ia mematung, otaknya tengah bekerja mengendalikan kesadaran sepenuhnya.

Ia menoleh kearah samping pintu, menatap kesal kepada pria berbadan tegap yang sekali lagi sialnya sedarah dengannya.

Ghani, pria itu terkekeh geli ke arah anak ABG yang tengah kasmaran.
" Apa lo? bangun kan akhirnya," senyum puas terpatri di wajah menjengkelkan milik Ghani.

"Kalo kita beda Bunda, dah gua cekek leher lu Bang!" jawab sewot Ken, lalu masuk ke arah kamar mandi yang ada didalam kamarnya untuk bersiap ke sekolah.

******

Suasana sarapan pagi yang hangat.
Setiap hari dan setiap saat, senyum hangat ditampilkan dalam keluarga ini.

"Ken pelan-pelan makannya," peringat Bunda, ia memperhatikan putra bungsunya itu sarapan bukan karena lahap.

"Eh, hehe buwru buwru waktu Bun," ucap Ken sambil mengunyah makanannya.

"Buat ketemu pujaan hati," sahut gadis yang tampak fresh dengan rambut yang diikat cepol.

"Biasalah ya, bocah baru gede," sahut mahluk astral yang tengah memandang jahil.

"Diem yang jomblo, diem yang bentar lagi bakal putus..." balas galak Ken, dengan gerakan cepat dan memaksa ia meraih tangan wanita terhebatnya mengucapkan salam lalu keluar dari para ranja---u

"KEANUU!!!!" kompak suara membahana itu di ruang makan.

"Aduh—duuhh..."

"Aww—aduhh..."

Ringis kesakitan terdengar ketika Bunda Yumna tengah mengambil kendali.

"Udah pada gede juga, gaada sopan satunnya teriak-teriak kayak di tengah hutan," ucap Yumna jengah, masih sambil menjewer telinga kedua anaknya.

"Bunda besarin kalian biar jadi manusia seutuhnya, kalo mau jadi tarzan sana belajar sama momot,"
(momot si monyet tetangga yang terkenal jahilnya)

05;Girlfriend Or Sister✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang