05;Girlfriend Or Sister✔

GOS;33

LavenderWriters Project III Present

Girlfriend Or Sister © Group 5

Part 33 — Created by QueenMerfin

▪▪▪

Ruangan temaram itu memberikan kesan nyaman yang kentara, suara tetesan infus terdengar.

Ceklek!

Pintu kamar rumah sakit VIP itu terbuka, memperlihatkan sesosok tubuh dengan rambut panjangnya yang terurai.

"Sayang, dari mana aja kamu?" pertanyaan bernada lembut mengalihkan perhatian sosok itu kearah sofa yang ada dipojok ruangan.

Eva menghidupkan lampu kamar rumah sakit, terlihat jelas Keinara dengan masih memakai baju kodoknya dan tak ketinggalan mata sembab.

"Ya Allah! sayang kamu nangis kenapa? siapa yang bikin nangis nak?! bilang-bilang ke Mama," pertanyaan kalut seorang Ibu, Eva memeluk anaknya sayang hatinya nyeri melihat keadaan putrinya.

"Hikss--hikss...." Keinara tak bisa menghentikan tangisnya lagi.

"Ssst--ssst, cerita ke Mama ada apa Nak?"  tanya Eva semakin khawatir ia menuntun putrinya untuk duduk di sofa.

"Ss-sebenernya apa yang terjadi antara keluarga kita sama keluarga Keanu Ma? Mama sama Papa pasti tau kan? jelasin ke Kei sekarang!?" pertanyaan bernada menuntut itu semakin parau ditelan tangis yang tak kunjung berhenti.

Eva terdiam, raut wajahnya tak terbaca. Ia mengingat semuanya, tentu saja, bahwa dulu ia adalah wanita perebut yang menjijikkan.

Air mata Eva turun, ia tak sanggup bila harus menceritakan kepada putri semata wayangnya ini entah kehancuran apa yang akan putrinya dapatkan.

"Ma, Mama kok nangis? maafin Kei, Kei cuma--"

"NAA! maafin Mas Na!! Mas mohon ke kamuu..." racau Dhika tiba-tiba yang membuat Eva dan Kei mendekat.

"Jangaan! jangan tinggalin Mas, jangaaan Naaa jangaaan!!" air mata turun merembes dari kedua kelopak mata yang masih rapat tertutup itu.

"Paah! Papaah!...."

"Mass! bangun Maasss...." Kei dan Eva menggoyangkan tubuh Dhika yang akhirnya membuahkan hasil, mata renta itu terbuka memberi kesan blur yang membuat Dhika mengusap air matanya.

Kini ia terfokus memandang dua wanita yang menemaninya, rasa haru dan sakit kembali merasuk kesadarannya.
Apakah ia benar-benar bahagia?

Nyatanya tidak, menghianati istri dan anak-anaknya dulu, lalu kini membohongi anak semata wayangnya dari kenyataan yang menyakitkan.

"Kei kemana aja, Papa kangen," ucap lemah Dhika lalu memeluk putrinya sayang, Keinara membalas pelukan ayahnya erat.

"K--kei tadi ketemu Bunda Yumna, hikss..." ucap Kei tersendat oleh tangisnya.

"Yumna? dia disini? dimana?" raut bertanya berlebihan membuat Kei sedikit menautkan alisnya.

Eva hanya terdiam menunduk, ia terlalu serakah mengingat segala kelakuannya dulu ia tak akan marah, apabila suaminya kembali memulai keluarganya yang dahulu.