05;Girlfriend Or Sister✔

GOS;25

LavenderWriters Project III Present

Girlfriend Or Sister © Group 5

Part 25 — Created by Nisa224_

▪▪▪

Amarah tersulut dari pria paruh baya itu, akal sehatnya perlahan mulai tergantikan oleh amarah yang semakin membakar dirinya, sungguh ia sangat tak menyangka, putrinya yang selama ini ia rawat penuh dengan kasih sayang dan harta yang bergelimang membuat semua yang terjadi tak masuk akal. Hatinya bergejolak, hanya dengan satu sudut pandang yang diterima ia menyudutkan Ken kedalam masalah yang tak jelas.

"KAMU! BERANINYA KAMU MEMBUAT ANAK SAYA MENJADI SEPERTI INI HAH!"

Bugh

Satu tonjokan berhasil mengenai rahang Ken dengan keras, perlahan darah segar mengucur dari bibir pink itu, tergantikan oleh bau anyir khas dari darah segar.

"PAAH CUKUUPPP!!" teriak panik Kei, ia adalah gadis tempramen dadanya naik turun melihat sekilas luka yang ada pada bibir Keanu lalu menyorot tajam dan terluka kearah pria paruh baya itu, "PAPA KALO NGGAK TAU APA-APA JANGAN NYALAHIN KEN! EMANG YANG SELAMA INI PAPA LAKUIN APA HAH?! UANG AJA NGGAK CUKUP PAH! YANG AKU BUTUHIN TUH HANYA KASIH SAYANG! GAADA YANG LAIN! TAPI APA? PAPA SAMA MAMA HANYA MENTINGIN UANG, UANG, DAN UANG! UANG KITA UDAH BANYAK PAH! HANYA KASIH SAYANG AJA YANG GABISA DIBELI SAMA UANG!"

Deg!

Kata Kei bak sebuah tamparan yang amat kuat dalam lubuk hatinya, bahkan rasa sakit itu sampai merasuk kedalam tubuhnya, badannya mematung. Putri kecilnya yang sekarang ini tlah beranjak dewasa semakin ah!

Ia terduduk pelan diatas lantai keramik berwarna putih itu.

"M--maafin Papa Kei, Papa nyesel udah nuduh temenmu," ucap Wibowo penuh sesal dan sangat pelan.

Hiks hiks

Luruh sudah pertahanan mereka. Rasa haru bercampur emosi memenuhi ruangan yang berdurasi warna orange itu.

Cklek

"ASTAGFIRULLAH HALADZIM, INI KENAPA KELUAR DARAHNYA, ADA APA INI SEBENARNYA?"

"KENAPA PADA DIEM AJA?!" ucap seorang wanita paruh baya yang baru saja memasuki rumah kediaman Kei.

"Gak hiks pa- hiks pa hiks Mah hiks,"

"Kei, temenmu diobatin dulu sana ya Nak, obat merahnya ada dideket kulkas,"

"Iya Mah, ayo Ken ikut aku," ujar Kei dengan nafas yang sudah tenang.

Setelah Kei mengobati Ken, Ken izin pamit pulang.

"Em-- permisi Tan, Om, Ken izin pamit pulang, udah dicariin Bunda sama Kakak soalnya, dan maaf tadi bawa Arra pulang agak larut,"

"Oh iya silahkan Nak Ken, iya gapapa kok, hati-hati ya,"

"Iya Tan, permisi Tante, Om," ucap Ken sambil menyalimi kedua orang tua Kei.

Ken pun berlalu dari rumah bergerbang tersebut.

"Mas, Mas, dia siapa si? ampe kamu agak kesel gitu?"