23. LAMPU IJO

245 34 20
                                    

Udah siap baca kelanjutan SENIOR'S?

Langsung aja cuss, meluncur🚀

Langsung aja cuss, meluncur🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada masanya ketika dirinya tiba-tiba bersikap hangat, jangan terkejut melihatnya ketika berubah menjadi dingin, karena hanya Tuhan yang mampu membolak-balikan hati seseorang.

***

05.50

Nayla sudah rapih dengan seragam sekolahnya, hanya saja ia tinggal berangkat menggunakan angkot, dan menjemput teman-temannya.

Tiba-tiba saja saat Nayla ingin keluar dari gerbang rumahnya, Revan sudah menunggu sejak 5 menit yang lalu. Nayla terkejut bukan main melihat keberadaan Revan yang ada di depan rumahnya secara tiba-tiba.

Nayla tak sempat untuk membuka handphonenya, karena ia sedang terburu-buru.

"Kak Revan? Kok ada disini?" tanya Nayla, bingung setengah mati.

"Kenapa gak buka WhatsApp, gue?" bukannya menjawab Revan malah bertanya balik kepada Nayla.

"A-aku gak sempet buka handphone, tadi."

"Huuh.." ucap Revan menghela napasnya. "Yaudah naik, ntar ke buru telat."

"I-ya, Kak." Nayla langsung membonceng di belakang.

"Kay! Ayo cepet," teriak Adel yang sudah tak sabar untuk berangkat, karena ia takut kalau sampai telat.

"Tunggu bentar," ucap Kayla mengambil barang yang hampir tertinggal.

"Del? Nayla mana?" tanya Kayla, ketika baru menyadari Adel hanya seorang diri.

"Gatau, tadi gue chatting gak dibales-bales sama dia. Gue duluan aja deh,"

__

Sesampainya disekolah, Nayla langsung turun dari motornya. Dirinya gerogi saat dekat dengan Revan, ditambah dengan banyak yang melihat mereka berdua.

Tak lama, Kayla dan Adel sampai juga disekolah. Ia melihat Revan dan Nayla berdua, ia pun bergegas mendekati mereka.

"Nayla! Lo dari mana aja? Kita pada nungguin tau gak!" ucap Kayla kesal.

"Tau lo," sahut Adel.

"Sorry guys, tiba-tiba Kak Revan jemput gue. Gue juga gak sempet buka handphone." jujur Nayla. Memang benar, ia tidak membuka handphonenya karena masih di cas dan mencabutnya ketika ia berangkat.

'Pantes aja gak bales pesan gue, ternyata lagi berdua toh' batin Adel.

"Apa lo bilang?" tanya Nayla, curiga. Kalau Adel membicarakannya dalam hati.

"Eh nggak Nay. Kak kita ke kelas duluan yah!" ucap Adel, "Ayo Kay,"

SENIOR'S [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang