43. 831

164 16 4
                                    

Alhamdulillah aku bisa up

Udah siap baca kelanjutan SENIOR'S?

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sikapmu cuek, tapi perhatian, itu yang membuat aku makin Ch3cooh Kalium Americium Uranium.

***

Keesokan harinya Fauzan bergegas ke sekolah seperti biasa. Sebelum berangkat ia menemui Ibunya dulu yang berada di ruang makan bersama Bi Minah yang sedang menata beberapa makanan untuk mereka sarapan.

Fauzan duduk di meja makan yang di sampingnya terdapat Ibunya, sekarang Ibunya seperti terlihat normal kembali. Apalagi mulai sekarang Ibunya sering memakai make up. Semua orang yang berada di meja makan itu tersenyum, namun senyumannya pudar ketika Ayah Fauzan pergi berlalu begitu saja tanpa sarapan bersamanya. Apa Ayahnya masih marah?

Mengingat kejadian kemarin semakin membuat Fauzan penasaran apa yang Ayahnya sembunyikan. Terlalu berpikir jauh membuat kepalanya pusing. Sudahlah, kebenaran pasti akan membongkarnya.

"Bu, daniel berangkat sekolah dulu," Pamit Fauzan menyambar tas di kursinya, kemudian beranjak dari duduknya.

"Iya hati-hati, Nak,"

"Assalamualaikum," pamit Fauzan menyalami Ibunya tercinta.

"Waalaikumsalam,"

Gadis dengan rambut dikuncir kuda itu berjalan santai seorang diri, ya hari ini Kayla tidak berangkat bersama Nayla dan Adel. Mereka semua diantar oleh Ayahnya, Saat sedang berjalan menuju kelasnya melewati kelas Fauzan, tak sengaja Kayla melihat Fauzan. Buru-buru ia menghampirinya.

"Pagi Kak, Btw makasi banyak loh udah nolongin Kayla," ucap Kayla basa busuk sambil tersenyum menunjukkan deretan giginya yang putih. Dikira iklan pepsodent.

"Pagi, Iya sans," jawab Fauzan datar.

"Hmm.. btw Kakak gak capek kan gara-gara dihukum kemarin?"

"Nggak dong, gue dihukum aja gak capek, apalagi berjuang dapetin lo." Entah Fauzan bicara seperti itu dengan sadar atau lagi mengalami sindrom.

"Kakak bilang apa?" tanya Kayla memastikan bahwa yang ia dengar tadi, benar atau tidak.

"Eng-nggak kok, gak bilang apa-apa."

"Iyain deh, yaudah kalo gitu Kayla duluan ya."

"Iya Kay," ucap Fauzan, saat Kayla mulai menjauh dari hadapannya percayalah Fauzan tersenyum tipis, sangat tipis.

'Gue berharap lo jadi milik gue Kay, tapi gak akan mungkin bokap bakal terima' batin Fauzan.

SENIOR'S [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang