48. PUNCAK AMARAH

166 13 4
                                    

Assalamualaikum, aku mau nanya. Kalau cerita ini terbit ke versi cetak, ada yang mau beli gak?

Serius aku nanya:(

Soalnya ada salah satu penerbit yang mau pinang cerita ini. Jadi novel? Iya, makanya aku nanya ada yang mau beli gak? Kalau ada 5 orang yang mau ikut PO, aku bakal naikin ke versi cetak dengan alur yang sangat berbeda di versi wp. Yang pasti bakal lebih seru dan lebih logis daripada di wattpad:)

Aku masih ragu buat ngambil keputusan ini:(

Buat yang mau beli tapi gapunya uang, bisa nabung dulu. Mungkin masih lama terbitnya soalnya aku blm ngambil keputusan.

Jawab ya...

Selamat membaca....

Udah siap baca kelanjutan SENIOR'S?

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan meremehkan hal-hal kecil, jika tidak mau berurusan dengan hal yang menjadi besar.

***

05.50

Fauzan bersiap-siap dan bergegas menuju ke rumah Kayla. Wajahnya menampakkan sedang ceria, mungkin kalau orang-orang bilang. Itu wajah orang yang sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya. Ia juga terlihat rapih dan wangi hari ini, mungkin setiap hari ia selalu begitu. Tapi kali ini berbeda, sepertinya ia mengganti merk parfumnya.

Fauzan
Kay, gue otw

Kayla
Oke

Kayla pun menunggu di depan rumahnya, sesekali ia menatap layar ponselnya yang hitam. Tak lama Fauzan pun datang.

"Ayo Kay, naik," ucap Fauzan, Kayla pun mengangguk dan langsung menaiki motornya dengan tersenyum.

__

Sesampainya di sekolah, Fauzan langsung memarkirkan motornya dengan rapih. Parkiran sekolah tumben sekali sudah ramai, Kayla nampak gelisah karena menjadi pusat perhatian. Lalu Fauzan mengantarkan Kayla ke kelasnya.

Sepanjang perjalanan menuju lorong, Fauzan terus menggandeng tangan Kayla, membuat semua murid yang berada di dekatnya memperhatikan mereka berdua. Itu membuat Kayla grogi. Kakinya lemas seketika, rasanya seperti tidak kuat berjalan lagi. Walau seringkali diperhatikan seperti itu, namun entah kenapa kali ini beda rasanya.

"Santay aja Kay, gausah grogi dipegang cogan," ujar Fauzan menggoda.

"A-apasih, Kak," balas Kayla salting, Fauzan hanya tertawa kecil.

SENIOR'S [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang