35. AMBYAR

186 17 23
                                    

Udah siap baca kelanjutan SENIOR'S?

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarin kamu bilang, jika ada yang menyakitiku. Tidak akan melepaskan orang itu sampai kapanpun. Apakah pernyataan itu masih berlaku? Bagaimana kalau dirimu sendiri yang menyakitiku?

***

Hari berikutnya, Kayla tidak terlalu memikirkan kejadian kemarin lagi. Sekarang dirinya fokus untuk belajar seperti hari-hari biasanya. Ia juga kembali berangkat bersama dengan Nayla dan Adel.

Saat mereka sedang berjalan di koridor menuju kelas, tiba-tiba bahu Kayla ditabrak Fauzan yang tengah berjalan terburu-buru.

"Maaf, Kay. Gue gak sengaja, gue harus buru-buru," ucap Fauzan meminta maaf, kemudian bergegas menuju gerbang. Ia keluar dari gerbang itu.

Kayla masih diam di tempat, ia melihat punggung Fauzan sampai benar-benar hilang. Ia bingung, kenapa Fauzan terlihat buru-buru keluar gerbang? Ia takut terjadi sesuatu dengannya.

"Ayo, Kay," ajak Nayla, membuyarkan lamunan Kayla tentang Fauzan.

"Eh, iya," jawab Kayla, lalu mereka melanjutkan jalannya kembali menuju kelas.

Setelah sampai kelas, Kayla dan teman-temannya duduk di tempat masing-masing. Kayla masih memikirkan Fauzan, perasaannya tidak enak. Ia takut terjadi sesuatu yang ia tidak ketahui.

"Kay, lo kok bengong mulu sih?" tanya Nayla menyenggol lengan Kayla.

"Tau," sahut Adel.

"Berisik lo, Del," balas Kayla membuat Adel langsung bungkam.

"Lo ada masalah, Kay?" tanya Bella.

"Perasaan gue gak enak, tadi Kak Fauzan juga kaya pulang. Soalnya bawa tas dan buru-buru keluar gerbang," ungkap Kayla mengingat kejadian tadi pagi.

"Yaudah, lo tanya aja orangnya langsung," usul Bella membuat semuanya mengangguk.

Kayla langsung mencari kontak Fauzan, ia tidak menchating-nya lantaran langsung menelponnya. Ia sangat takut sekarang, takut Fauzan kenapa-napa. Nihil, sudah 5 kali telponnya tidak diangkat oleh Fauzan. Kayla semakin khawatir.

"Gimana?" tanya Nayla melihat Kayla yang masih memegang handphonenya di dekati telinganya.

Kayla menggeleng, "Gak diangkat,"

"Yaudah, gue tanya Kak Revan ya," usul Nayla, ia langsung menchati-ng Revan.

Nayla
Kak?

Kak Revan
Iya, Nay? Ada apa?

Nayla
Kakak tau gak, Kak Fauzan kemana? Soalnya, telpon Kayla gak diangkat.

SENIOR'S [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang