39. PASAR MALAM

150 14 2
                                    

Maaf banget baru bisa up sekarang, soalnya Minggu kemarin ada sedikit kendala:)

Udah siap baca kelanjutan SENIOR'S?

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenangan dimana dengan seseorang yang disayanginya sangat sulit untuk dilupakan, terlebih jika seseorang itu sudah tidak tinggal di dalam bumi ini lagi.

***

Malam minggu, malam yang menyenangkan bagi para remaja. Gimana tidak? Karena semua bebas melakukan apapun tanpa memikirkan besok sekolah. Seperti yang dilakukan ke empat anak remaja ini yang sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah Bella.

"Gue udah warnain bagian ini," unjuk Adel, ia tidak mau dicap tidak kerja di kelompoknya.

"Iye-iye, ini juga udah selesai," ucap Kayla membenahkan peralatan alat tulisnya.

"Bell, ini ditaro rumah lo dulu ya, nanti lo yang bawa ke sekolah," usul Nayla, Bella mengangguk dan menyimpan buku gambar yang telah mereka gambar tadi.

"Ini kalian langsung pulang? Gak main dulu?" tanya Bella.

Semuanya diam, hanya sibuk bebenah alat tulisnya yang dimasukan ke dalam tas masing-masing.

"Gak, Bell. Ini kita kan juga main," ucap Kayla yang sudah berdiri dan ingin beranjak.

"Ada pasar malam lho, yakin kalian gak mau ke sana?" bujuk Bella. Bella memang sangat ingin ke sana, tapi ia tidak tahu dengan siapa karena Ibunya sedang pergi.

"Ihh, mau! Ayuk ke sana!" girang Adel.

"Ayok lah, jarang-jarang kan maen malem gini," sahut Nayla setuju dengan Adel.

"Yaudah deh, gak jauh kan Bell?" tanya Kayla pasrah.

"Gak, kok," kata Bella.

Akhirnya mereka semua setuju dan memutuskan untuk pergi ke pasar malam, mereka ber-empat berjalan kaki lantaran dekat dengan rumah Bella.

Setelah sampai, mereka memasukinya. Musik khas pasar malam menyambut gendang telinga mereka, sangat ramai. Banyak anak kecil berlalu lalang, serta sepasang remaja yang sedang bermadu kasih, ada juga keluarga yang sedang menikmati permainan di pasar malam itu.

"Sekarang kita mau ngapain woy?" tanya Kayla bingung, karena mereka berempat hanya berdiri.

"Naik apa gitu, kek," jawab Adel.

"Yaudah naik biang lala aja," usul Nayla, Bella ikut mengangguk, setuju.

Setelah dipertimbangkan, akhirnya mereka memilih untuk naik biang lala. Nayla juga sudah membeli tiketnya, langsung saja mereka menaikinya. Saat biang lala berputar, jantung serasa sedang dipompa. Berdetak lebih cepat, apalagi saat mereka sedang di posisi paling atas. Tapi mereka juga tidak menyesali menaikinya, lantaran kota Jakarta sangat indah bila dipandang dari atas seperti ini. Ya, walaupun hanya pemukiman, tapi tetap saja indah. Langit juga seakan mendekati mereka, bila dipandang dari atas.

SENIOR'S [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang