45. TAK TERDUGA

147 14 6
                                    

Alhamdulillah bisa up kembali, setelah PAS selesai. Alhamdulillah:)

Udah siap baca kelanjutan SENIOR'S?

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di balik kata sempurna, ada keterkejutan yang tidak terduga.

***

Pagi-pagi rumah Fauzan sudah terdapat ketukan pintu, padahal masih pagi tetapi kenapa ada saja orang-orang bertamu di pagi hari. Mereka semua sedang berada di dapur, berhubung hari ini hari sabtu. Jadi, Fauzan membantu sedikit-sedikit di dapur bersama Ibunya dan juga Bi Minah.

"Bu, Daniel bukain pintu dulu, ya?" ucapnya, kemudian Ibunya mengangguk sebagai tanda membalas ucapannya.

Fauzan terkejut ketika melihat siapa yang datang, kenapa 2 orang polisi menghampiri rumahnya? Padahal setaunya dirinya tidak melaporkan kejadian apapun.

"Maaf Pak, Bapak cari siapa ya?" tanya Fauzan bingung.

"Apa benar ini rumahnya Pak Fazri?" tanya salah satu polisi itu.

"I-iya benar, ada apa ya, Pak?"

"Kami ke sini mendapatkan laporan atas nama Pak Freddy untuk menangkap saudara Pak Fazri dalam kasus tabrak lari," ucap polisi itu.

Fauzan terkejut, mulutnya menganga. Ayahnya dilaporkan seseorang, memangnya apa yang telah Ayahnya lakukan?

"Gimana, Dek? Ayah kamu ada?" tanya Pak polisi.

"A-ada, di kamar. Silahkan masuk Pak," ucap Fauzan mempersilahkan.

Polisi itu langsung memasuki rumah Fauzan, Ibu Fauzan terkejut bukan main atas kedatangan polisi itu. Ia takut kalau keluarganya kenapa-kenapa, Fauzan sudah memberitahu bahwa polisi itu ingin menemui Ayahnya. Ayahnya Fauzan yang sedang membaca koran terkejut bukan main, niatnya ingin berlari namun ia kalah cepat. Maklum, faktor-U.

"Bapak kami tangkap atas tuduhan tabrak lari yang terjadi sejak 9 tahun yang lalu," ucap polisi itu yang sudah mengamankan Ayah Fauzan dengan borgol.

"Ta-tabrak lari? Siapa yang nabrak Pak? Saya tidak melakukan apapun," sangkal Ayah Fauzan.

"Semua bisa dijelaskan di kantor polisi," kata polisi itu, kemudian Ayah Fauzan diajak ke kantor polisi oleh 2 orang polisi tersebut. Fauzan dan Ibunya langsung menyusulnya menggunakan motor.

Fauzan dengan Ibunya kini telah sampai di kantor polisi, tanpa pikir panjang mereka langsung memasukinya. Mereka melihat Ayahnya yang sedang diintrogasi oleh polisi, sering kali Ayahnya mengelak. Namun bukannya mendapatkan kepercayaan, melainkan dirinya mendapatkan bentakan yang sangat keras. Fauzan yakin, pasti polisi sudah menemukan bukti yang sangat kuat. Sampai-sampai Ayahnya skakmat, tidak mengelak lagi.

SENIOR'S [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang