36. MENERIMA

182 20 18
                                    

Udah siap baca kelanjutan SENIOR'S?

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Langsung aja cuss, meluncur 🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah ini keputusan yang tepat? Jika iya, tolong beritahu dengan tanda apapun. Jika tidak, tolong tegurlah secepatnya.

***

Ini hari weekend, laki-laki dengan rahang tegas itu keluar dari rumahnya. Sebelum keluar ia bersalaman terlebih dahulu dengan Ibunya.

"Bu, Daniel mau ke luar sebentar, ya," pamit Fauzan menyalami punggung tangan Ibunya.

Ibunya mengangguk, "Iya, Jangan lama-lama ya... " lirihnya.

"Bi, tolong jagain Ibu ya. Jangan sampai Ibu kenapa-napa," titip Fauzan kepada Bi Minah yang sedang memijati pundak Ibunya.

"Siap, Den."

Fauzan langsung ke luar dari kamarnya, mengambil motor yang telah terparkir di garasi, kemudian ia melesat menuju tempat perkumpulannya dengan 2 sejoli di sana yaitu Revan dan Reyhan. Sangat jarang dirinya berkumpul seperti ini, semenjak Kayla hadir di hidupnya.

Ah, Fauzan jadi teringat Kayla. Sedang apa dia? Apakah sudah makan? Tapi, ya sudahlah. Ia tak perlu mengingatnya lagi.

Fauzan telah sampai di roftop gedung apartement milik ayahnya Revan, mereka berkumpul di atas gedung itu. Menikmati embusan angin yang menerpa wajahnya. Sangat nikmat melihat manusia-manusia yang sedang berlalu lalang dari atas sana.

"Zan, gimana hubungan lo sama Ayah lo?" tanya Revan memecah keheningan.

Fauzan tersenyum, "Baik."

"Lo gak nerima syarat ayah lo kan? Buat jauhin Kayla?" tanya Reyhan sambil meminum coca cola kaleng.

"Gue terima," ucap Fauzan membuat Revan menoleh ke arahnya, sedangkan Reyhan hampir tersedak cola itu.

"Kenapa?" tanya Revan tidak percaya.

"Gue ingin perlakukan ayah gue seperti ayah pada umumnya dengan anaknya."

Reyhan menggeleng, "Bener-bener lo ya, Zan. Lo gak kasihan sama Kayla?"

"Gue tau gue bodoh," ucap Fauzan terkekeh, ia terus menatap lurus ke depan.

"Zan, jangan sakitin hati cewek. Lo inget kan, lo sama aja nyakitin hati Ibu lo."

"Bener tuh," sahut Reyhan, "Gue gak mau ya, Zan. Kalau sampai kejadian gue sama Adel terulang ke lo sama Kayla."

"Tapi Kayla bukan pacar gue," celetuk Fauzan melirik Reyhan dengan tatapan tajam.

"Eh eh, sans aja ngapa Zan. Gue kan cuman gamau aja kisah cinta lo sama kaya gue." Reyhan menjelaskan lebih detail.

"Udah, kalau emang lo rasa ini keputusan yang tepat, gue selalu dukung lo, Zan," ucap Revan menenangi hati Fauzan, walau dirinya saat ini tersenyum tapi hatinya tidak bisa membaik, seperti ada rasa bersalah yang mengganjal di hatinya. Apa ia sudah terlalu kejam dengan Kayla?

SENIOR'S [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang