Alisa kecil tumbuh dengan cepat.
Dunia daratan adalah sebagian hidupnya.Alisa menjadikan daratan sebagai tempat mengeluhkan semua rasa kesedihannya.
Lumba arbi tidak bisa selalu menemani nya, karena lumba arbi memiliki tugas yang harus ia kerjakan.
Kesendirian nya membuat Alisa merasa bosan jika terus saja berdiam diri di rumah.
Alisa pergi dan harus segera kembali sebelum ibunya kembali. Lebih cepat dari sang ibu.
Crriinngg
Kalung Alisa bersinar, mengeluarkan cahaya yang sanag terang.cahaya itu melukis air membentuk sebuah istana besar.
Alisa mengucek mata dalam dalam
Alissa menatap lekat lukisan air itu, sangat jelas, Alisa melihatnya lagi..sedikit berubah menjadi bayangan lalu lenyap begitu saja.
"Apa itu tadi?? Istana? Istana apa?" Ribuan pertanyaan menyerbu hatinya.
Alisa memegang kalungnya yang sudah kembali normal.
"Kekuatan?? Kalung ini memiliki kekuatan. Aku harus mengatakan nya pada ibu!! Eh tidak!! Ibu nanti akan melarang ku memakainya. Baiklah,jika begitu aku sendiri yang akan menyelidiki kalung ini."gerutu Alisa.
0ppppiiuurrr par part
Suara jatuh yang sangat keras diikuti cahaya yang sangat terang.
Alisa segera melihat kalungnya, tidak bercahaya. Lalu apa itu tadi?
Alisa segera menyebur kedalam laut.alisa berfikir itu manusia.
Namun tidak, suara itu terdengar merintih.
Alisa kembali muncul ke permukaan.mengintip, apa yang sebenarnya terjadi.
Mata Alisa melebar ketika melihat se buah sayap yang bergerak-gerak.
Alisa mencoba mendekati sayap tsb.
"Aaaaa!!!"
Alisa dan seseorang itu berteriak bersamaan. Kaget satu sama lain.
"Hei kau,, kau,, terluka!"ucap Alisa
"Aaaaaaww" runtuhnya
"Tenanglah! Aku akan menolong mu!!"ucap Alisa panik
Alisa segera menyebur ke laut, mencari obat diantara semua dedaunan laut.
"Emm apa? Aku tidak tahu menahu tentang obat.!" Gumam Alisa semakin panik
Alisa kebingungan ia tidak pernah mengobati luka sebelumnya, lukanya hilang dengan sendirinya.
Eh tunggu! Alisa mengingat sesuatu.jika dirinya bisa membuat lukanya hilang begitu saja maka ada sesuatu pada dirinya yang mengobatinya.
Alisa memegang kalungnya.
Ya, mungkin sesuatu itu adalah kalungnya,beberapa saat lalu kalung itu juga bisa melukis air dengan sendirinya.
Alisa kembali ke permukaan.tanpa membawa satu dedaunan pun.
Alisa kaget bukan main.seseorang itu sudah tidak sadarkan diri.seseorang yang berbeda dengan nya,ia memiliki kedua sayap pada punggungnya.entah makhluk apa itu tapi Alisa ingin menolong nya.
Alisa membuka kalung dilehernya, lalu mengalungkannya pada leher seseorang tsb.
Krik krik
Tidak terjadi apa-apa.alisa merasa aneh, kenapa kalungnya tidak bereaksi.
Alisa kesal, ia menghentakkan ekornya membuat beberapa air terciprat pada tubuh seseorang itu.
Clliinnkkk...