Alisa menautkan kedua alisnya,menatap penuh selidik pada lukisan ibunya.lebih tepatnya lukisan yang ia temukan dibawah lantai itu.
Duyung riyy Albasia?
Riyy ini pasti nama ibu, riyyla.tapi__ Albasia ini apa? Pakaian ibu juga aneh.lukisan apa ini sebenarnya?Alisa bergeming. Manik matanya beralih fokus dari lukisan pada bawah lantai itu lagi. Alisa memicingkan mata ketika manik matanya menemukan sesuatu lagi disana.
Terompet?
Alisa meraihnya,ia meneguk salivanya kasar.
"Apa__ apa benda-benda ini yang dimaksud peri aksahi? Tapi__ ini kan benda-benda biasa." Alisa gugup.
Alisa ingin segera mengusir rasa penasarannya, benda-benda itu terlalu mengusik pikiran nya,kepandaian nya tidak bisa memecahkan teka teki untuk kali ini. ia memikirkan cara untuk pergi ke daratan dan menemui peri aksahi.
~~•~~
"Ahhh!! Aku ini bodoh sekali merpati. Aku tidak sempat memberi tau Alisa tentang apa yang harus ia temukan." Peri aksahi mengusap wajahnya kasar.
"Keadaan nya tidak mendukung tadi__"
Peri aksahi melirik sejenak pada merpati sebelum ia kembali fokus pada tempat yang baru saja Alisa tempati.
"Aku harap Alisa menemukan nya ." Peri aksahi menyanggah kata2 merpati.
Merpati kembali membesarkan tubuhnya.
"Ya, semoga peri."
~~•~~
Alisa menutup kembali lantai itu dan menaruh pot besar diatasnya. Alisa membuat tempatbitu kembali seperti semula.
Alisa merengkuh terompet dan lukisan, ia bergegas menuju kamarnya.mrncari sesuatu yang bisa menutupi kedua benda itu.
Alisa tiba diambang pintu kamarnya, tangannya sudah menngapai gagang pintu dan tangan yan lain memegang kedua benda yang ia temukan.
"Alisa"
Deg!!
Mata Alisa melebar, jantungnya naik turun tak karuan. Ia terdiam, ia memegangi erat lukisan dan terompet itu. I
"Ada apa nak? Kau terlihat sangat buru-buru?" Riyyla mendekati Alisa yang tidak menggubris panggilannya.
"Emm__ ibu, Alisa hanya ingin istirahat" jawab Alisa tanpa menatap sang ibu.
Clk
Alisa membuka pintu dan segera masuk lalu menguncinya.
Alisa membuang nafas lega.
"Hhhuh__ maafin Alisa bu__" gumamnya dengan menempelkan kepalanya pada ambnag pintu.
Riyyla yang berada diluar kamar Alisa sedikit heran mengapa putrinya bertingkah seperti itu.
Entahlah, dia pasti kecapean.
Riyyla mengedikkan bahunya lalu berbalik menuju kamarnya.
Alisa menaruh benda-benda itu di meja riasnya lalu ia menubrukkan tubuh nya pada ranjang tidurnya, menatap langit-langit kamar dengan memutar ulang kejadian diatas rumhanya dalam kepalanya.
Alisa memijit pelipisnya, memejamkan mata berusaha membuat pikirannya tenang. Terlalu banyak yang terjadi hari ini, membuat Alisa stres.
Alisa melirik sejenak kearah pintu, mengangkat sebelah alisnya dan kemudian tersenyum lebar.
Alisa beranjak dari ranjangnya,menuju pintu yang sudah terkunci rapat.
Alisa membuka pintu pelan,menongolkan kepalanya dan mengawasi keseluruh sudut rumahnya.