Peri aksahi sudah menerima nya,menjalani hukuman sebagai peri yang tidak memiliki kekuatan.ibu peri sudah kecewa pada dirinya, sulit menjelaskan hal ini jika aksahi mau mengakui nya.
Peri aksahi sudah cukup tegar mengahadapi mereka.berharap para saudaranya menyadari hal naif yang sudah mereka lakukan.
Akan tetapi,Peri aksahi menyadari kenyataan yang memilukan. Saudara saudara nya tidak bisa dipercaya,egois, dan hanya kebencian yang semakin membara di mata mereka.
para saudaranya masih belum puas dengan hukuman itu.
Saudara-saudara nya masih mencari alasan untuk hukuman aksahi lebih berat lagi, namun ibu peri bukanlah orang yang mudah menghukum seorang peri tanpa alasan yang jelas.
Atas hukuman yang peri aksahi terima, para peri lainnya tidak lagi menghiraukannya, sakit bagi peri aksahi.Ketika peri lain menggunakan kekuatan nya, peri aksahi hanya bisa menatap nya. Tidak bisa berbuat apa-apa.
Bagaimana peri aksahi bertahan dari rasa sakitnya hanya peri aksahi yang tau.Menit berikutnya ibu peri memanggil peri aksahi, ia pun datang memenuhi panggilan sang ibu peri.
"Kau akan dihukum di atrisa(sebutan penjara untuk peri) kau juga tidak akan mendapatkan bkekuatanmu kembali setelah ini!"
Kata kata ibu peri bagai sesuatu yang menusuk nya dengan tajam, sangat menyakitkan!.
Apa lah gunanya hidup seorang peri jika itu hanya mendekam atrisa, tempat yang sama sekali tidak pernah ingin ia kunjungi.
"Kau sudah mengkhianati bangsa peri!! Kau mengecewakan hati ibu aksahi! Meski tau kau adalah calon ratu dari istana peri kau masih berbuat hal buruk yang tidak seharusnya dilakukan oleh para peri.!" Kemarahan ibu peri mulai meningkat,
Hukuman ini tidak adil bagi aksahi, ingin sekali aksahi mengakui yang sebenarnya. Namun , itu tidak mungkin! Ini sudah di tengah persaingan. Ibu peri Tidak akan mempercayai nya.
Kesabaran aksahi sudah kalah dari kebencian saudara saudara nya.aksahi benci menjadi lemah.
Para penjaga atrisa meringkus tangan peri aksahi .ingin rasanya peri aksahi meronta, tapi hal itu tidak bisa ia lakukan.
Kaki peri aksahi melemas,dadanya sakit, detik berikutnya ia sudah tidak sadarkan diri.
Malam harinya
Peri aksahi tersadar.penglihatannya masih memburam.
"Aku..aku dimana??"
Peri aksahi mencoba memperjelas penglihatannya. Gelap! Hanya itu yang dilihatnya.
Ada apa dengan mataku?? Eh tunggu! Ini mata ku atau memang tempat nya yang gelap. batin aksahi
Peri aksahi menyadari bahwa bukan matanya yang bermasalah, namun karena tempat itu memanglah gelap.ya, peri aksahi berada didalam atrisa saat ini.