"Aaa!!!"
Burung merpati berteriak mengerahkan seluruh kekuatan nya, kekuatan besar yang muncul dari kedua sayapnya.
Burung merpati berubah menjadi burung yang memiliki kilatan cahaya pada seluruh tubuhnya, ia menjadi burung jelmaan.
Lagi2 kalung Alisa memunculkan kekuatan baru.selain merpati itu sembuh dari lukanya ia juga menjadi burung terbaik yang memiliki sayap terindah.
Sepertinya aku mengerti kenapa semua ini terjadi.ya, aku harus mengemban tanggung jawab sebagai burung pelindung bagi peri aksahi. Merpati bergumam
Ia mengepakkan sayap indahnya, membuat Kilauan cahaya membuntutinya.
Kini merpati sudah tiba di bagian atas atrisa, ia harus berhati-hati akan peri penjaga yang menjaga ketat peri aksahi.
Ia harus bersusah payah menyembunyikan Kilauan cahaya ditubuhnya dan tidak membuat seorang peri pun curiga akan kehadirannya.
"Peri!! Peri!!" Bisik merpati pada peri aksahi yang berada dibawah sana.
Dengan cepat peri aksahi melihat ke arah jendela atrisanya.
"Merpati!" Peri aksahi mencoba melepaskan rangkaian besi yang melingkar ditangan dan kakinya.
Demi mendengar jawaban atas pesannya pada Alisa peri aksahi harus sedikit berdiri,namun tidak bisa. Tangan dan kakinya terikat jeruji besi dengan sangat kuat.
Peri aksahi Terus memaksa besi itu terlepas,dia memutar mutar pergelangan tangannya sampai terasa panas,hingga kemudian darah biru perinya keluar, ia terluka akibat gesekan besi itu.
Peri aksahi mengabaikan lukanya, ia terus saja memaksakan tangannya agar terlepas, tapi lingkaran ditangannya semakin mengerat.
Dada merpati naik turun, sayapnya melebar dengan sendirinya,seperti ada sesuatu yang mendorong nya untuk melakukan sesuatu.
Splashhhh
Pecahan kaca berjatuhan dilantai, merpati memecahkan kaca itu dengan sayapnya.
Merpati juga tidak mengerti, namun ia segera menepis perasaan herannya dan segera menghampiri peri aksahi yang tengah terluka.
Peri Aksahi menggeleng.ketakutan.bibirnya menganga tidak percaya atas penglihatannya.
"Tidak!! pergi!!" Teriak Alisa ketika merpati berusaha mendekati nya.
Merpati memundurkan langkahnya ketika melihat peri aksahi berteriak ketakutan.
"Peri! Tenang dulu,"
"Tidak!! Pergi!! Pergi dari sini!!"
"Tenanglah, aku bukan penyihir, aku merpati yang membawa pesanku,.!"
"Tidak mungkin!! Merpati itu tidak memiliki kekuatan seperti mu! Cepat !! Pergi!! Apa maumu??"
"Percayalah peri! Aku merpati yang kau utus untuk Alisa, aku harus menceritakan sesuatu padamu, ku mohon!! Percayalah pada ku."merpati berusaha meyakinkan peri aksahi
Peri aksahi hanya menatap merpati tajam, tidak berkata apapun.
"Ini,,,ini,, buktinya, ini sisik Alisa,dia yang memberikan ini untukku." Ungkap Merpati membenarkan dirinya
Merpati menaruh sisik Alisa didekat peri aksahi.
Mata pria aksahi melebar, kaget akan pernyataan yang diberikan sang merpati.
"Kau apakan Alisa!! Kau apakan dia penyihir!!"teriak peri aksahi tidak percaya akan pernyataan merpati.
"Tidak!! Alisa!!!" Teriak peri aksahi