Tapi semua usahanya sudah berakhir,Alisa mengetahui satu kenyataan yang cukup menampar hatinya sangat keras, hingga ia benar-benar merasa terkhianati oleh ibunya.
***
"Octopus black ciptaan gagal leyka!?."
Alisa mengangguk, mengiyakan. Alisa menceritakan kejadian yang membuat ibunya mengeluarkan kekuatan nya yang artinya membongkar identitas nya sendiri.
"Aku bisa saja tadi menyerang octopus black itu, tapi karena aku mengerti bahasanya dia meminta bantuan ku peri. Bahkan, ibu bukan hanya menyerangnya tapi membunuh nya." Alisa memejamkan mata lama, menahan sakit yang kian mendera hatinya.
Peri aksahi melingkarkan tangannya pada tangan Alisa.
"Seperti yang biasa kita lakukan Alisa, kita akan bersama melawan semua ini." Peri aksahi menatap langit
"Jika raja duyung menemukan ku dan ibuku, apa dia akan marah!? Atau dia akan mengusirku dan ibu!?"
"Kau berpikir terlalu jauh, Alisa."
"Tidak peri, aku ingin kembali. Aku ingin tau bangsaku, aku ingin pergi ke istana duyung itu."
"Apa kau tau? Raja duyung melarang keras seorang duyung bersahabat dengan peri, itu sudah menjadi peraturan istana duyung. Lalu? Kau akan pergi ke istana duyung dan meninggalkan ku? Kalau begitu lengkap sudah hidupku dengan___"
"Dan permusuhan ini harus diselesaikan, peri." Alisa menyela cepat
Peri aksahi dan Alisa saling berdebat.ya, tidak ada hari bagi kedua sahabat itu untuk tidak berdebat.
Peri aksahi mencerna kata-kata Alisa, mengangkat alis memikirkan sesuatu.
"Kau akan tetap menjadi sahabat ku?" Peri aksahi menatap Alisa penuh arti.
Alisa menoleh cepat.
"Apa maksudmu, peri!?" Alisa membalas tatapan peri aksahi.
Kedua iris mata biru itu saling bertemu, tatapan mereka selidik penuh intimidasi.
"Kita akan selalu bersahabat." Alisa mengangkat tangan kanannya dan mengacungkan jari kelingking nya.
Peri aksahi membalas dengan melingkarkan jari kelingking nya pada jari kelingking Alisa.
Lalu yang terjadi setelah itu mereka kembali berpelukan. Merpati hanya menatap keduanya dengan menampilkan senyum samar nya.
Brak.
Merpati tertubruk peti disamping nya, sayapnya terluka karena bergesekan dengan permukaan kasar peti itu.
Sontak, Alisa dan peri aksahi mengalihkan pandangannya pada merpati.
Darah biru keluar dari sayap merpati.
"Merpati!?" Peri aksahi mengangkat tubuhnya cepat dan menghampiri merpati cemas.
Begitupun Alisa yang dengan cepat mengesot ekornya menuju merpati berada.
Alisa menarik kalungnya kasar, menggeggamnnya kemudian memasangkan pada sayap lebar merpati yang berdarah.
Kilat cahaya terang menguasai sayap Merpati.
"Tenanglah, ini hanya luka kecil." Merpati menenangkan, berusaha tidak membuat khawatir Alisa dan peri.
Alisa mengalihkan pandangannya pada benda didekat Merpati.
Peti. Batin Alisa
Alisa meraih peti itu, membukanya lalu mengambil dua benda yang berada didalam sana.
"Peri!" Alisa mengangkat dua benda itu ke udara, membiarkan peri aksahi melihat jelas dari balik sayap merpati.
Alisa menelan ludah kasar, menaruh lukisan ibunya dan berfokus pada terompet itu.
"Aku tidak mengerti dengan kegunaan terompet ini, tapi akan ku coba untuk meniupnya." Pikir Alisa
Alisa mengangkat terompet itu menuju bibirnya.
PUNGGGG PUNGGGGG
Terompet itu pun dibunyikan.
Angin membawa rambut Alisa berterbangan, Alisa memejamkan mata menikmati alunan bunyi terompet yang menyejukkan suasana hatinya. membuat Alisa semakin dalam meniupkan udara masuk kedalam terompet.
Peri aksahi mengerutkan keningnya, menatap ulah spontan dari alisa.
"Alisa!" Panggil peri aksahi dengan berteriak, berusaha menghentikan suara terompet nya.
~~•~~
Leyka mendengus kasar, lalu menajamkan pendengarannya pada sesuatu yang bergema di telinganya.
Sinyal!?
Leyka mengendus lama, lalu membuka mata lebar-lebar setelah berhasil mencium aroma yang ia cari.leyka menyunggingkan senyum samar penuh misteri.
"Elemen air." Gumam leyka
Ratu arena mengalihkan pandangannya pada leyka, menatap lekat pada seseorang yang telah mengungkungnya dengan kekuatan kasat matanya.
Tapi ratu arena bertahan, ia berpura pura lemah untuk tidak membuat curiga leyka.
Sama dengan leyka, ratu arena mendengar bunyi terompet pemberi sinyal itu. Bahkan, Semua bangsa duyung bisa mendengar suara itu.
"Ha haha!!" Gelak tawa leyka menggema, mengisi seluruh gua kegelapan itu.
Leyka kegirangan, mata merah menyala nya meredup lalu berubah menjadi iris mata hitam pekat.
"Elemen air!! Elemen air!! Kau begitu jauh rupanya." Leyka mengetikkan jarinya keudara, dan dengan sekejap ia menghilang begitu saja.
Manik mata ratu arena membulat sempurna, terkaget dengan pernyataan leyka.
"El___elemen air!?" Gumam ratu arena dengan membulatkan bibirnya tidak percaya.
Elemen air yang sesungguhnya telah terlacak keberadaan nya pada leyka, elemen yang bisa membuatnya hidup abadi, menjadi yang terkuat, dan membalaskan dendam nya pada keluarga istana.
Tanpa mengetahui fungsi dari terompet yang ia bunyikan, Alisa telah memberi sinyal pada bangsa duyung tentang keberadaan nya.
____________________________________________________________________________
Gimana ceritanya? Seru kagak?
Jadi pertama aku buat cerita hanya untuk cast Alisa ya😊 kalo kalian mikir Alisa kok muncul terus ya itu alasan nya:-)
emang sengaja part ini pendek^_^
Makasih ya yang udah mampir 💓
Jangan lupa votment ya🙏😍