Loeis merasa hal aneh ketika bersama pangeran licua. Detak jantungnya tidak normal.entah itu sebuah perasaan atau tidak,tapi loeis tau loeis mulai merasa nyaman bersama pangeran Licua.
"Emm,, loeis sudah berapa tahun kau mengoleksi benda2 aneh ini?"
"Mungkin sekitar seribu tahunan, dan ya, kau tidak akan pernah menyangka nya."
Pangeran licua tersenyum miring.
"Umur benda ini lebih tua dariku,"
"Kau tidak perlu mengamatinya, benda-benda itu tidak akan berubah."
Pangeran licua beralih pada benda lain, benda yang menurutnya mirip dengan....simbol dari istananya.tapi digabung dengan angka 7. Entahlah pangeran licua tidak menghiraukan nya.
"Kenapa kau menyukai hal hal aneh seperti ini."pangeran licua mengalihkan pandangannya pada loeis sekarang.
"Kau tidak perlu mengajakku berdebat."
Loeis menghiraukan pandangan pangeran licua."Kenapa? Kau merasa tidak akan menang melawan ku?" Pangeran licua terus memandang loeis yang tak menghiraukannya
"Aku tidak perlu takut.kau bukan orang hebat yang memiliki kekuatan."loeis akhirnya mengarahkan pandangan nya pada pangeran licua
Tatapan mereka bertemu.hening beberapa saat.
Lalu pangeran Licua mengangkat alisnya,seperti mengentengkan.
"Aku hanya butuh satu kekuatan untuk menjadi lebih kuat."gumam pangeran licua
Loeis menajamkan pandangannya pada pangeran licua.
Merasa ditatap tajam oleh loeis,seakan mengerti apa maksud pandangannya.
"Emm maksudku,, jika bersamamu aku hanya butuh,, kekuatan,, Dann,,"pangeran licua gugup ia hampir saja mengakui jati dirinya.
"Aku tidak suka basa basimu!"ujar loeis dengan meninggalkan pangeran licua yang masih gugup.
Pangeran licua membuang nafas lega.
Pangeran licua tidak bisa menahan dirinya, dengan kecantikan loeis dan kebaikannya hati pangeran licua luluh. ia begitu sangat mencintai loeis.
Namun, apa yang bisa diperbuatnya? Ia tidak mungkin mengakui cintanya itu, karena loeis tidak akan menyukainya.
Loeis mengajak pangeran Licua ke tempat lain hari ini, tempat yang mungkin hanya loeis yang mengetahui nya. Karena tempat itu begitu sunyi,dan tidak ada seekor ikan pun berkeliaran.
"Kau,, CK apa yang akan kita lakukan?"tanya pangeran Licua memecahkan keheningan.
"Kita akan menemui harroos!" Ucap loeis singkat.
Ribuan pertanyaan menyerbu pikiran pangeran licua. Loeis hanya menyebut namanya, tidak mengatakan dia seekor hewan, atau dia,,,,,juga sebuah benda sama seperti yang ada dirumahnya.
Entahlah apa itu, pangeran licua hanya menurut, tidak membantah sama sekali.
"Hai Harroos! Maaf aku tidak mengunjungi mu beberapa hari terakhir ini, aku sangat sibuk."ucap loeis sembari menata bekal makanan yang dibawanya.
Baiklah, sekarang apa yang terjadi? Apa loeis mulai gila? Dia berbicara sendirian batin pangeran licua
Pangeran licua mengedikkan bahu, bersikap acuh akan hal yang dilakukan loeis.
"Ayo keluar Harroos!! Dan perkenalkan teman baru kita, licua."
Pangeran licua hanya menatap loeis heran.