Dia adikmu

371 26 1
                                    

Matanya beredar keseluruh ruangan, ia menemukan seseorang yang tengah ia cari. Pangeran Menatap intens pada duyung yang sedang berada ditengah-tengah  para saudaranya.

Tatapan pangeran Licua hanya berfokus pada loeis.

***

Pangeran mengalihkan pandangan nya dari loeis pada raja yang menggenggam erat tangan loeis, pangeran licua hampir menyatukan alis tidak mengerti. Ia menggerakkan ekornya cepat, menuju loeis.

Iris mata biru milik pangeran dan iris mata hijau milik loeis bertemu, tatapan keduanya terkunci.

"Loeis, kau tidak apa-apa." Pangeran licua meraba pelan wajah loeis

Reflek, reaksi pangeran licua membuat semua kaget, mengernyit kan kening penuh tanya.

"Licua, kau___"

"Ayahanda, perkenalkan dia istr__"

"Tunggu, apa katamu!? Ayahanda!??"loeis menyela kalimat pangeran licua.

Jantung loeis berdetak lebih kencang.

"Apa maksudnya kau adalah putra dari Baginda raja!?" Loeis berucap dengan getir.

"Kau terlalu lama meninggalkan kami, Arsya. maafkan  Ayahanda yang lupa tidak memberimu sinyal sebagai kabar kelahiran adikmu yang ke-9 waktu itu. Ya, dia adikmu, pangeran licua." Terang raja

Bagai disambar petir disiang bolong, tubuh loeis yang notabene nya adalah putri Arsya bergetar hebat, jantungnya  seperti dipompa sangat cepat.pegangan nya pada raja terlepas, keringat dingin mulai keluar pada keningnya.

Pangeran licua tidak kalah kaget dengan penuturan raja yang begitu menusuk hatinya dalam. Pangeran  menatap penuh arti pada putri Arsya.

"Kenapa kau berbohong!?? Mengapa kau tidak mengatakan nya!!!" Pangeran licua memundurkan tubuhnya hingga tertunduk pada tubuh Ailia dibelakangnya,pangeran berteriak frustasi.

Wajahnya merah, ia sedang dilanda kemarahan. Hatinya berkecamuk.kenyataan itu menyakitkan. Tidak mungkin cintanya adalah kakak nya sendiri. Mana bisa ia melakukan hal senonoh dengan saudara sekandung nya.

"Ada apa!? Licua! Kau kenapa?" Putri Ailia bertanya cemas, ia menepis tangan pangeran yang tidak berhenti memukuli wajahnya sendiri.

Semua putri terlonjak kaget, meja makan dipenuhi dengan drama hari ini.

Putri Arsya terpaku dalam diamnya.menatap pangeran licua dengan diiringi buliran bening yang jatuh dari sudut matanya.

"Dia istriku ayah!! Dia bukan kakakku! Dia istriku ayah___" suara pangeran licua meninggi dalam keadaan tubuhnya yang melemas.

Jeritan pangeran licua menjawab semua pertanyaan para putri dan raja. Menjelaskan diamnya putri Arsya, dan kehisterisan pangeran licua.

Tak lama, pangeran licua tidak sadarkan diri dalam pangkuan putri Ailia.

"Licua" putri Ailia menepuk-nepuk pelan pipi pangeran licua

Semua putri membantu putri Ailia yang memangku pangeran licua.

Hati putri Arsya hancur. Ia tidak bisa mengeluarkan kata karena tenggorokan nya terasa berat menelan salivanya.

"Apa ini Arsya!" Raja menatap sinis pada putri Arsya.

Alisa berbalik pelan, menghadap kan tubuhnya pada ayahnya.

"Katakan pada ayah, arsya!! Jangan membisu, katakan pada ayah!!!" Raja mengguncang kedua bahu putri Arsya dengan suaranya yang menggelegar diseluruh ruang makan.

Para putri menemani pangeran licua diruang pengobatan istana, kecuailli putri aicia.

Kini, Di ruang makan hanya bertiga.

Putri Arsya menjawab bentakan raja dengan air matanya yang menetes menyusuri pipi merona nya.

"Apa air mata itu, apa!! Arsya!" Raja mendelik tajam.

Raja hilang kendali, raja sangat murka atas pengakuan tidak sengaja dari pangeran licua. ia menampar putri Arsya kasar hingga tersungkur.

Sedangkan Putri Arsya memengangi pipinya yang memanas karena tamparan raja.

Raja tidak puas, hatinya bergejolak api panas membara saat ini.raja kembali meraih lengan Alisa untuk bangkit, ia melingkarkan tangan besarnya dengan kuat pada lengan putri Arsya.

Plakkk

Putri Arsya merasa panas pada pipi kirinya. Raja menampar kasar putri Arsya.

"Ayah, hentikan!" Putri aicia mencegah raja yang akan menampar putri Arsya lagi.

Putri aicia menarik tangan putri Arsya dan menyembunyikan tubuh putri Arsya dibalik punggungnya untuk memberi perlindungan dari tamparan raja.

Raja menatap Putri aicia dengan penuh kemarahan,terlihat jelas rahang raja mengeras ketika Putria aicia berusaha mencegah raja.

"Apa yang ayah lakukan!? Ayah ingin membunuh Arsya!! Begitu!? Apa yang ayah dapatkan setelah membunuh nya, apa aayah akan senang!? Dengar ayah, Arsya berabad2 lalu meninggalkan kita, meninggalkan kemewahan istana!! Dengarkan dulu penjelasan dia!!" Putri aicia bersuara lantang

Raja membuang pandangannya kasar, mencerna kata-kata aicia.

"Temui ayah diruang sidang satu jam lagi." Raja berlalu, meninggalkan putri aicia dan putri Arsya.

"Arsya__" putri aicia menyatukan kepalanya dengan kepala putri Arsya

"Kakak__  bela Arsya." Putri Arsya bersuara getir.

Putri aicia mengelus pipi putri Arsya pelan, menatap arah lain dengan menahan air yang menggenang dipelupuk matanya.

Kenyataan lain terbongkar, loeis adalah putri Arsya. Yang tak lain adalah putri ketujuh dari raja pangkola dan ratu arena.

Kenyataan yang menampar panas dua hati yang saling mencintai, hati mereka mencuat, melepuh dan terasa tertusuk duri begitu tajam. Cinta mereka tidak bisa bersatu karena sebuah ikatan kuat yang mengikat keduanya.

***

"Ayah yang bersalah!!" Suara pangeran Licua menjadi seisi ruang sidang.

"Demi apapun ayah, Arsya tidak pernah meminta secuil pun dari harta istana ini. Arsya tidak pernah melibatkan ayah dalam masalah Arsya,"

Raja menekan kuat gagang singgasana, menahan kendali untuk tidak emosi. Raja membiarkan Arsya membela diri karena sekarang mereka sedang berada diruang sidang istana.

"Baginda berbuat banyak ketidak Adilan padaku! Baginda tidak memberi kabar apapun tentang istana, kabar kepergian kak Lucia dan Aluna, kabar leyka yang menyekap bunda saat ini, bahkan kabar tentang kelahiran adik ke-9 yang tak lain adalah suamiku sekarang." Suara putri Arsya meninggi begitu menusuk hati raja.

Panggilan Baginda raja berlaku untuk semua duyung termasuk seorang putri
Dari istana itu sendiri.

Kasak-kusuk bangsa duyung terdengar heboh ditelinga para putri yang berjajar duduk menyamping sesuai dengan urutan lahir.

Pangeran licua dan putri arsya berpegangan tanpa malu ditengah-tengah rapat, didepan seluruh bangsa duyung.

____________________________________________________________________________

Happy reading💓💓

Terimakasih ya yang udah mampir 😊

Jangan lupa tinggalin jejak😁

Me is? A mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang