ratu duyung arena

362 28 0
                                    

Leyka menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya kasar.

"Aku tidak sudi melihat senyum kemenangan di wajah mu, arena." Leyka tersenyum miring

"Aku lebih tidak sudi jika senyum  kemenangan itu ada di wajah mu." Balas ratu arena tidak kalah pedas dengan leyka

"Jangan berani___" senyum miring leyka berubah dengan sorot mata tajamnya yang menyala. Kilatan cahaya yang menyerang ratu arena seketika tanpa aba-aba.

"Argh!" Ratu arena mencengkram dadanya kuat. Kilatan cahaya dari leyka tepat mengenai dada ratu arena.

"Dan aku tidak suka dibantah!" Leyka membentak

Dada ratu arena memanas, sekujur tubuhnya merasakan panas luar biasa,  tenggorokan nya seperti sedang tersumbat.

"Uhuk__huk!!" Ratu arena terbatuk dan memuntahkan darah hitam,itu bukan darah bangsa duyung pada biasa nya,itu akibat kekuatan hitam leyka.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan!!" Teriak ratu arena dengan menahan sakit di tenggorokan nya.

"Balas dendam!!" Leyka membalas ketus

"Kalau begitu, bunuh!! Bunuh saja aku!!" Pinta ratu arena dengan suaranya yang mulai melemah

Leyka tersenyum simpul.

"Tanpa kau pinta sekalipun!  akan aku lakukan!! Tapi untuk kali ini Aku lebih suka melihat kau dan bangsamu tersiksa.!!" Leyka memancarkan cahaya mata merahnya yang menyala

Ratu arena memutar bola matanya, menatap kedua putrinya yang sedang terluka, wajah mereka pucat sepucat batu kapur, urat-urat hitam mencuat dikulit tangan dan ekor mereka.

Hati ratu arena memanas, bara api seperti sedang menyelimuti nya.

Ratu arena melepas cengkraman didadanya, beralih fokus menatap leyka lekat.

"Kau tidak bisa__ AHH" ratu arena meringis ketika tubuhnya dibanting keras pada dinding gua.

"Sudah kuperingatkan! Aku tidak suka dibantah." Bentak Leyka diiringi dengan tawa kemenangan.

"Kekuatan mu itu berada jauh dibawahku,arena." Ungkap leyka setelah memuaskan tawanya.

"Kau boleh membunuhku ,leyka. Tapi tidak dengan kedua putriku!" Suara ratu arena bergetar pilu. Lemah pada sekujur tubuhnya tidak bisa ia sembunyikan.

Leyka tersenyum simpul,berbalik dan duduk di kursi yang terhias dari tengkorak__singgasananya__

"Harus aku ulang berapa kali__ " leyka terpaku dalam perkataannya.memjamkan mata memikirkan sesuatu.

"Ailia akan aku lepaskan, dia harus membawa berita pada istana duyung bagaimana keadaan ratunya saat ini." Leyka menjentikkan jarinya, melirik sekilas pada putri Ailia.

***

"Ayahanda! Apa tidak sebaiknya kita menyusul bunda? ." Ungkap Aicia

Raja dan putri aicia sedang berjalan-jalan menyusuri istana, pikiran raja melayang pada ratu arena, tidak menggubris perkataan aicia.

Aicia menunggu jawaban,tapi raja tidak merespon, aicia melirik sekilas pada raja dengan penuh tanya.

"Baginda raja !! Baginda!!" Panggil prajurit penjaga gerbang dengan nafasnya yang terpenggal.

Seketika lamunan raja bubar.

"Ada apa?"tanya raja penuh ketegasan

"Baginda, putri Ailia berada di luar istana, tapi___ putri Ailia terluka parah Baginda."

Me is? A mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang