"apalagi yang bisa dilakukan peri tidak berguna ini, merpati. Apalagi? Alisa sama sekali tidak menjenguk kita akhir² ini, Alisa sudah lama tidak kedarat, ini bukan kebiasaan Alisa." Peri aksahi bersi keras memberi penjelasan
"Lalu apa yang akan kau lakukan, ha? Apa peri? Kau akan menyelam dan menemui Alisa? Iya begitu? Ha?"
"Iya merpati! Iya! Aku akan menemui Alisa hari ini."
Merpati terbelalak dengan jawaban spontan aksahi.
"Maafkan aku merpati, tapi hari ini aku harus bertemu Alisa." Aksahi berjalan lurus ke depan dan air telah menunggunya menyeburkan diri.
Jubbbuuuuarrrr
Swasss sshhhh
Peri aksahi menceburkan diri dan bersama dengan itu cahaya terang menyelimuti dirinya.
"Aaarrggghhh"peri aksahi mengerang kesakitan.
Merpati kaget sejenak, memikirkan sesuatu cara yg mungkin masih berlarian diotaknya. Semakin mendengar peri aksahi mengerang kesakitan, merpati semakin panik.
"Tidak ada pilihan lain!"merpati membatin dengan membungkuk kan badannya lalu mengepakkan sayap lebarnya.
Sekilat petir, tubuh merpati menjadi cahaya terang lalu menembus air dan siap memaksa masuk tubuh peri aksahi.
Ssrrreeeeeeettttttttt5
"Arrgghhggg!!!" Peri aksahi berteriak keras menahan sakit yg tidak terbantahkan. Urat² pada kulit putih nya semakin terlihat,. Nafasnya memburu, sekujur tubuhnya terangkat dan clingggggggg,,,,,,,,,,,,,
Peri aksahi menutup mata bersiap merasakan sakit pada bagian tubuhnya,namun aneh, ia tidak merasakan sakit apapun setelah cahaya itu, peri aksahi meneguk salivanya berulang2 ketika ia tidak bisa merasakan gerakan pada kakinya, ia merasa berat pada bagian punggungnya. Lalu peri aksahi memaksakan mata'nya untuk terbuka, melihat ada adengan kakinya.
Peri aksahi menyatukan alis, ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya, matanya tidak berhenti memandang kaki nya saat ini.
"Ee....korrrr??!"Peri aksahi tidak pernah mengira bahwa saat ini kakinya berubah menjadi ekor seperti ekor yg dimiliki alisa. peri aksahi tidak bisa lagi membendung air matanya, butiran bening berhasil lolos dari sudut matanya.
Ia menagis begitu dalam, menarik nafas panjang berusaha untuk melepaskan rasa bersalahnya pada merpati.
"Kau mengorbankan nyawa demi aku,merpati? Kau rela menjadi jelmaan dalam tubuhku meski jiwa mu sebagai taruhannya? Aku tidak pernah menginginkan hal ini,merpati " peri aksahi menggerutu dengan mengusap sayap berada di punggung nya.
Merpati mengorbankan dirinya untuk kehidupan peri aksahi, untuk bisa membuat nya bisa bernafas dalam air, membuat perlindungan untuk sang peri yg mungkin akan menghadapi tantangan bangsa duyung jika ia tau bahwa aksahi adalah seorang peri jelmaan duyung.