10. Hidden Things

822 58 11
                                    

Welcome back. Sekarang, aku up-nya sore. Tadi pagi ketiduran soalnya. Haha.

Jangan lupa komen, oke. Kasih kritik sama sarannya juga, oke.

 Kasih kritik sama sarannya juga, oke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasamu tidak salah. Yang salah adalah aku, yang tidak bisa membalasnya." -Olivia Anatasya.

-oOo-

Kebencian dari orang lain pada kita, itu hal yang wajar. Akan tetapi, bagaimana rasanya jika hampir semua orang membenci kita?

Dengan sebuah kresek putih di tangannya, Oliv melangkahkan kakinya, memasuki pekarangan rumah yang terlihat mewah, lebih bagus dari rumahnya. Gadis itu menekan bel kemudian, ketika telah sampai di depan pintu.

Seseorang membuka pintu. Terlihat seorang pria berdiri di depannya, memakai celana training hitam dan kaos putih warna polos.

"Ngapain kamu ke sini?"

"A-anu Om. Oliv ... disuruh mama nganterin ini." Oliv menyodorkan kresek putih yang dibawanya. "Katanya buat Tante Sisil."

Pria itu memerhatikan Oliv secara terang-terangan. Mulai dari kaki hingga ujung kepala, diperhatikannya secara serius. Dia sedikit mengernyit ketika melihat tangan Oliv yang terdapat bekas luka.

"Siapa, Yang?"

Suara lembut itu mengalihkan perhatian keduanya. Seorang wanita berjalan, menghampiri mereka dengan langkahnya yang anggun. Sangat mirip sekali dengan mamanya Oliv. Ah, tentu saja, dia adalah adik kembarnya Mama Salsa, Sisil.

"Oliv?" Sisil sedikit mengerutkan keningnya, sumringah melihat kehadiran keponakannya itu.

Tetapi, hal yang membuat Sisil terkejut adalah saat wanita itu hendak memeluk keponakannya, namun ditarik oleh suaminya.

"Sakti! Kamu apa-apaan?!" tanya Sisil, nada suaranya agak naik.

"Jangan pernah sentuh anak haram itu," jawab suaminya, Sakti.

"Dia keponakan kita." Sisil sedikit mendorong tubuh suaminya, meski itu tak berpengaruh.

"Dia." Sakti menunjuk Oliv tajam, tetapi pandangannya masih menatap istrinya. "Bukan keponakanku," tegasnya. "Dia pembunuh!"

Brak!

Pintu dibanting begitu saja oleh sang pemilik rumah, membuat gadis remaja yang berdiri di sana terkejut setengah mati. Setelah itu, Oliv mendengar ada perdebatan antara om dan tantenya itu.

I'am BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang