18. Romance?

688 49 10
                                    

"Rasa sayang itu sulit dihilangkan, bahkan setelah disakiti berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasa sayang itu sulit dihilangkan, bahkan setelah disakiti berkali-kali." -Olivia Anatasya.

-oOo-

Terkadang, sebanyak apa pun luka yang kamu terima, tidak mampu menutupi sebuah rasa kasih dan sayang pada hatimu yang sudah ada.

Setelah memaksa untuk dipulangkan dan tidak dirawat di rumah sakit, Oliv akhirnya dibiarkan pulang. Tidak, bukan pulang ke rumahnya, melainkan ke rumah barunya, rumah Om Tegar dan Tante Clara.

Sudah beberapa hari Oliv tinggal di rumah barunya. Setiap malam, dia selalu menangis sendirian, merindukan mama tercintanya. Sebenarnya dia ingin pulang ke rumahnya, menemui mamanya, memeluk dan melepas rindu. Namun, entah kenapa Oliv merasa takut untuk pulang.

Di sini, Oliv dilayani layaknya seorang putri. Tidak perlu mencuci baju, mencuci piring, menyapu, mengepel, bersih-bersih atau membereskan tempat tidurnya. Semua pekerjaan rumah sudah dibereskan oleh para pelayan.

Siang itu, Oliv sedang duduk menonton TV bersama Tante Clara. Sebenarnya, dia dipinta untuk menemani, meski dia sangat tidak ingin untuk menonton acara televisi yang membosankan itu. Hari-harinya hanya mengurung diri di kamar, merindukan mamanya, merindukan Revannya, dan merindukan hari bersekolahnya.

"Kamu kenapa?"

Sedikit terkejut, Oliv mengerjapkan matanya ketika mendengar suara yang begitu lembut menegurnya. Seketika lamunannya buyar begitu saja.

"Nggak pa-pa." Oliv tersenyum sembari menggeleng pelan. "Cuma kangen Revan."

"Revan?" Clara mengerutkan keningnya.

"Pacar aku," jelas Oliv.

Mendengar ucapan dari perempuan di sampingnya, Clara tersenyum, mengangguk sembari membulatkan bibirnya. Kemudian, dia mengusak rambut Oliv dengan gemas.

Keduanya kembali menonton TV. Karena merasa bosan, Oliv melihat-lihat sekelilingnya, memperhatikan seisi rumah yang maha luas dan dihias barang-barang mewah dan mahal. Hingga pada akhirnya, pandangannya terpaku pada sebuah kipas angin.

Oliv hendak bangkit, ingin menghampiri kipas angin yang dilihatnya, namun suara dari tantenya itu menghentikan gerakannya seketika.

"Mau kemana, Nak?" tanya Clara tanpa menoleh sedikit pun, matanya masih fokus pada drama korea yang ditontonnya.

"Mau main kipas angin," jawab Oliv.

Terlihat tantenya itu mengerutkan kening –matanya masih fokus pada layar– tetapi setelahnya, tantenya mengangguk tanpa mengatakan apa pun.

I'am BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang