19. Family.

630 44 1
                                        

"Keluarga bukan soal hubungan darah, tapi soal kasih sayang yang terjalin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluarga bukan soal hubungan darah, tapi soal kasih sayang yang terjalin."

-oOo-

Baik dia yang melahirkanmu atau bukan, selama dia menyayangimu, dialah ibumu. Kasih sayang seorang ibu sungguh lebih dari segalanya, menyayangi setulus hati, tanpa pernah berharap balas budi.

Kini, suasana di dalam rumah yang menjadi kediaman Sagara family seolah berubah 180 derajat. Rumah yang selalu hangat, berisik, terdengar banyak canda tawa, kebahagiaan, kini sudahlah berubah. Rumah  cukup mewah itu kini sepi, dingin, seperti semua penghuninya adalah musuh bebuyutan.

Sejak kepergian anaknya, Lisa yang sifatnya sangat keibuan, kini berubah seperti sosok dirinya yang berbeda. Baik pada suaminya atau pada kedua anaknya, sosok Mama Lisa kini sangatlah dingin, cuek, dan tidak peduli pada apa pun.

Lisa bersikap ala kadarnya, hanya memasak, mencuci, membersihkan rumah. Akan tetapi, dia mengirit suaranya dan tidak banyak bicara pada siapa pun, bahkan sekarang menjadi lebih sering mengurung diri di kamarnya.

Siang itu, Lisa sedang meringkuk di atas kasurnya, menutupi setengah tubuhnya dengan selimut sembari menatap sebuah foto, foto dirinya yang sedang berdiri bersama sosok anak laki-laki yang masih kecil, yang tak lain adalah Revan saat berusia 6 tahun.

"Lo masih marah sama gue?" tanya Julian yang baru saja pulang bekerja. Pria itu melepaskan jas hitamnya, kemudian menggantungkannya.

Melepaskan dasi warna birunya, melipat tangan kemeja warna putihnya, kemudian Julian melangkah, menghampiri sosok wanita yang sedang berbaring menyamping, memunggunginya.

Tak.

Tangan Julian ditepis saat hendak menyentuh lengan istrinya, saat itu juga dia merasa tersentak. Menghela napas lelah, Julian jadi merasa bersalah karena telah membuat istrinya seperti ini.

Seperti sedang terjadi perang dingin di rumah ini.

"Aku minta maaf," ucap Julian.

Tak menjawab ucapan suaminya, Lisa malah menarik selimutnya, menutupi tubuhnya hingga ke leher. Tanpa dia sadari, air matanya menetes begitu saja, terjatuh dan membasahi foto yang sedang dipegangnya.

Mengusap wajahnya frustasi, Julian sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk meminta maaf pada istrinya. Segala cara sudah dilakukannya, tapi sepatah kata ucapannya tidak ada yang dibalas atau mungkin tidak didengar oleh istrinya itu. Bahkan, saat Julian mengajaknya untuk berhubungan suami istri, Lisa tidak menggubris sedikit pun. Ya, Julian memang bodoh, istrinya sedang marah, dia malah mengajak— ah, sudahlah.

I'am BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang