"Sejauh apa pun kamu pergi, pulanglah kepadaku."
-oOo-
Prang!
Julian, Lisa, beserta kedua anaknya langsung mengerutkan kening mereka. Keempatnya menatap gelas yang tiba-tiba pecah tersebut, padahal tidak terjatuh atau apa pun. Gelas kaca itu hanya berisi kopi panas, tapi apa airnya sepanas itu hingga bisa memecahkan gelas?
Tiba-tiba saja Lisa memegang dadanya, wanita itu merasakan sesuatu yang mengganjal di hatinya. Dan entah kenapa, pikirannya tiba-tiba saja melayang. Gelisah mulai melandanya, hingga tingkahnya menjadi tidak karuan sendiri.
"Mama kenapa?" tanya Toni yang sadar akan sikap ibunya.
"Revan ...," lirih Lisa, membuat suaminya langsung menoleh seketika.
"Abang kenapa, Ma?" tanya Dewi.
Tring! Tring!
Dering telpon itu mengalihkan perhatian mereka seketika. Panggilan yang masuk ke ponsel Julian, membuat pemiliknya mengambil ponselnya yang dia letakkan di sampingnya. Lalu, Julian mengerutkan kening ketika melihat nomor tidak dikenal menghubunginya.
Julian mengangkat panggilan itu, lalu berkata, "Dengan Tomi Julian Sagara di sini."
"Lo di mana?! Anak lo ketabrak!"
-oOo-
"Aku benci kamu."
Hanya satu kalimat, tiga kata, namun mampu membuat wanita itu terdiam di tempatnya. Tatapan mata laki-laki itu seolah menguncinya, dan ekspresi kecewa itu benar-benar membuatnya membeku.
Wajah yang dia rindukan, sosok yang selalu ada di hatinya, kini tepat berada di hadapan Salsa dengan rasa kecewa yang menggebu. Bagaimanapun, Salsa tidak pernah ingin mendengar kalimat itu sekali pun, membayangkannya saja tidak pernah.
"Devon ... maaf ... aku ...."
Pria itu menggelengkan kepala, membuat suara parau Salsa terhenti. "Kamu ibunya, tapi kenapa selama ini kamu tega nyakitin dia?"
"Devon, aku cuma mau—"
"Apa? Gak ada alasan apa pun. Sekali pun karena kamu pengen nyembuhin dia."
Salsa menundukkan kepalanya, meneteskan air mata. "Maaf ...."
Perlahan Devon melangkahkan kakinya mendekat, semakin dekat hingga kini tak ada jarak antara keduanya. Pria itu tiba-tiba memeluk istrinya sangat erat, membuat Salsa melebarkan mata karena terkejut setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Broken
Teen FictionDia Olivia, gadis dengan segala kerapuhannya. Dibenci ibunya sendiri, dibenci kerabat-kerabat orang tuanya. Terlebih dengan jantungnya yang sakit, membuat penderitaannya sempurna. Hanya mampu bersandar pada bahu Septian untuk mencurahkan kesedihann...