"Jadi, akhirnya Langit meninggal ya, Prince?"
Mendengar pertanyaan itu, aku hanya mengangguk dan mengangkat kedua alisku bersamaan untuk menjawabnya. Kemudian aku meregangkan tubuhku di dalam mobil itu, hingga tulang punggungku berbunyi.
"Terus, orang yang namanya Zay itu sekarang gimana?" tanya perempuan di sampingku ini.
"Kalo gak salah, dia udah jadi psikiater," jawabku agak ragu.
"Terus Oliv sama Revan?" tanyanya lagi.
Kini aku menatapnya, kemudian melirik ke luar jendela mobil. Perlahan aku membuka kaca mobil itu, lalu melihat sepasang suami istri yang sedang bermain bersama bayi kecil mereka di halaman rumah. Ketiganya terlihat bahagia, tertawa, dan yang sering kulihat, adalah saat ibunya mencium bayi itu hampir setiap menit.
"Mereka udah punya anak, namanya Langit," jawabku, kemudian aku menyalakan mobil, dan segera pergi dari sana.
Selamat tinggal Langit, selamat tinggal Septian. Selamat Zay, dan semoga bahagia Revan dan Oliv. Terimakasih untuk kisah kalian, dan terima kasih untuk cerita yang telah membuatku mengerti akan kasih sayang. Mulai detik ini dan saat ini, berbahagialah untuk selamanya.
"Prince, aku mau nanya."
Kalimat itu membuyarkan lamunanku. Aku menoleh sekilas, lalu kembali fokus pada jalan di depanku. "Apaan?"
"Kamu ... jatuh hati ya sama Oliv?"
Deg.
-oOo-
End
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Broken
Teen FictionDia Olivia, gadis dengan segala kerapuhannya. Dibenci ibunya sendiri, dibenci kerabat-kerabat orang tuanya. Terlebih dengan jantungnya yang sakit, membuat penderitaannya sempurna. Hanya mampu bersandar pada bahu Septian untuk mencurahkan kesedihann...