Sudah satu bulan Zahra menikah dengan Raihan, namun tidak ada perubahan hubungan diantara mereka berdua. Bahkan Zahra pun hanya sedikit berbicara kepada Raihan dan Salsa.
Ia selalu berusaha menjauh bila bertemu dengan Raihan, sengaja ia bersikap begitu agar Salsa tidak merasa lebih sakit.
Cukup ia saja yang merasa sakit-pikirnya.
Pagi ini Zahra mulai masuk kuliah setelah melakukan ospek tiga hari yang lalu.
Ia mengambil jurusan psikologi, karena ia ingin mengerti seseorang. Ia tidak ingin egois yang hanya bisa mengerti perasaannya sendiri.
"Mas, aku izin berangkat kuliah ya" izin nya kepada Raihan
"Apa perlu saya antar?"
"Tidak usah Mas, aku naik angkut saja, lagian tidak terlalu jauh" tolak Zahra. Ia hanya tidak ingin membuat Salsa lebih membenci nya.
"Hmmm"
"Ya sudah Mas, Zahra pamit. Assalamu'alaikum" Zahra meraih tangan Raihan untuk mencium punggung tangannya.
"Wa'alaikumussalam" jawab Raihan
Salsa mengepalkan tangan saat menyaksikan suaminya bersama Zahra.
Ia semakin benci kepada Zahra.
Ia selalu berfikir bahwa Zahra mencoba merebut suaminya."Mas, tidak berangkat ke kantor?" tanya Salsa menghampiri Raihan
"Tidak. Sengaja hari ini aku pengen ngajak kamu jalan" jawab Raihan tersenyum
Raihan adalah anak dari seorang lelaki yang mempunyai perusahaan besar. Kantor nya saat ini telah di alihkan kepada Raihan selaku anak satu-satunya.
"So Sweet banget si suami aku"
"Ya sudah aku ganti pakaian dulu ya"
"Oke.. Aku tunggu"
Beberapa menit kemudian Salsa menghampiri Raihan. Ia memakai dress berwarna peach selutut dengan bagian tangan pendek, dan sepatu heels berwarna senada.
Terlihat sangat cantik dengan di tambah make up yang glamour dan rambut tergerai sebahu.
Orang yang melihatnya akan berkata 'Perfect'"Wah cantik sekali istri ku"
Yang di puji terlihat memerah pipinya seperti tomat.
"Ih Mas bisa saja" katanya malu-malu
"Beneran deh. Ya sudah yuk kita berangkat" Raihan membawa telapak tangan milik Salsa yang mulus untuk di genggam dengan tangan kekarnya.
***
Kini Raihan dan Salsa berada di dalam sebuah Mall. Salsa yang meminta ke tempat ini. Ingin membeli pakaian dan perhiasan-katanya
"Mas lihat deh gaun ini indah sekali" ia memegang gaun berwarna merah dengan desain indah tanpa lengan dan terguntai menyapu lantai.
"Kamu mau?" tanya Raihan
"Mau banget Mas" jawabnya kegirangan
"Ambil saja. Apapun yang kamu mau pasti aku tidak melarang" katanya
Dengan hati yang sangat senang, Salsa memanggil karyawan yang bekerja untuk membungkus baju yang telah membuat nya jatuh cinta.
"Terimakasih ya Mas" ucap nya manja sambil memeluk lengan kiri Raihan yang di balas dengan mengusap sayang rambutnya.
***
Zahra telah kembali ke rumah pada sore hari. Jadwal mata kuliahnya sudah selesai hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain I Feel (Proses Revisi)
Roman pour AdolescentsSebelum baca, Follow dulu lah. _________________________________________________________ ✨ Judul awal Luka 'Sudah terlalu lama aku merasa lelah. Hingga aku memilih untuk berhenti dari rasa yang membuat ku selalu terluka' ~Zahra 'Maaf jika aku tak...