Dua Puluh Lima

1.3K 44 1
                                    

Sore ini sesuai dengan ucapan Zahra, kini mereka- Zahra dan Salsa akan pergi ke Masjid untuk mengikuti pengajian.

Zahra sedang duduk manis menunggu Salsa di depan rumah. Badannya ia putar ke belakang saat mendengar namanya di panggil.

"Zahra!" Panggil Salsa

Zahra menatap Salsa dengan penuh kagum. Penampilannya terlihat begitu anggun dengan gamis motif bunga walaupun kerudungnya hanya di sampirkan di atas kepala yang masih memperlihatkan rambutnya.

Zahra tersenyum sambil memuji kecantikan yang Allah berikan kepada Salsa

"Maa Sya Allah Mbak! Mbak cantik banget loh" puji Zahra dengan mata berbinar. Yang di puji hanya tersenyum menampilkan deretan gigi rapi dan bersihnya.

"Ayo kita berangkat" ajak Salsa

Kini kedua wanita itu berada di dalam mobil yang akan di kendarai oleh Raihan. Katanya biar ia yang akan mengantar kedua istrinya.

Raihan memasang wajah kesal ketika Salsa meminta untuk duduk di belakang bersama Zahra. Terlihat seperti sopir yang akan mengantarkan nyonya.

"Zahra, Mbak degdegan nih" kata Salsa memecah keheningan

Zahra yang mendengar ucapan Salsa mengerutkan alisnya.

"Loh kenapa Mbak?"

"Mbak baru pertama kali ikut pengajian"

Mendengar jawaban Salsa membuat Zahra tertawa pelan.

"Mbak ada-ada saja. Kenapa harus malu walaupun pertama kali ikut pengajian? Lagian banyak kok yang baru mengikuti pengajian. Bahkan aku juga baru pertama kali. Aku tahu ada pengajian di Masjid karena dapat info dari Reno"

Raihan langsung memicingkan matanya saat mendengar Zahra menyebut nama laki-laki lain.

"Reno? Siapa Reno?" tanya Raihan terdengar tidak suka

"Dia teman SMA dan sekarang kami satu kampus lagi" jawab Zahra dengan lantang. Terdengar sangat bahagia.

Ia tidak tahu bahwa Raihan kesal ketika mendengar jawaban yang begitu semangat dari bibir Zahra.

"Oh" hanya itu yang di ucapkan Raihan

Entah kenapa mengingat Reno membuat Zahra tersenyum sendiri sedari tadi.

"Zahra!" Salsa menepuk pundak Zahra. Sang Empu masih juga tak sadar

"Zahra! Kamu kenapa Senyum-senyum begitu?" tanya Salsa keheranan

Zahra beristighfar saat tersadar dari lamunannya.

"Astagfirullahal'adzim"

Ia menepis jauh-jauh perasaan yang hanya akan menghasilkan dosa untuknya.

"Kamu kenapa?" tanya Salsa

"Eh ti-tidak apa-apa" jawabnya sedikit gugup

'Mungkinkah gadis itu menyukai temannya yang bernama Reno?' batin Raihan

Tak terasa kini mereka telah sampai ke tempat yang menjadi tujuannya.

***

Selepas melaksanakan Sholat Maghrib berjama’ah setelah pengajian selesai, mereka pergi ke sebuah restoran.
Karena perut sudah lapar dan tidak akan sempat untuk memasak.

Di pojok dekat jendela yang memperlihatkan jalanan, hanya ada Zahra dan Salsa, karena Raihan pamit untuk pergi ke toilet.

"Zahra" panggil Salsa pelan

The Pain I Feel (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang