Tiga Puluh

1.5K 56 1
                                    

Biasakan untuk Vote terlebih dahulu ya semuanya😉
Baca ceritanya gratis loh, jd hargai cerita aku dengan memberi Vote ya. Gak bakal habis 100 Mb kok hehe😄

Terimakasih banyak buat yang udh ngasih Vote. Aku semangat karena kalian😍

Yok ah udh penasaran belum nih?

_____________________________________________

Setelah mengantarkan pakaian untuk Salsa, Raihan kembali pulang karena Salsa memintanya untuk tetap di rumah menjaga Zahra. Pasalnya para pekerja di rumah Raihan akan pulang ketika sore hari. Hanya ada satpam yang akan bekerja 24 jam.

Zahra di buat kaget saat ingin mengambil air minum ke dapur.

"M-Mas kamu belum berangkat ke rumah sakit?" Zahra fikir Raihan belum berangkat ke rumah sakit

"Saya balik lagi. Salsa meminta saya untuk di rumah saja"

Zahra menganggukan kepalanya tanda ia mengerti.

"Mau kemana?" tanya Raihan

"Mau ambil air. Mas mau aku buatkan sesuatu?" tawar Zahra

"Hmm saya mau makan mi instan" kata Raihan

"Baiklah Zahra buatkan sebentar ya Mas" ucap Zahra lalu meninggalkan Raihan

Raihan berjalan di belakang Zahra. Rasanya ia sangat lelah. Seharian ia bekerja dan menjaga Salsa di rumah sakit.

Raihan memijat kepalanya yang terasa penat.

"Mas kenapa?" tanya Zahra yang sedang menunggu air mendidih

"Tidak. Saya hanya merasa lelah" jawab Raihan masih memijat kepalanya

Zahra mendekati Raihan. Ia kasihan melihat Raihan yang begitu kelelahan. Tangannya ia angkat untuk menyentuh kepala Raihan. Namun ada rasa ragu. Takut Raihan marah.

Zahra masih terdiam. Bertarung dengan fikirannya. Namun sepertinya dengan Zahra memijat Raihan, tidak akan membuatnya marah.

Kini tangannya berada di atas kepala Raihan. Di gerakkan dengan begitu halus namun memberi ketenangan untuk Raihan.

Raihan terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Zahra. Namun sentuhan dari tangan Zahra membuat rasa lelahnya berkurang.

"Zahra" seketika kegiatan Zahra langsung terhenti. Ia takut Raihan tidak menyukai apa yang di lakukannya

"M-Maaf Mas" ucap Zahra

"sepertinya air sudah mendidih"

Zahra tercengang dengan yang di ucapkan oleh Raihan. Ia lupa sedang memasak air untuk membuat mi.

Langsung saja Zahra berjalan dengan tergesa. Ia langsung memasukkan mi instan ke dalam panci kecil yang berisi air mendidih.

Tanpa sengaja tangannya terkena air panas. Membuat Zahra meringis.

"Aw" ringis Zahra

Raihan yang mendengar ringisan Zahra langsung menghampirinya.

Dengan segera Raihan meraih tangan Zahra. Meniupnya dengan perlahan.

Deg

Jantung Zahra berdetak menjadi lebih cepat. Kenapa sekarang-sekarang ini detak jantungnya menjadi tidak normal saat berdekatan dengan Raihan?

"Lain kali hati-hati" kata Raihan terdengar cuek masih dengan meniupkan memar di tangan Zahra

"I-iya Mas"

The Pain I Feel (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang