Zahra Pov
Aku sudah memutuskan untuk pergi dari kehidupan rumah tangga Mas Raihan dan Mbak Salsa.
Aku tidak ingin menghancurkan kehidupan mereka.
Dan benar yang di katakan oleh Mbak Mika-Sahabatnya Mbak Salsa bahwa aku tidak akan bahagia berada di antara hubungan Mas Raihan dan Mbak Salsa.Setelah membereskan pakaian, aku melihat keseliling rumah yang sudah sepi. Sepertinya Mbak Salsa dan kedua sahabatnya pergi keluar. Ini kesempatan aku untuk pergi tanpa di ketahui oleh siapapun.
Ku ayunkan kaki mengikuti alur jalan yang sebenarnya aku tidak tahu akan pergi kemana.
"Zahra!"
Di tengah perjalanan aku mendengar suara seseorang yang memanggil ku. Aku putar badan untuk melihat siapa yang memanggil ku.
"Maya?" aku terkejut saat mengetahui yang memanggil ku ternyata Maya.
Dia berlari dan langsung menghambur ke pelukan ku.
Aku rindu
Tes
"Zahra kamu kok tega banget sih ngilang di kerjaan sebulan ini tanpa memberi tahu aku. Aku khawatir sama kamu Zah. Hiks" isaknya masih dalam pelukan ku
"Maaf ya May aku belum sempat meminta izin sama Mama dan kamu. Karena handphone ku hilang jadi aku tidak bisa menghubungi kamu" ucap ku mengusap punggungnya
Maya melepas pelukannya. Ia menatap ku dalam-dalam seolah meminta penjelasan.
"Kenapa?"
"Karena--"
Belum sempat aku menjawab, ia terlebih dahulu memotong ucapan ku.
"Ya ampun ini apa Zahra?! Kamu bawa koper? Mau ngapain hemm?" tanya nya beruntun
"Nanti aku jelasin sejelas-jelasnya May"
"Janji?" tanya nya sambil mengangkat jari kelingking di depan mata ku.
"Janji" jawab aku dengan menakutkan jari kelingking ku dengan jari kelingking Maya.
Hal seperti ini yang membuat ku rindu."Terus kamu kemana?" tanya nya khawatir
"Aku-- tidak tahu" jawab ku menunduk
"Ya sudah sekarang kamu tinggal sama aku saja dan jangan pergi lagi. Pokoknya jangan ngekost soalnya aku takut kamu pergi tiba-tiba" ucapnya membuat mata ku berkaca-kaca.
"Terimakasih May. Kamu sudah mengkhawatirkan aku" aku langsung peluk ia dengan erat.
***
Saat ini aku sudah sampai di rumah Mama Rere. Rumah yang berhasil membuat ku nyaman, karena aku bisa merasakan kasih sayang seorang Ibu dari Mama Rere.
Kaki ku melangkah di belakang Maya.
"Assalamu'alaikum" ucap aku dan Maya berbarengan
"Wa'alaikumussalam warahmatullah"
"Ya ampun Zahra!"
Mama Rere terkejut melihat kedatangan ku. Ia langsung berlari memeluk ku dengan erat, seolah-olah ia telah kehilangan anak kandung nya.
"Kamu kemana aja sayang? Kok tidak mengabari Mama? Tidak telepon sama sekali? Dan kamu juga pergi dari kostan. Kamu kenapa sayang" aku terkekeh mendengar pertanyaan yang beruntun dari Mama Rere
"Hehe"
"Kamu ini! Mama khawatir malah ketawa" telinga ku di tarik oleh Mama Rere.
"Ampun Ma ampun. Maafin Zahra. Lepasin dong Ma tangannya dari telinga ku" aku mengaduh kesakitan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain I Feel (Proses Revisi)
Fiksi RemajaSebelum baca, Follow dulu lah. _________________________________________________________ ✨ Judul awal Luka 'Sudah terlalu lama aku merasa lelah. Hingga aku memilih untuk berhenti dari rasa yang membuat ku selalu terluka' ~Zahra 'Maaf jika aku tak...