Zahra Pov
Aku tidak menyangka akan secepat ini bertemu dengan Mas Raihan.
Ia meminta ku untuk pulang kembali. Tentu saja aku langsung menolak.
Aku tidak ingin mengganggu kebahagiaan mereka, terlebih lagi aku tidak mau semakin merasa sakit hati jika terus berada disana.Setelah aku bertemu dengan Mas Raihan yang memaksa ku untuk pulang, kemudian Mama Rere menolong ku, katanya biarkan aku menenangkan diri, dan Mas Raihan mengizinkan. Namun aku tidak senyaman saat sebelum bertemu dengan Mas Raihan tadi. Ia bilang akan menjemput ku kembali secepatnya.
'Huh'
Aku tidak mengerti apa yang di inginkannya.
Aku pergi di cari
Aku di rumah tak di anggapLalu apa yang ia inginkan dari ku?
Mungkin ia ingin aku tidak mendapatkan kebahagiaan.
Baiklah tidak mengapa. Aku sudah biasa berteman dengan rasa sakit."Ma, aku takut. Aku tidak mau kembali lagi Ma. Hiks"
pelukan Mama Rere masih melekat pada tubuh ku meski kami telah sampai di rumah."Kamu yang tenang ya, Mama harap kamu bisa menyelesaikan masalah kamu dengan suami mu"
Elusan tangan Mama Rere di kepala ku membuat ku tenang. Aku ingin terus seperti ini.Tok
Tok
Tok
Cklek
Pintu kamar terbuka dan menampilkan Maya yang berjalan menuju ku.
"Zahra, minum dulu yah" ia menyodorkan segelas air mineral
Lalu ku raih gelas itu dan meminum seperempat isinya.
"Zah, kamu yang sabar ya. Maaf aku tidak tahu harus bagaimana lagi" ucapnya tertunduk sedih
"Tidak apa-apa May. Kamu sudah lebih dari cukup membantu ku"
"Tapi Zah, kali ini masalah kamu lebih besar"
Aku tersenyum meyakinkannya agar tidak khawatir
"Sayang. Perceraian itu bukan hal yang baik. Bahkan Allah membenci hal itu" Mama Rere mengingatkan ku
Aku tahu apa yang di katakan Mama Rere itu benar adanya. Tapi aku tidak tahu akan sanggup atau tidak dalam menjalaninya.
Dengan ragu aku menatap Mama Rere dan berkata "Iya Ma terimakasih. In syaa allah keputusan aku yang terbaik buat ku"
Mama Rere dan Maya tersenyum untuk menyalurkan kekuatan kepada ku agar aku bisa menghadapi masalah ini.
***
Pagi ini seperti biasa, aku membantu Mama Rere masak di dapur. Ternyata Maya sudah lebih dulu membantu Mama Rere.
"Pagi Ma"
"Pagi May"
Sapa ku pagi ini
"Pagi juga sayang"
"Pagi juga Zahra"
Mama dan Maya menjawab dengan kompak. Membuat ku tersenyum lebar melihat kekompakan mereka.
"Hehe kompak banget sih Mama sama anak"
"Oh iya masak apa pagi ini?"
"Mama mau masak sayur capcay, ayam goreng, tempe dan tahu" jawab Mama Rere
"Wah pasti enak"
"Aku bantu ngiris bawang ya Ma" kata ku mengambil pisau
"Iya sayang" jawab Mama Rere tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain I Feel (Proses Revisi)
Novela JuvenilSebelum baca, Follow dulu lah. _________________________________________________________ ✨ Judul awal Luka 'Sudah terlalu lama aku merasa lelah. Hingga aku memilih untuk berhenti dari rasa yang membuat ku selalu terluka' ~Zahra 'Maaf jika aku tak...