03. Tired

3.6K 378 452
                                    

"Kamu ngapain di sini berdua sama Mark?" tanya Jaehyun dengan nada emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu ngapain di sini berdua sama Mark?" tanya Jaehyun dengan nada emosi.

"Urusan lu apa?" tanyaku balik.

Sengaja pakai gua lu karena status hubungan kami sudah hilang.

"Yaiyalah, kamu berduaan sama cowo kaya gini ga baik, apalagi aku kan pa—"

"APA? Mau ngomong pacar? Lu yang putusin gua kemarin" kataku sambil menunjuk-nunjuk dadanya.

Sepertinya lidah Jaehyun kelu,tampaknya dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Bagus.

"Buat apa lu nonjok Mark? HAH? Cemburu?"

Jaehyun tidak menjawab pertanyaanku.

"Haha, lucu banget sekarang lu pura-pura ga bisa ngomong"

"Meningan lu pergi dari sini, ga usah deket-deket gua lagi, gua muak sama lu"

Jaehyun yang tampak kesal langsung membalikkan badanya dan berjalan ke arah pintu masuk rooftop. Biarkan dia pergi Jennifer, dia udah tidak ada ikatan hubungan apapun dengan kamu lagi.

"Mark are you okay? Sini-sini berdiri" kataku sambil berusaha mengangkat tubuhnya

"Gpp, tonjokan tadi ga berasa apa-apa"

Aku tahu Mark berbohong, dia terlihat sangat kesakitan, aku merasa kasihan mengapa dia harus menerima tonjokan Jaehyun.

"Ga usah pikirin orang gila kaya dia" kataku sambil berjalan dengan Mark turun dari rooftop.

——————————————————————————

"Bye Princess" kata Mark sambil melajukan mobilnya menjauhi rumahku.

Loh, kok ada mobil ayah? Tumben udah pulang kerja.

Pranggg

Sebuah suara barang pecah berasal dari dalam rumah. Aku bergegas untuk masuk ke dalam, takut terjadi sesuatu yang berbahaya kepada orang di dalam rumah.

"Ayah, ibu ada apa ini?" kataku sambil melihat pecahan pot bunga dan vas biru kesayangan ibu berserakan di ruang tamu.

"Tanya sendiri sama ayah kamu dan wanita itu"

"Ayah, ada apa ini?" kataku kebingungan. Mereka belum pernah bertengkar sampai kaya gini.

"AYAH KAMU MENGHAMILKAN PEREMPUAN LAIN" kata ibuku berteriak sambil menangis.

"Ayah, apa yang dikatakan ibu tidak benar kan?" tanyaku dengan suara bergetar.

"Tunggu Jennifer, biar ayah jelaskan dulu"

"Ayah, jawab aku saja. Benar atau tidak apa yang dikatakan ibu?" tanyaku, berharap ibu hanya sedang terlalu marah makanya mengatakan hal itu.

"Benar apa kata ibu"

Second Chance [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang